24

7.4K 277 0
                                    

pukul lima pagi aurel terbangun dari tidur nya dengan cara aurel masih mendekap tubuh daniel

daniel yang sudah terbangun tiga puluh menit yang lalu hanya menatap aurel dengan intens

"eh" gumam aurel, ia mendongak mendapati wajah daniel yang melihat ke arah nya, aurel membelalak kan mata nya dan langsung mendorong tubuh daniel agar menjauh "mas ngapain?"

"kamu yang ngapain" ucap daniel,lalu ia beranjak dan bersiap  ke kamar mandi untuk membasuh wajah nya

aurel meraba tubuhnya.apakah pakaian yang ia kenakan masih lengkap?, syukurlah ia masih mengenakan pakaian lengkap

"mas!"panggil aurel yang melihat daniel hendak masuk kamar mandi

"ya?"sahut nya tak acuh

"kita ngga ngapa ngapain kan semalam?" tanya aurel

"menurut kamu?" setelah memberikan respon yang begitu ambigu, daniel langsung masuk ke dalam kamar mandi,
aurel bego, ia justru tidak mabuk tapi kenapa ia melontarkan pertanyaan aneh coba

aurel lega mereka tak melakukan apa apa,aurel masih suci,perempuan itu menyisir rambut nya memakai jari dan mengikat rambut nya, ia membersihkan kamar dan membuka gorden agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam kamar daniel

ceklekk

aurel yang melihat daniel keluar dari kamar mandi "mas,mau makan apa? biar saya..ehhhh.. ngga ngga ngga ini terlalu formal" ucap aurel, daniel hanya memperhatikan aurel sambil berjalan menuju nakas dari lemarinya "mas, mau makan apa? biar aku masakin," merubah panggilan nya, membuat daniel yang hendak mengambil ponsel pun terhenti

daniel diam,dia terkejut, merasa asing dengan hubungan dan aurel saat ini, tapi ia harus membiasakan diri nya, daniel berdehem canggung "terserah" cukup lama daniel mendiamkan pertanyaan aurel "kamu bisa masak ap?"

"banyak..,saya suka masakin kakek dlu tapi semenjak kakek udah ngga ada saya jadi malas buat masak,"tutur aurel berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh wajah nya juga " mas, pikirin aja, nanti aku masakin"

setelah aurel masuk kamar mandi, daniel mengendarkan pandangan nya ke seluruh penjuru kamar, kamar nya sudah rapi, dan goden sudah di buka, aurel lumayan di siplin, padahal di mata daniel aurel adalah wanita yang telalu sembrono

aurel menghabiskan waktu lima menit di dalam kamar mandi, ia rak melihat daniel, jadi ia memilih untuk ke dapur saja, ia dapat melihat daniel yang sedang berdiri di depan kulkas, aurel menghampiri nya

"lagi apa, bro?" tanya aurel, daniel melihat aurel yang ada di belakang nya dengan alis yang naik sebelah

"bro?" ulang daniel

"hehe.. becanda sayang" ucap aurel mengedipkan satu matanya ke arah daniel

gadis itu mengambil apron dan siap untuk memasak, daniel memperhatikan pergerakan aurel dengan tatapan menyelidik, ia masih belum yakin jika aurel benar benar bisa memasak, entahlah tampilan aurel sangat kurang meyakinkan

"mas, duduk aja di situ" ucap aurel menunjuk meja makan yang dekat dengan dapur nya

daniel duduk dengan mata yang masih belum lepas dari aurel, aurel tampak lincah memotong sayur dan berbagai rempah lain nya

"karna mas ngga ngomong mau makan ap, jadi saya masak sayur capcai aja ya?" ucap aurel yang tidak di respon daniel, daniel hanya sibuk memperhatikan gerak gerik aurel, ia takut jika aurel akan membakar dapur karna hanya ingin memasak capcai

"mas daniel bakal ke kampus hari ini?" tanya aurel yang masih fokus untuk memasak

"ya"

"eh iyah, mas kan ngajar di kelas saya hari ini" monolog aurel " spill dong mas hari ini
kita ngapain?"

daniel diam

aurel menghembuskan nafas berat " buset, susah amat omong nya, pak! punya mulut itu di gunain ngomong dong, kan sayang banget cuman jadi pajangan doank" dengus aurel

"mulut ngga cuman berfungsi ngomong saja" komentar daniel

"iyh saya tau, tapi tuhan udah kasih mulut ke pak daniel ya di gunain dong pak, kan mubazir kalau di anggurin doank" tutur aurel " yuk bisa yuk, mulai sekarang banyakin ngomong" aurel memberi semangat daniel

"ya"

"ais nyebelin" oceh aurel

daniel membiarkan aurel mengoceh, ia hanya sibuk memperhatikan aurel, aurel yang merasa di perhatikan pun" saya emang istri idaman kan mas?" ucap aurel tiba tiba menghadap daniel

daniel yang ketahuan memperhatikan aurel hanya memalingkan wajah nya

" karna saya udah buat makanan buat mas, bisa dong nilai saya di naik dikit aja " minta aurel

"tidak"

"ya elah, nambah dikit doank lo mas,biar nilai akhir saya aman"

"nilai akhir itu, dosen pengampuh mata kuliah yang akan memutus kan, bukan saya" ungkap daniel

"tapi bapak pengampu mata kuliah juga" cicit aurel

"ya, tapi prof, tomy yang memiliki kewenangan untuk memberikan nilai "

"aduh, masa iya sih saya harus godain prof, tomy, beliau kan udah punya istri"gumam aurel

daniel yang dapat mendengar itu hanya mengerutkan kening dengan mata yang menatap aurel dengan tajam " maksud kamu?!" tanya nya tegas

"becanda sayang, dari pada godain prof, tomy mending saya godain mas, udah pasti dapat pahala, iya ngga mas," ucap aurel mengedipkan mata nya ke arah daniel

bukan nya tergoda daniel malah tergelitik melihat tingkah aurel, lelaki itu mengulum senyum" godaan kamu tidak akan mempan, aurellia anastasya"

"mas, saya cuman mau mastiin  aja ya mas, mau saya ajak nih otak positif thinking  tapi agak susah, bisa bisa nya mas ngga tergoda ama wanita, apalagi saya ini cantik loh mas, apa jangan jangan perkataan satria benar ya? kalau mas daniel itu benaran......... GAY?!"

"AUREL"

"hehe becanda mas," aurel tersenyum " bdw kalau kita kek gini terus kan enak mas, kita kaya suami istri beneran"

____________★★★★★_____

suasana ruang kelas ramai karna banyak nya mahasiswi yang sedang bergosip tengtang dosen mereka, siapa lagi jika bukan daniel dengan haruna yang katanya sedang menjalin hubungan, banyak artikel artikel yang beredar di Internet serta bukti mereka berkencan

"pantesan haruna waktu itu kesini?"kata salah satu mahasiswi

"gw juga lihat mereka pelukan cuy di parkiran, ini sih fiks mereka pacaran," ucap salah satunya

"tapi pak daniel bukan nya udah nikah ya? bukti nya ada cincin di jari manis nya, dan lo tau itu cincin nikah tau," celetuk mahasiswi yang duduk di depan

"jangan jangan pak daniel dan haruna, nikah diam diam

aurel menyeringai, tak merasa sakit hati oleh perkataan teman sekelas nya, yang jelas daniel itu suami nya dan tidak ada siapapun yang dapat membatah fakta itu

"pak daniel ganteng sih, tapi kegantengan nya tersembunyi oleh sikap nya itu loh, coba aja dia bukan dosen killer pasti udah banyak yang naksir dia sih"

"nih buat lo" abian tiba tiba memberikan susu coklat ke atas meja aurel, aurel yang mendapatkan susu kesukaan nya langsung saja ber terima kasih

"makasih" ujar aurel menerima susu tersebut

"sama sama" ujar abian lalu duduk di samping aurel

"bdw ini bakal masuk kelas nya pak daniel loh?" ujar aurel

" emang kenapa?" tanya bingung abian, emang kenapa jika ini pelajaran di ampu daniel

" ya engga, biasanya kan lo bolos?"

"lagi mager, gw mending di sini" ujar abian yang masih memandang aurel

"tumben?"

abian terseyum untuk menanggapi ucapan aurel

_______★★★★★______

Istri rahasia Dosen tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang