08

8.1K 298 2
                                    

aurel membereskan buku buku yang tadi ia pakai saat belajar ke dalam tas nya

abian yang melihat aurel yang berjalan keluar dari kelas,langsung menyusul aurel di lorong yang tak jauh dari kelas

"rell" panggil abian "jadikan" lanjut nya
"iyh"jawab aurel

abian menuntun aurel ke parkiran dimana motor sport nya terparkir

abian langsung saja menyerahkan helm yang sengaja ia bawa

" siap sekali ya bian, sampai bawa helm buat gw segala" ujar aurel tersenyum , abian sampai membawa helm untuk nya
aurel langsung saja mengambil helm yang di sodorkan abian untuknya

"hehe sengaja, keselamatan no satu" ujar abian, ia melihat aurel yang kesusahan memakai helm,abian berinisiatif untuk membantu aurel

"kalau ngga tau bilang"

ceklek

"nah udah" ujar abian lalu mengambil helm full face dan memakainya

"hehe makasih"ujar aurel

"ya udah naik" abian menepuk bahunya, tanda aurel bisa menggunakan bahunya sebagai sanggahan agar ia bisa naik di jok motor
aurel yang melihat itu pun memegang bahu abian untuk naik

abian yang sudah merasa bahwa aurel sudah duduk dengan manis di atas jok motor segera melajukan motornya ke arah cafe terdekat

aurel tak menyadari ad yang memperhatikan nya dengan raut wajah dingin dan datar

_________****_______

jam sudah menunjukkan pukul lima sore,
daniel duduk di sofa menyaksikan berita di ruang tamu

daniel dapat mendengar ad yang menekan sandi apartemen,ia tau pasti siapa pelaku nya

pintu apartemen terbuka menampilkan aurel di balik nya

aurel berjalan tampa menyadari bahwa daniel ad di sana

"dari mana" suara daniel, aurel yang mendengar itu terhenti,ia baru menyadari bahwa ternyata daniel ad di apartemen

"ngerjain tugas ama temen pak"jawab jujur aurel

"temen? sampai jam segini?"ujar daniel dengan raut wajah datar menatap aurel

"maaf pak... "cicit aurel

"Aurellia Anastasya, kamu itu istri saya seharusnya kamu meminta izin kepada saya" ujar dingin daniel

"apa peduli bapak? biasanya bapak masa bodoh dengan saya? saya jalan sama siapa pulang jam berapa, emang anda siapa?"

"saya suami kamu" ujar daniel" kamu istri saya jadi turutin perintah saya aurelliya anastasya " lanjut daniel, ia memilih untuk masuk kamar nya

aurel geram, tindakan daniel sangat keterlaluan dlu ia tak akan mengambil pusing perlakuan nya, tapi sekarang kenapa daniel mengurusi hidup nya

___________****__________

" bisa gila gw lama lama nih rell,"keluh sinta di lorong menuju parkiran

"pak daniel gila, masa ngasih tugas banyak banget, gw pengen copy paste tapi takut pak daniel tau" satria ikut menimpali
ia stress soal tugas yang di berikan dosen muda alias suami teman nya sendiri

"mana ngerjain nya cuman tiga hari doank, kalau lewat pak daniel ngga bakal nerima lagi, " keluh satria "ya allah permudah lah jalan hamba mu ini di mata kuliah yang di anut pak daniel" ujar satria sambil menyatukan tangan nya seperti ber do'a

"yee kalau gini aja lo ingat allah, kalau senang pasti tuh. bakal di lupain lagi,"ejek sinta,

aurel hanya mendengarkan perdebatan kecil dari kedua teman nya ia terlalu lelah untuk sekedar menanggapi, tapi jauh di lubuk hatinya ia juga kesal akan ketegasaan daniel

aurel hanya fokus ke depan tapi matanya menangkap sosok perempuan yang ia kenali mendekat ke arah daniel
"sepertinya itu haruna tapi buat apa dia di kampus?" batin aurel bertanya

"daniel"

daniel menoleh ke sebelah kanan ketika nama nya di panggil, lelaki itu menyipitkan mata, karna penglihatan nya kurang baik, sehingga dia tidak dapat melihat siapa yang memanggil nya tapi yang jelas ia seorang perempuan

daniel baru saja mengetahui siapa yang memanggilnya saat ia mencium aroma parfum orang itu, dan tidak berapa lama dari itu wajah haruna terlihat sangat jelas di mata nya, sekian detik kemudian haruna sudah berdiri di depan daniel dengan tersenyum manis

"apa?" tanya daniel dengan nada dingin

haruna hanya menggeleng "nothing, aku cuman kangen kamu, makanya aku samperin kamu ke sini" kata haruna, ia melingkarkan tangan di pergelangan daniel

"ini kampus, haruna" kata daniel seraya melepaskan tangan haruna yang ada di lengan nya "sebaik nya kamu pulang" daniel hendak melanjutkan langkah nya menuju parkiran, tapi pergelangan tangan nya di tahan haruna

"nebeng ya? soal nya aku tadi di antar supir" ucap haruna cengengesan

daniel menghela nafas dalam "kalau gitu panggil supir nya lagi, buat jemput" tukas daniel tegas

"daniell... ayolah kamu mau sampai kapan begini terus.." haruna mengarahkan wajah daniel agar mau menatap nya " ini udah hampir tiga tahun.. kamu belum bisa maafin aku ya? itu cuman masalah sepele, tapi inti nya aku balik lagi sama kamu kan" ucap haruna, ia menatap manik mata daniel, daniel membalas tatapan haruna dengan tanya

" i don't care run, tapi yang pasti kamu sudah tau kan kalau saya sudah menikah sekarang, jadi jangan ganggu hidup saya lagi dan urus hidup kamu sendiri"

"dani...." haruna menggangtung kan perkataan nya saat netra nya tak sengaja menangkap sosok aurel, istri daniel itu berdiri tak jauh dari mereka dan sedang memandang ke arah dirinya dan daniel, haruna tersenyum simpul, lalu memajukan tubuhnya ke arah daniel dan melingkarkan tangan nya di pinggang daniel " aku minta maaf ya daniel aku masih sayang sama kamu" ujar haruna melirik aurel

aurel yang melihat adegan di depan nya langsung meninggalkan sinta dan satria

satria dan sinta yang pergi meninggalkan mereka sontak berlari ke arah aurel, tapi mereka yakin mood sahabat mereka pasti hancur entah karna apa mereka tidak yakin

haruna yang melihat itu tersenyum kemenangan,saat melihat aurel pergi

daniel langsung saja mendorong tubuh haruna agar menjauh dari tubuh nya
"you cross the line, haruna"

haruna tertawa pelan" apa, karna kita ada di kampus, jadi kamu bersikap begini" ujar haruna "beberapa waktu lalu saat di apartemen mu, kamu tidak bersikap seperti ini walaupun aku mencium mu di depan istri kamu sendiri"

daniel memejamkan mata, ah kejadian sialan itu, saat itu daniel terlalu terkejut akan kedatangan haruna yang mendadak
sehingga ia tak bisa berfikir jernih dan mencerna situasi dengan baik "pulang, kamu mengganggu saya" setelah berkata demikian, daniel pergi

akan tetapi siapa yang sangka, haruna mengikuti langkah daniel dan masuk begitu saja ke dalam mobil daniel

"kamu....!!"

"aku laper.. ayo makan" sela haruna

"turun" daniel dingin dan tegas

haruna tak mengindahkan perkataan daniel ia justru duduk dengan nyaman, dan memasang sabuk pengaman, sambil bersenandung kecil

"turun... atau saya seret kamu agar kamu mau keluar!!!" ancam daniel

alih alih merasa takut haruna justru berucap "seret aja. kalau kamu mau jadi gunjingan satu kampus dan di pecat dari sini" perempuan itu menunjuk arah luar kaca mobil dengan dagunya

kondisi cukup ramai oleh mahasiswa dan beberapa dosen lain nya " kayak nya dengan kepribadian kamu, aku yakin kamu ngga bakal mau mengambil resiko yang besar" imbuh haruna

ya haruna benar, daniel tidak mau mengambil resiko yang besar, buktinya ia melajukan mobil nya dan membiarkan haruna duduk di samping nya

yuhuu 😆😆
kalau kalian suka jangan lupa di vote biar author nya semangat buat cerita😚😚

love you semua ♡

Istri rahasia Dosen tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang