part 30

49.2K 1.8K 48
                                    

Sebelum baca, cuma mau ingetin vote nya kakak-kakak.

Koreksi typo juga please.

Arya baru saja pulang dari sholat Jum'at di masjid dekat kompleks. Bukannya disambut oleh istrinya, Arya malah disambut oleh tukang paket yang sedang nangkring didepan pintu.

Arya menghampiri tukang paket itu.

"Benar ini rumahnya Kayla Mas?" Tukang paket bertanya untuk memastikan bahwa rumah ini sudah benar dengan apa yang tertulis.

"Benar." Tukang paket itupun mengangguk dan menyerahkan paket ke tangan Arya. Arya menerimanya.

"Maaf dengan Mas siapa?"

"Arya, suaminya Kayla." Tukang paket mengangguk lalu dia pun pergi karena tujuannya kerumah ini telah tercapai.

Pintu tiba-tiba terbuka, menampilkan Kayla yang keluar dengan penampilan fresh. Beberapa tetes air jatuh berasal dari rambut Kayla yang tidak sepenuhnya dilingkupi dengan handuk, menandakan wanita itu baru saja selesai mandi.

Kayla mengulurkan tangannya, meminta tangan Arya untuk disalaminya. Arya mengerti, dia pun memberikan tangannya dan dicium punggung tangannya oleh Kayla.

Kebiasaan ini selalu ajarkan pada Kayla sejak awal menikah dulu, hingga saat ini Kayla sudah terbiasa melakukannya.

"Paket kamu." Arya menunjuk pada paket dengan ukuran lumayan besar ditangannya.

Kayla melihat kearah paket itu, lalu dia tersenyum karena paket yang ditunggu-tunggunya sudah tiba.

"Tolong bawain kedalam ya Mas." Pinta Kayla.

Dia pun kembali memasuki rumah, diikuti oleh Arya dibelakangnya.

Arya berjalan mengekori istrinya kembali ke dalam kamar. Ditangannya masih terdapat paket milik Kayla itu, Arya melirik ke arah resi yang tertera nama dari pengirimnya.

Arya mengernyitkan dahi, begitu melihat nama sang pengirim paket. Seperti nama laki-laki, tapi Arya tidak kenal.

"Paket dari siapa?" Arya meletakkan paket di atas meja. Kayla mendekat dengan gunting yang berada ditangannya.

"Temen aku, kemarin dia baru pulang dari Belgia katanya ini oleh-oleh buat aku." Tangan Kayla sibuk membuka bungkus paket yang sengaja di buat tebal agar paket didalamnya aman.

"Cowok?" Arya melihat kepala istrinya yang mengangguk, menjawab pertanyaannya.

Arya berdesir saat Kayla mengiyakan pertanyaannya. Entah apa yang terjadi dengan Arya. Apa mungkin suami Kayla ini sedang cemburu?

"Kita baru kenal loh, belum pernah ketemu juga Mas. Cuma DM an aja tapi dia baik banget sampai beliin oleh-oleh segala. Lain kali aku mau ajak dia ketemu ah." Kayla menjelaskan hubungannya dengan sang pengirim paket.

Arya berdeham singkat mendengar Kayla berucap. Jujur Arya merasa agak sedikit keberatan jika Kayla mengajak seseorang bertemu, apalagi ini laki-laki. Tidak sadarkah wanita itu sedang berbicara dengan siapa?

Bisa-bisanya mengatakan dengan begitu santai. Pandangan Arya tidak lepas dari tangan Kayla yang sedikit lagi dapat membuka paketnya. Arya menjadi penasaran akan isi dari paket tersebut.

Kayla membuka penutup terakhir, setelah penutup itu berhasil terbuka dapat dilihat oleh keduanya di dalam sana terdapat beberapa macam coklat yang dari packaging saja sudah terkesan mahal.

Kayla mengeluarkan satu persatu coklat dari dalamnya. Kayla menghitung berapa banyak coklat yang ada.

Kayla terlihat sangat bahagia saat menatap coklat coklat itu, tidak bisa berbohong mata Kayla terlihat berbinar binar. Dari sanalah Arya sadar bahwa selama pernikahan mereka, tidak pernah sekalipun Arya memberikan istrinya itu coklat. Arya merasa tertampar.

Wifey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang