05

9.6K 316 3
                                    

Daniel dan aurel sampai di kediaman orang tua daniel pada pukul tujuh malam, mereka memutus kan untuk menginap, sebab daniel yakin bahwa kakeknya akan memaksanya dan aurel untuk menginap, kakek daniel sangat menyayangi aurel sebab almarhum kakek aurel adalah sahabat baik kakek daniel

"sudah datang nak?" ayu menyambut keduanya di depan pintu masuk, ayu tersenyum ramah ke arah keduanya

tak berselang lama suara kakek daniel terdengar di indra pendengaran aurel, "di mana cucu kesayangan saya?" suara winata, aurel yang mendengar itu hanya tersenyum ramah ke arah winata dan ayu " mantu mama makin cantik aja" ujar ayu memuji "iyah dong siapa dulu kakek nya" ujar winata menyombongkan diri

aurel yang mendengar itu hanya tersenyum "maksih kek.. maksih ma.." balas aurel "gimana punggung kakek? masih sering sakit?"

winata menggeleng "tidak, punggung kakek jauh lebih baik setelah kakek melihat kamu"

aurel terkekeh, sikap kakek winata sangat berbanding terbalik dengan sikap cucu nya, aurel heran dari mana daniel mewarisi sikap angkuh nya itu sedangkan kakek, dan kedua orang tua daniel sangat humoris.

"aurel tolong kamu bujuk daniel supaya mau merintis karir nya di perusahaan kakek" bisik winata.

Aurel menatap punggung daniel yang berjalan di depan nya.

"kakek frustasi meminta dia untuk berhenti mengajar, dan fokus mempersiapkan diri untuk pemilihan direktur selanjutnya, tapi dia selalu menolak nya" keluh winata "tolong kakek ya aurel".

aurel tersenyum "iyah kek aurel bakal usahain"

setelah berbincang dengan kakek winata, aurel langsung menyusul daniel ke kamar, namun aurel tidak berani untuk masuk ke kamar daniel, aurel takut jika daniel tidak akan nyaman dengan kehadiran nya, dengan keberanian yang entah dari
mana aurel perlahan mengetuk pintu kamar daniel

tak berselang berapa lama,pintu terbuka menampilkan daniel yang memandang aurel dengan tatap bingung "kenapa ketuk? MASUK " kata terakhir daniel membuat aurel reflek masuk dengan sedikit berlari
daniel yang melihat aurel yang sudah masuk langsung saja menutup pintu nya

" pak.. daniel" panggil aurel, panggilan itu sontak membuat daniel menoleh ke arah aurel

"saya tidur di sini? " tanya aurel
" trus kamu mau tidur di mana?" daniel bertanya dengan nada dingin

" Engga.. maksudnya....saya boleh tidur di sini?

daniel mengabaikan pertanyaan yang tidak bermutu menurutnya ,daniel langsung saja berjalan menuju kasur

atensi aurel memandang seisi kamar daniel, aurel takjub ketika melihat betapa luas nya kamar daniel, daniel tak menaruh banyak barang dalam kamar nya di dalam nya hanya terdapat sebuah sofa panjang dan sebuah televisi besar yang ad di depan nya
sehingga membuat kamar tersebut terlihat lebih luas, ukuran kamar ini bahkan lebih luas dari rumah nya yang dlu

hening mengambil alih, dua orang yang ad di dalam kamar aurel maupun daniel sibuk dengan kegiatan nya masing masing, di sela keheningan tersebut, hingga suara kiran merebak masuk ke telinga aurel dan daniel

"kak daniel, kakek ......" kalimat kiran terhenti karna melihat daniel dan aurel keluar dari kamar yang sama, eskpresi kiran seketika berubah ketus begitupun dana bicaranya " kakek minta kak daniel datang ke ruang kerja nya" setelah nya kiran pergi dari hadapan daniel dan aurel

tak berselang lama daniel ikut pergi ke ruang kerja kakek nya,meninggalkan aurel

__________________********__________________

aurel tidak mengerti kenapa suasa makan malam di keluarga ceaser selalu terasa mencekam tidak ada satupun yang membuka suara, semua nya hanya fokus pada makanan yang ad di depan mereka masing masing, sampai aurel segan untuk batuk karna tersedak makanannya

Istri rahasia Dosen tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang