sore hari ini aurel sangat senang, karna jika dirinya berkencan dengan daniel ia tidak perlu merasa was was lagi sebab berita pernikahan mereka sudah di ketahui pihak kampus
untuk merayakan kebahagian nya aurel mengajak daniel untuk pergi ke pasar malam, aurel ingin bermain dan menghabiskan waktu bersama daniel
saat ini daniel dan aurel dalam perjalanan menuju pasar malam, ke dua nya membicarakan banyak hal, termasuk aurel yang menceritakan soal teman teman kelas nya yang mendukung hubungan mereka
"saya senang banget deh mas, dapat dukungan dari teman teman kaya gitu" ucap aurel tersenyum sungguh ia tidak dapat menyembunyikan rasa senang nya saat ini "padahal saya tidak terlalu akrab dengan teman teman kelas saya loh mas,tapi mereka support saya di saat saya ad kejadian seperti ini" ucap aurel menitikkan air mata, bukan krna sedih tapi ia sangat terharu mengingat kejadian saat di kampus
daniel tersenyum ia turut bahagia mendengar dukungan yang di terima aurel, tangan kiri daniel di turunkan dari kemudi, kemudian daniel bergerak mengusap pucuk kepala istrinya tampa mengatakan apa apa
"ih, mas jangan di acak acak, susah tau rapihin rambutnya" protes aurel atas tindakan daniel, tapi jujur aurel sangat senang dengan perlakuan daniel kepadanya "oh iyh, berarti nanti kita enggak ketemu di kelas dong" aurel menggembungkan kedua pipinya, aurel sedikit keberatan karna di pisahkan oleh daniel, namun aurel harus bersyukur daniel tidak di pecat oleh pihak kampus
"sebenarnya,.....semua mahasiswa tidak akan bertemu dengan saya lagi di kelas" beber daniel ragu
aurel mengerutkan kening "lah kok gitu? emang mas daniel mau kemana?
" saya mengundurkan diri dari kampus, aurel,"ungkap daniel, ia memang sudah memiliki rencana untuk mengundurkan diri, tapi surat pengunduran dirinya baru di terima hari ini seiring dengan berita tengtang pernikahan nya dengan aurel,pihak kampus akhirnya menyetujui pengunduran diri daniel dan menyatakan bahwa minggu ini adalah minggu terakhir daniel mengajar
aurel mengerutkan keningnya menatap daniel, ia masih merasa bingung "kok..... mengundurkan diri?" tanya aurel
"saya akan fokus bekerja di perusahaan" jawab daniel "saya tidak dapat membagi antara waktu kampus dan perusahaan, jadi saya memilih untuk melepas pekerjaan saya sebagai dosen dan mulai fokus pada perusahaan " imbuh nya
aurel menghela nafas berat "kok mas daniel gk ngomong dulu sih sebelum nya, kenapa mas kasih tau saya di saat kaya gini? harusnya kan mas daniel diskusikan dlu sama saya" protes aurel, merasa tidak di anggap sebagai istri " mas itu... kebiasaan!" berang aurel
daniel menatap aurel "maaf, saya tidak memberitahu kamu karena belum ada waktu yang tepat."
"belum ad waktu kaya gimana?, tiap hari kita ketemu, ngobrol, enggak ad waktu apa nya coba" sewot aurel
" saya tidak mau mengganggu hubungan kita yang mulai harmonis, aurel"jelas daniel, yang meninggikan suara di akhir "lagi pula saya sudah memberitahu kamu sekarang, kenapa kamu marah!?,"
aurel terdiam saat daniel membentaknya, perempuan itu membuang muka, enggan untuk menatap daniel karna kesal, aurel tidak memahami dirinya,kenapa dia menjadi sangat emosional saat mengetahui jika daniel mengundurkan diri dari kampus?, aurel ingin meminta maaf karena sudah memarahi daniel tapi lidah nya mendadak keluh hingga tak sanggup mengatakan kata maaf
sama seperti aurel, daniel memilih diam di sepanjang perjalanan karena tidak ingin memperburuk suasana hati sang istri, sampai mereka tiba di pasar malam pun mereka tidak mengeluarkan suara sama sekali
aurel melepaskan seat belt kemudian turun dari mobil tampa menunggu daniel
daniel mengusap wajah kasar dan menghela nafas panjang
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri rahasia Dosen tampan
Random"jangan sampai kamu cinta atau suka sama saya, karna saya tidak bisa bertanggung jawab soal itu"ujar daniel "segitu tak pantas nya saya ya? pak"ujar aurel bergetar ia berusaha untuk menahan tangisan nya Daniel yang mendengar ucapan aurel hanya dapa...