20.

5.8K 512 19
                                    

VOTE

&

KOMENNYA ~

*****

"Daddy? Aunty?" Suara bocah kecil terdengar dari kursi belakang yang membuat Jennie dan Lisa dengan cepat menarik diri mereka masing-masing untuk menghentikan ciuman mereka.

Keduanya serempak berdeham.

"H-hey, baby. Kau bangun?" Tanya Lisa sambil menggosok leher belakangnya dan menoleh ke arah putri kecilnya, sedangkan sang putri terlihat memasang wajah bingungnya, Jennie berdeham sekali lagi dan mencoba tersenyum menoleh ke belakang, namun sebelum itu dia menyeka sudut bibirnya agar tidak meninggalkan jejak saliva milik Lalisa.

"Daddy mu tadi membantu mata aunty yang sedang ke masukan debu, tetapi sekarang, aunty sudah baik-baik saja." Ujar Jennie seolah dia mengerti apa yang sedang di pikirkan oleh bocah berusia lima tahun tersebut.

"Kenapa kau bangun, sayang? Kau haus?" Sambung Jennie bertanya agar Alice tidak memikirkan aneh-aneh lagi.

Akhirnya, Alice pun menganggukan kepalanya. "Hmm, aku haus aunty, daddy." Ujarnya sambil menguap di akhir yang membuat Lisa dan Jennie saling melirik lagi dan terkekeh setelahnya.

"Tetapi, daddy tidak membawa susu milikmu, baby."

Alice hampir saja merengek lagi, dia sudah melengkungkan bibirnya kebawah, sedangkan Jennie meletakan satu tangannya di paha Lisa. "Aku membawanya." Ujarnya lembut, hal itu sontak membuat Lisa merasakan tegang pada tubuhnya karena merasakan satu tangan Jennie yang berada di sebelah pahanya, sedangkan Jennie segera berdeham dan menarik tangannya dengan cepat.

"Kau membawa susunya?" Tanya nya pada Jennie.

Jennie mengangguk. "Aku membuatnya tadi sebelum berangkat mengantarku, aku tahu anak manis itu akan meminta susu sehingga aku membawanya." Kekeh Jennie yang membuat Lisa lagi-lagi merasa semakin terkagum akan sikap Jennie.

Bahkan jika di lihat, sikap Jennie lebih peka daripada Chaeyoung atau Lisa sendiri, Jennie segera turun dari mobil Lisa dan berpindah ke belakang, dia mengambil tas kecil milik Alice lalu mengeluarkan botol susu putih milik Alice dan membuka tutup botol lalu segera memberikannya pada Alice, Jennie juga meletakan bantal kecil di paha milik Jennie. "Minumlah dan berbaring di atas paha aunty." Gumamnya dengan lembut yang membuat Alice tersenyum lebar.

"Terimakasih, aunty J! Kau memang yang terbaik dari yang paling baik!" Ujarnya dengan penuh semangat yang membuat Lisa tertawa Jennie juga tertawa kecil.

"My pleasure, beautiful." Balas Jennie dengan lembut sambil mencubit pipi Alice sebelum akhirnya Alice terkikik dan mengecup pipi Jennie dan berbaring di atas paha Jennie lalu mulai menyedot susunya botolnya.

"Jennie, kau tidak apa? Sepertinya kau lelah." Ujar Lisa yang membuat Jennie tersenyum.

"Aku baik-baik saja, hanya menemani Alice sampai tertidur setelah itu aku akan masuk ke dalam rumahku." Jawab Jennie yang membuat Lisa menatap Jennie dengan lekat dari kaca spion tengahnya, dia benar-benar tidak bisa berkata lagi melihat sikap Jennie yang memang sangat manis kepada sang putri tercintanya.

'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang