15

9.1K 300 1
                                    

"gw mau nyari pacar"

satria dan sinta yang mendengar ucapan aurel sontak tersedak air

"Uhukk uhukk, lo gila!!? laki lo, mau lo taro di mana!?"tanya santria memekik

"maksudnya gimana nih? lo mau selingkuh gitu?" timpal sinta, ia tak habis fikir aurel sudah punya suami yang nyaris sempurna tapi kenapa juga aurel mau punya pacar

"gw cuman mau punya pacar"ujar aurel

"iyh iyh gw tau tapi laki lo? gimana?" tanya sinta

aurel menghela nafas panjang saat ia mengingat perkataan daniel semalam, semakin di ingat aurel semakin kesal

"dia ngga peduli" cetus aure

"trus? gw kira lo udah mulai suka ama tuh dosen" satria bertanya dengan nada kecil

"iya tapi dia ngomong kek gini ke gw, jangan cinta sama saya. karna saya tidak bisa bertanggung jawab, padahal kan aneh kalau gw kaga cinta ama dia, kita tinggal serumah, ketemu tiap hari tapi dia malah ngomong kek gitu " ujar aurel jujur

"maka dari itu gw pengen punya pacar"lanjut aurel

"jangan jangan... pak daniel beneran gay!!?" ujar satria heboh

aurel yang mendengar itu spontan memukul kepala satria keras "tuh mulut di jaga!! jangan asal ngemeng!!" geram aurel

" ya abis nya aneh gitu" ucap satria "atau ada hati yang harus di jaga?, makanya pak daniel ngomong kek gitu? " lanjut nya

aurel terdiam, ucapan satria masuk akal, jika itu demikian. berarti daniel dan haruna menjalin kembali hubungan mereka? lalu kenapa daniel tak menceraikan aurel? lagi pula daniel sudah bilang bahwa ia tak bisa bertanggung jawab atas perasaan aurel kepada nya

"udah sat.. lo makin buat aurel galau!" ujar sinta "jadi?? lo beneran mau nyari pacar??" lanjut sinta

aurel hanya mengangguk, tampa di sadari nathan berjalan mendekat ke arah meja yang di tempati aurel

sinta dapat melihat siluet nathan dari arah belakang aurel,
"rell tuh!" ujar sinta menunjuk nathan dengan dagu nya, satria yang di sana bingung, siapa pria yang mendekat ke arah meja yang mereka tempati

"sin, tuh anak siapa?" tanya satria berbisik ke arah sinta

"teman aurel!! ganteng kan?" ujar sinta ikut berbisik, sedangkan satria yang mendengar ucapan terakhir sinta hanya memutar bola mata nya

"gantengan juga gw"batin satria

nathan datang dengan ransel yang tersampir di bahunya,
ia mengenakan celana berwarna cream dan baju kemeja berwana putih, membuat nathan terlihat tampan dengan penampilan sederhana itu

buktinya semua penghuni kantin terpesona dengan aura yang di keluarkan lelaki itu,

nathan tersenyum ke arah aurel,sinta dan satria" boleh gabung? "tanya nya

"oh boleh kak" ujar aurel mempersilahkan, nathan langsung saja mendudukkan dirinya di bangku kosong dekat aurel

"ohh iyh, sepertinya kita pernah bertemu tapi blm sempat kenalan?"ujar nathan ke arah sinta, ya saat mereka bertemu di cafe beberapa hari yang lalu mereka belum berkenalan secara resmi

"nathan "ujar nathan mengulurkan tangan nya ke arah sinta,"sinta " sinta menyambut uluran tangan nathan dengan tersenyum, nathan langsung melakukan hal yang sama dengan satria

"satria teman terganteng aurel" ujar satria menerima jabatan tangan nathan
nathan hanya mengangguk dan tersenyum kearah mereka berdua

"dih muka kek gitu di bilang ganteng, kek pantat monyet iyah" cibir sinta pelan tapi itu dapat di dengar oleh telinga satria

"sinta, lo ngomong apa!!" ujar satria

" ga ad gw cmn bilang iyah emng lo ganteng" ujar sinta tersenyum ke arah satria, satria yang mendengar perkataan sinta hanya dapat memencingkan matanya ke arah sinta

aurel hanya dapat mengabaikan adegan perdebatan kecil di hadapan nya

"kak nathan kok kesini? kan kantin ini jauh dari fakultas kak nathan?" tanya aurel membuat nathan langsung menatap aurel

"cuman mau ganti suasana doank"jawab nathan tersenyum

aurel hanya ber oh ria saja

"kak nathan"panggil sinta "jangan senyum terus nanti sinta bisa diabetes kak"lanjutnya
itu sontak membuat daniel menaikkan sebelah alis nya menatap sinta

"lah kok bisa?" tanya satria, bagaimana mungkin senyuman dapat membuat seseorang diabetes

"soal nya manis bangett" ujar sinta sambil menopang dagunya dengan ke dua tangan nya
itu membuat nathan tersenyum lebih manis lagi ke arah sinta

"oh tuhan kenikmatan apa lagi yang kau dustakan" batin sinta, ia sungguh terpesona oleh nathan, bukan hanya ke nathan sih tapi ke abian juga

"idih si jubaedah, bisa ae lo" sinis satria

"ehh maaf ya kak, biasalah dua curut itu keabisan obat makanya omongan nya kek gitu"ucap aurel meminta maaf, ia sungguh malu dengan nathan kali ini

"gapapa"ujar nathan

"oh iyh ini buat kamu" nathan memberikan sebuah buku novel yang baru ia ambil dari ranselnya untuk aurel

"eh beneran buat aku??"aurel memastikan

"iyh, kebetulan kemarin aku ke toko buku, alu liat novel ini, aku ingat kalau kamu suka buku novel jadi aku beli deh" jelas nathan, ya aurel memang menyukai buku novel apalagi berbau romansa

"makasih kak"aurel menerima buku novel itu dengan senang, sudah lama ia tak membaca novel

"sama sama"

aurel terlalu senang dengan buku yang di berikan nathan, sehingga ia tak menyadari bahwa nathan memperhatikan nya dengan tersenyum

_________*****_______

"dari mana aja kamu?" pertanyaan yang bernada dingin itu aurel terima begitu ia menutup pintu apartemen, pertanyaan tersebut tentu dari daniel yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan nya dengan tangan yang masuk ke saku celana yang lelaki itu kenakan

aurel menatap daniel sekejap"cafe" jawab nya singkat, aurel langsung menggerser badan daniel dari jalan nya

tapi saat hendak memasuki kamar suara daniel terdengar lagi

"itu ad paket,kamu" ucap daniel menunjuk sebuah kotak yang tergeletak di atas meja,

aurel menghentikan langkah nya dan berbalik ke arah paket yang di tunjukkan daniel

"dari siapa?"

daniel menggeleng"tidak ada keterangan pengirim nya" setelah nya ia pergi ke ruang makan yang masih terhubung di living room

aurel duduk di sofa dan mengambil kotak tersebut,ia menggungcang gungcangkan kotak tersebut, aurel bingung pasal nya ia merasa tak memesan barang apapun

aurel lantas membuka kotak tersebut sedangkan daniel memperhatikan aurel dari ruang makan

seluruh tubuh aurel mendadak gemetar, terutama tangan nya yang terdapat bercak  merah karna tak sengaja memegang isi kotak itu

di dalam kotak itu terdapat foto aurel yang  robek, serta boneka yang sengaja di rusak dan terdapat noda merah di atas nya, noda merah itu adalah darah sungguhan, aurel mengetahuinya karna bau amis yang menyengat langsung tercium begitu aurel membuka kotak nya

daniel yang melihat itu langsung saja mendekati aurel, ia membawa gadis itu kedalam kamar untuk menenangkan pikiran nya

yang ada di dalam pikiran aurel adalah siapa pengirim kotak tersebut? ia merasa bahwa ia tak mempunyai musuh?

_______*****______

Istri rahasia Dosen tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang