Tak terasa umur areksa sudah sebulan, pagi ini ia bangun dan hari ini jadwal kerja kalingga lebih cepat, ia bangun sudah tak ada kalingga lagi di sampingnya "semoga kamu bangunnya ga cerewet ya, daddy mu lagi kerja nih" gumam nala mengecup kedua pipi anaknya
Ia langsung menuju dapur untuk masak, awalnya mau mandi lebih dulu tapi takut areksa bangun, nala masak dengan tenang, baru beberapa menit ia masak areksa sudah merengek nyaring "iya sebentar ya" nala mencuci tangannya lebih dulu, ia berjalan ke arah anaknya
Nala langsung menggendong "nen aja ya biar buna bisa sambil masak"
Areksa langsung menolak, ntah lah baru kali ini areksa menolak "eksa plis nen aja ya"
Areksa langsung menangis "iya bentar kalo gitu" nala menuju dapur sambil menggendong areksa, ia membuatkan susu dot, nala menaruh areksa di lantai yang sudah di lapisi karpet tebal, saat membaringkan areksa di bawah ia langsung menangis "ini dot nya sayang, buna mau masak dulu" nala, areksa tetap menangis
Mau ga mau ia menggendong areksa, areksa maunya ngedot sambil di gendong nala, terpaksa nala mencoba masak dengan satu tangan, karena sambil menggendong areksa, lumayan susah bagi nala yang kurang terbiasa "di kasur bawah ya sayang, buna mau masak bentar"
Saat mendengar kata itu areksa merengek kembali "huh" nala menghembuskan napasnya, ia pelan - pelan memasak, sekitar 30+ menit akhirnya ia selesai masak, ia menaruh masakannya di meja makan, perutnya sudah sangat lapar
Nala duduk di kursi makan, areksa kembali nangis "baring gamau, duduk gamau, berdiri?" Nala, saat nala berdiri baru lah areksa berhenti menangis
Nala akhirnya makan sambil berdiri, ia menahan dot areksa dengan pipinya saat ia menyuap makanan nya, "ctakk" dot areksa terjatuh, nala menunduk ingin mengambil dan itu membuat areksa menangis
"Sebentar, ini dot nya jatoh gausah nangis"
Saat nala kembali menaruh dot di mulut anaknya, ia menolak "susunya belum habis nih" nala, namun areksa enggan meminumnya
Ia membuka kancing piyama nya, areksa langsung melahap nipple nala "dari tadi coba" nala kembali menyuap nasi nya, "akhh" ia merasa nyeri saat areksa menghisap lebih kuat "bisa pelan ga sih? Aku cape, dari tadi nahan lapar tapi malah susah makan begini"
Nala langsung berjalan ke kamar, ia menaruh areksa di kasur dan detik itu juga areksa menangis "nangis yang nyaring, kalo bisa orang lain dengar" nala meninggalkan areksa di kamar, ia kembali makan namun tak sadar dengan tetesan air matanya sedikit
Baru satu suapan ia kembali mendatangi areksa yang masih menangis "maunya apa sih? Jangan begini kalo ga ada daddy mu, ada daddy mu kenapa ga nangis begini? Buna cape sayang, beberapa minggu ini tiap pagi kamu begini" nala duduk di kasur
"Oekkk" teriak nyaring areksa
Nala menutup kedua telinganya "berisik, diam dulu bisa kan?"
Akhirnya nala mengambil hp nya, ia menelpon kalingga "halo, sayang itu kenapa eksa nangis nyaring banget?"
"Aku cape, eksa kenapa?"
"Tunggu aku pulang ya sayang"
Nala menaruh hp nya "jangan begini lagi dong eksa, sendirian tiap hari ngadepin kamu nangis juga cape, aku cape dengarnya" nala memeluk kedua lututnya
Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, "sayang?" Kalingga menghampiri nala, ia melihat nala memeluk lututnya dan fokusnya kembali teralih pada anaknya yang menangis sayu "eksa udah ya, ini daddy sayang" kalingga langsung menggendong areksa, areksa di dekap kalingga langsung "gapapa sayang, buna cuman kecapean ya, buna sayang banget kok sama eksa" kalingga berusaha menenangkan areksa
Setelah 10 menit akhirnya areksa tertidur di dekapan kalingga, sangat terlihat mudah melihat kalingga yang berhasil menidurkan areksa, kalingga menaruh areksa di box bayi, setelah itu ia menghampiri nala yang masih bersandar di kepala kasur, kalingga menarik nala untuk masuk ke dalam pelukannya "aku di sini ya, tenang dulu sayang" kalingga terus mengusap bahu dan mengecup kening nala
"Aku cape dengar dia nangis terus" ucap nala
Kalingga tak henti - henti nya mengecup kening nala "iya sayang, sekarang tenang dulu udah sama aku" kalingga
Hingga akhirnya nala tertidur di dekapan kalingga, kalingga membaringkan nala di kasur dengan pelan, ia menyelimuti nala lalu mencium nala "i love you" ucap kalingga
•••
Mau tak mau kalingga memutuskan untuk menitip areksa ke rumah mami dan bunda terlebih dahulu, akhirnya malam itu areksa di jemput oleh mami dan bunda, nala yang melihat itu sedih namun kalingga sudah memutuskan semuanya, ia memeluk kalingga "aku sayang kok sama eksa" ucap nala, kalingga mengecup puncak kepala nala "eksa juga sayang banget sama buna nya"
"Mau makan apa sayang?" Tanya kalingga
"Apa aja"
Kalingga memesan online makanan malam ini, ia tau kalo emosi nala malam ini masih kurang baik, dan yang harus ia lakukan adalah menemani nala untuk beberapa hari ke depan lagi seperti setelah melahirkan
Nala duduk di kursi makan sambil melamun "eksa" ucap nala, kalingga yang mendengar itu mencium puncak kepala nala "makan dulu yuk"
Nala mengangguk "aku jahat sama eksa?" Tanya nala
"Ga ada yang bilang jahat, eksa aja bilang kalo bunanya baik banget, eksa sayang banget sama bunanya" kalingga menyuapi nala
"Ternyata bener kata bunda, ga semudah itu berkeluarga" nala
Kalingga hanya mendengarkan ocehan, emosi nala yang naik turun sambil makan tersebut, ia terus menanggapi semua omongan nala, hingga akhirnya nala berjalan masuk ke dalam kamar "aku mau tidur aja" ucap nala, kalingga membereskan semuanya dulu dan memeluk nala agar tertidur dengan tenang.
Eitss ga sampe sini aja, selanjutnya siap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalingga
Roman pour AdolescentsSeorang straight yang teguh pendirian kalo dia ga akan belok, hingga akhirnya benteng pertahanannya runtuh karena satu orang. "Lo suka sama gue?" "Gue straight ya, ga kek lu yang belok sana belok sini" "Bangsat ni orang"