04

8.9K 337 1
                                    

aurel keluar dari kamar dengan pakaian rapi untuk menemui sinta dan satria untuk membahas tugas kuliah nya

langkah aurel terhenti ketika melihat daniel muncul dari arah pintu masuk apartemen, aurel celingukan mencari keberadaan haruna "tamu nya mana pak?" tanya aurel

"pulang" jawab daniel seraya mengamati penampilan aurel "mau kemana?"

"bukan urusan bapak" jawab aurel , sembari melangkah untuk keluar dari apartemen tapi tangannya di tarik oleh daniel
"kenapa pak? ad masalah"

"kemana?" ulang daniel dengn tegas, tatapan datar dan menusuk itu sukses membuat nyali aurel menciut seketika, kemudian dengan ragu aurel melepaskan tangan daniel dari pergelangan nya dengan hati hati

"ketemu sinta sama satria pak di cafe dekat kampus"jelas nya

daniel hanya mengangguk kan kepala dan setelah nya ia masuk ke dalam kamar

"hah? gitu doank? ck buang buang waktu" ucap aurel yang masih terdengar oleh daniel

aurel melangkah kan kaki nya menuju pintu keluar
aurel menunggu ojek online menuju tempat yang sudah di janji kan bersama satria dan sinta

aurel yang menunggu sambil memaikan handfond nya dan tidak menyadari kehadiran seseorang di hadapan nya

"aurel? "panggil abian ya dia abian, ia tak sengaja melihat aurel yang sepertinya sedang menunggu seseorang

"eh abian."kaget aurel yang mendapati abian yang sedang duduk di atas motor sport hitam nya

"lo tinggal di daerah sini y?"tanya abian sembari melepas helf full face nya

"hehe bisa di bilang gitu"jawab aurel

"lo mau kemana?" tanya abian ke aurel pasal nya aurel seperti menunggu seseorg
"gw mau ke kampus"jawab aurel ya dia mau kempus dulu untuk meminjam buku terus ke cafe tempat janjian nya bersama satria dan sinta

"owh bareng gw aja gw kebetulan pengen ke toko buku dekat kampus" tawar abian
"gak usah deh gw udah mesen ojek online, gw gak enak ngerepotin lo" tolak aurel ia takut merepotkan abian
"cansel aja,lo gak ngerepotin gw kok soal nya kan se arah" ujar abian
"ya udah deh kalau lo maksa" ujar aurel mendekat ke arah motor sport milik abian, tapi aurel agak susah buat naik motor milik abian jadi mau tak mau aurel harus bertumpuh ke bahu abian agar dapat menaiki motor

abian yang merasa aurel sudah duduk di jok motor nya segera berbalik menghadap aurel,tampa sengaja mata aurel dan abian bertemu,

"aurel kalau di liat liat ternyata manis jg" batin abian terpesona

aurel segera memutuskan kontak matanya bersama abian dengan cara menoleh ke samping
abian yang tersadar segera berdehem canggung
"lo pake helm gw aja dlu"ucap abian memberikan helm full face nya ke arah aurel,

"trus lo pake ap?" tanya aurel

"gw cowo, kepala gw sekeras baja" ujar abian tersenyum ke arah aurel

"mau sekeras baja pun, kalau kepala lo kena aspal tuh pala bakal pecah kek kacang juga" ujar aurel cekikikan sembari menolak helm pemberian abian
"lo pake aja, ya kali kan penumpang yang pake helm, trus pemilik nya kga" lanjut aurel

"gw maksa rell" ucap abian sedikit tegas, aurel yang mendengar nada tegas abian membuat ia mau tak mau harus menerima helm pemberian abian tersebut, abian yang melihat aurel menerima helm tersebut tersenyum

merasa helm yang di berikan sudah di pakai aurel, abian langsung saja melajukan motornya dengan sedikit lambat

tak membutuhkan waktu lama aurel dan abian sudah tiba di depan gerbang kampus

"makasih ya bian"tulus aurel ia tersenyum manis ke arah abian sembari mengembalikan helm yang sempat ia pakai tadi

"iyh sama sama'' abian membalas senyuman aurel tak kalah manis
abian langsung saja pamit ke aurel
"oh iyh gw dluan ya takut toko buku nya ramai "pamit abian
"ok hati hati ya bian''

________________**********_________________

"sorry ya gw telat" ucap aurel setelah duduk di salah satu bangku kosong yang ad di cafe tersebut

"lo dari mana aja sih rell" ujar sinta ia sangat bosan di tambah lagi di dalam cafe tersebut banyak org bucin, sinta muak melihat kemesraan para manusia bucin tersebut bukan bagaimana sinta itu jomblo jadi kadang kadang ia dengki liat org bucin, sumpah rasa nya ia ingin menjitak kepala satu satu org yang sedang bermesraan disana

"sorry gw tadi abis dari kampus, minjam buku"jujur aurel, sinta yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala nya

"Btw satria mana? kok belum muncul tuh bocah? kata nya mau belajar bareng" aurel menatap sinta

"entah gw''

"halo para sayang sayang ku" ucap satria sembari duduk metanap aurel dan sintia dengan mengembangkan senyum nya

"sorry gw bukan sayang lo" ujar sinis sinta
"lo dari mana sih? gw kira lo udah di makan biawak dalam perjalan "aulia menimpali dengan nada agak sedikit sewot

"gimana ya sat, gw tadi sibuk bantuin nenek nenek nyebrang jalan, bantuin kucing turun pohon, jadi sebagai manusia yang baik gw tolongin lah mereka semua" satria memberikan penjelasn dengan wajah yang bersungguh sungguh

"hilih bicit bilang aja lo ketiduran!! " tuding sintia sewot
"eh eh eh jangan asal nuduh ya maimunah" ujar satria memasang muka paling tersakiti

"muka lo masih muka bantal Jamaluddin, jadi jangan sok merasa paling tersakiti deh" sinis sintia, satria yang mendengar itu hanya bisa tersenyum kikuk, emang benar kata sintia ia baru bangun
"hehe sorry "cicit satria sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal

"udah udah ini kapan mulai belajar nya kalau kalian debat mulu"aurel mulai membuka suara karna jengah mendengar perdebatan dari dua anak manusia di depan nya ini

_____________**************_________________

jam sudah menunjukkan pukul empat sore ia memutuskan untuk pulang ke apartemen

"gw balik dluan ya " pamit aurel
"lah tugas nya blm selesai loh rell"
"besok aja di lanjutinya, gw pamit bye" ucap aurel sembari membereskan barang barang nya ke dalam tas

ia langsung memesan ojek online tak perlu menunggu lama ojek tersebut sudah datang
aurel yang melihat ojek pesanan nya sudah sampai ia langsung saja menghampirinya

" dengan neng aurellia Anastasya?
"iyah pak" aurel langsung menerima sodoran helm yang di berikan tukang ojek tersebut

tak butuh waktu lama aurel sudah sampai di apartemen yang ia tinggali

"ini pak,uang kembalian nya untuk bapak saja" ujar aurel memberikan uang berwana biru kepada bapak ojek tersebut

" tapi neng,ini banyak sekali" ujar bapak tersebut
" gpp pak anggap aja ini rejeki bapak" ujar aurel tersenyum
"makasih neng" ujar bapak tersebut bersyukur
aurel hanya tersenyum dan menggangguk sebagai jawaban nya

****
aurel langsung memasukkan sandi apartemen, setelah pintu terbuka ia langsung masuk ke dalam,ia sempat melihat daniel yang sedang membuat kopi untuk ia

aurel hanya melewati daniel tampa menyapa nya, daniel yang melihat aurel hanya melewatinya pun menaikkan sebelah alisnya

"aurel Anastasya!" panggil daniel dengan agak sedikit dingin, aurel yang di pnggil dengan nama lengkap nya sontak membalikkan badan ke arah daniel

"iyah pak" jawab aurel harap harap cemas, mau gimana pun yang di depan nya ini suami sekaligus dosen nya di kampus

"malam ini kita ke kediaman ceaser"aurel yang mendengar itu hanya mengerjapkan mata nya
"hah? malam ini pak?"tanya aurel memastikan
"hmm" hanya deheman yang di keluarkan daniel

"ba.. baik" ingin rasa nya aurel menolak krna ia tak mau bertemu dengan adik ipar nya itu

daniel kembali melanjutkan membuat kopi setelah itu ia masuk ke dalam ruang kerja nya meninggalkan aurel sendiri

_______________*********_______________

Istri rahasia Dosen tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang