aurel kaget ternyata kiran tak datang sendiri tapi ia bersama haruna, aurel mendudukkan dirinya di sofa singgle dekat tv
ia tersentak saat sebuah cek terlempar di depan wajah nya, cek itu mendarat di atas paha aurel, membuat aurel reflek menatap dan mengecek cek tersebut,nominal di dalam sana sangat banyak " ini apa ya?" tanya aurel, menatap haruna dan kiran duduk di depan nya
"ceraikan daniel" kata haruna tegas
aurel tersenyum getir, aah ternyata haruna dan kiran ingin menyuap nya, aurel meletakkan cek itu ke atas meja "maaf tapi sepertinya saya tidak bisa menerima ini"
" jangan sok alim, itu kan yang lo mau!?" bentak kiran" terima duit itu trus lo jangan muncul di hadapan kak daniel lagi!"
"ngga bisa!, maupun kalian kasih saya dunia dan isi nya itu tak sebanding dengan pak daniel!, jadi saya tidak akan meninggalkan nya" ucap aurel yang masih mempertahan kan senyuman nya, aurel dengan berani menatap kedua orang di depan nya yang membuat kiran dan haruna tak nyaman dan kesal
"cewek kek lo pasti cuman ngincar kekayaan keluarga gw doank kan!" bentak kiran
"maaf ya kak kiran, jika kedatangan kak kiran cuman mau buat saya untuk menceraikan pak daniel, mending kak kiran pulang saja" ujar aurel beranjak
kiran yang melihat tingkah aurel yang tampak semakin berani ke diri nya pun mendekat ke arah aurel, ia ingin melayangkan sebuah tamparan lagi tapi aurel lebih dulu memegang tangan milik kiran
"dasar jalang, lepaskan adik ipar ku" ucap haruan naik pitam melihat tingkah aurel
"heh!! mbak nya ngga malu, udah berkoar koar di luar sana dengan mengklaim suami saya sebagai calon suami anda" hardik aurel ke arah haruna
"jaga omong lo ya!!" bentak kiran
"seharus nya anda yang jaga sikap anda "ucap aurel lalu menghempaskan tangan kiran dengan kasar, hingga ke seimbangan kiran kurang stabil dan jatuh " ka.. kak kiran, aurel tidak.."
"aurellia anastasya!! apa yang kamu lakukan!?"
aurel dapat melihat tubuh daniel di belakang haruna dan kiran, dia menatap aurel dengan tajam" pa..pak saya ngga sengaja"
"kak daniel" lirih kiran, wanita itu meringis, seolah aurel menyakitinya dengan sangat parah, padahal kiran tak terbentur benda yang keras,wanita itu mendarat dengan sempurna di atas sofa
daniel berjalan mendekat ke arah kiran dan berhenti sebentar di hadapan aurel " jaga sikap kamu!" ucap nya, ia mengantar kiran keluar dari apartemen dan haruna ia ikut membantu kiran dan berlalu begitu saja
sementara itu aurel masih berdiri di tempat nya, apa ia keterlaluan? tapi yang keterlaluan itu mereka bukan aurel
_______★★★★______
aurel tidak keluar dari kamar sejak kepulangan kiran dan haruna, membuat daniel khawatir pada istrinya itu sebab dari pagi tadi aurel belum makan apapun sejak tadi pagi
daniel mondar mandir di depan pintu kamar milik aurel, ia bimbang antara mengetuk atau tidak, tapi sepertinya aurel tidak akan mau menemui nya setelah kejadian semalam dan tadi ia sempat membentak aurel
setelah berpikir lama daniel memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar milik aurel
tok tok tok
"aurel" panggil nya, tapi tak ada yang menyahuti nya, daniel berfikir mungkin aurel berada di dalam kamar mandi makanya ia tak mendengar panggilan nya " aurel?..kamu ada di dalam?"
"ada apa?"
daniel menoleh ke belakang nya dan memandangi aurel dari kepala sampai ujung kaki " dari mana kamu?" tanya daniel seraya menyingkir dari akses aurel untuk masuk ke dalam kamar nya
"bukan urusan bapak" ucap nya lesu, aurel memandangi daniel "silakan pergi pak"
"tunggu" daniel menahan pintu kamar, saat aurel hendak menutup nya "mari bicara" ketus daniel, ia berjalan menuju sofa depan tv
aurel mengikuti langkah daniel dan duduk di hadapan nya" pak.. soal tadi saya minta maaf"tutur aurel merasa bersalah
"kamu tidak salah"pungkas daniel
aurel yang tadi nya tak berani menatap daniel, kini mengangkat kepala nya " bapak ngga marah?"
"tidak"
"terus kenapa bapak bentak saya tadi?" aurel heran jika daniel tidak marah kepada nya terus kenapa ia membentak nya?
"saya terkejut"cakap daniel "di bandingkan marah, saya lebih khawatir kiran akan memanfaat kan ini untuk menyakiti kamu"
"maksud nya?"
"tidak usah di pikirkan"pungkas daniel
setelah nya situasi menjadi hening
"saya minta maaf soal semalam" tutur daniel, ia tau pasti aurel tersinggung karna meninggal kan nya setelah ia melakukan itu pada nya
aurel yang mengingat kejadian semalam langsung kesal, wanita itu merajuk dan memalingkan wajah nya berharap daniel akan membujuk nya
tapi harapan nya terlalu tinggi, sebab bukan nya meminta maaf lagi, daniel malah diam, bahkan setelah aurel menunggu kelanjutan yang akan di utarakan daniel
aurel membuang nafas nya dan menatap daniel " niat minta maaf ngga sih!?" bentak aurel
daniel menaikkan sebelah alis nya
"kamu berani membentak saya?""iya!, kenapa?, ngga suka!!"
aurel mendengus "ingat ya pak, di rumah saya ini istri bapak, bukan dosen"daniel berdehem canggung, ya aurel benar , sekarang daniel bukan lah dosen aurel melainkan suami nya
"udahlah semua cowo itu sama aja! kalau salah ngga mau minta maaf!" beo aurel
"tadi saya minta maaf"kata daniel
"iyah tapi ngga niat,"
daniel menghela nafas, aurel sungguh menyebalkan dan kekanak kanakan, benar benar berbanding terbalik dengan daniel "perminta maaf an seperti apa yang niat, aurel"ucap daniel mencoba sabar untuk meladeni istri nya ini
"yang lemah lembut, kalau bisa di bujuk pake bunga atau coklat, setidak nya ada effort gitu," beber aurel
"kamu mau saya kasih bunga atau coklat?"
"ya ngga harus itu, apa aja gitu, yang penting kelihatan usaha nya"
daniel bergeming,dia menyerah menghadapi aurel yang banyak bicara dan memusingkan
"bapak, dengarin saya ngga sih?"
"dengar" sahut daniel
"trus kenapa ngga ngomong?"
"karna kamu bawel"ketus daniel
aurel melotot kan matanya "maksud nya!!?"
daniel menghela nafas"jika kamu tidak mau memaafkan saya, silakan"daniel berdiri hendak masuk ke kamar nya
"lah kok gitu?" protes aurel
daniel yang mendengar itu pun berbalik menatap aurel,"dengar ya, lelaki yang kasih kamu bunga, coklat, atau apa pun itu,belum tentu mereka tulus ke kamu, jadi jangan naif"
"jadi cowo effortless kaya bapak, udah pasti tulus ke saya,gitu?'' aurel membalas tatapan daniel
ucapan aurel membuat daniel terdiam sementara "ya" ucap nya serius "saya sudah pasti mencintai kamu dengan tulus"setelah mengatakan itu daniel, daniel segera masuk ke dalam kamar
aurel seperti orang bodoh, ia mengerjapkan mata nya, dan mencoba mencerna ucapan daniel, setelah sadar akan ucapan daniel aurel melotot"HAH!!, PAK COBA ULANGIN!!"
____________★★★★★______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri rahasia Dosen tampan
Random"jangan sampai kamu cinta atau suka sama saya, karna saya tidak bisa bertanggung jawab soal itu"ujar daniel "segitu tak pantas nya saya ya? pak"ujar aurel bergetar ia berusaha untuk menahan tangisan nya Daniel yang mendengar ucapan aurel hanya dapa...