23.

5.3K 492 27
                                    

VOTE

&

KOMENNYA ~

*****

"Lalu sang kelincipun tertangkap." Jennie menghentikan membaca buku ceritanya kala melihat Alice yang sudah tertidur pulas di sisinya sambil memeluk boneka rabbit kesayangannya yang sempat hilang, namun Jennie baru saja membelikan yang baru untuknya dan untung saja, Alice sangat senang saat menerimanya.

Setelah adegan sesi menonton film, Jennie pun memutuskan untuk menidurkan Alice dan membacakan buku cerita untuknya, biasanya hal itu di lakukan oleh Lalisa karena Chaeyoung wanita yang sangat sibuk dengan karirnya, Lalisa yang sedaritadi melihat dari ambang pintu kamar putrinya, wajah nya benar-benar terlihat terharu dengan apa yang Jennie lakukan pada putrinya.

Jennie membenarkan posisi kepala Alice agar nyaman lalu ia menarik selimut dan menutupi sebagian tubuh Alice setelah itu Jennie mengecup dahi Alice dengan lembut. "Good night, baby. I love you." Bisik Jennie lembut.

Lalisa tersenyum mendengarnya, dia menghampiri keduanya dengan hati-hati. "Hey, terimakasih sudah membuatnya tertidur." Lalisa berucap dengan suara pelan.

Jennie tersenyum. "Sudah kemauanku." Jawab Jennie.

Lalisa membungkuk, dia mengecup seluruh wajah Alice. "Good night, sweetie. Daddy loves you." Bisiknya pada putrinya, keduanyapun keluar meninggalkan kamar Alice.

Jennie menggosok tengkuk belakang lehernya. "Uhmm, aku.. aku tidur di kamar tamu saja." Ucap Jennie ketika mereka berada di luar kamar Alice.

Lalisa terkekeh dan menatap Jennie. "Apakah aku mengijinkanmu?" Tanya nya dengan wajah yang menggoda.

Kecanggungan Jennie berubah menjadi kenakalan karena Lalisa baru saja memancingnya, wanita bermata kucing itu memberi tatapan sensualnya ke arah Lalisa.

"Lalu? Apa maumu?" Tanya Jennie dengan suara yang terdengar berbisik, dia melangkahkan kakinya dan memeluk leher Lisa menggunakan kedua tangannya.

Tanpa menunggu lama, Lisa menyambar bibir Jennie dengan ganas, dia menarik pinggang Jennie dengan erat, keduanya saling menyatukan bibir mereka dengan lumatan yang ganas sambil Lalisa membawa tubuh Jennie ke dalam kamarnya, dia tak lupa mengunci pintu kamarnya, dia mendorong tubuh Jennie hingga punggungnya bersandar pada dinding kamarnya, Lalisa menjulurkan lidahnya, meminta akses lebih dalam yang segera Jennie sambut dengan baik, wanita bermata kucing itu membuka mulutnya dan membiarkan lidah mereka berdansa dengan liarnya.

"Nngghh." Lenguhan kecil mulai keluar dari keduanya.

Lalisa memindahkan ciumannya, bibirnya mendarat tepat di telinga Jennie, lidahnya menjulur memberi gelitikan lembut pada telinga Jennie yang membuat Jennie memejamkan kedua matanya dan menikmati lidah Lalisa. "Ssshhh." Desah Jennie yang terdengar tertahan.

"Jika sebelumnya kau menidurkan Alice dengan buku cerita, sekarang, aku memintamu untuk kau menidurkanku juga, tetapi dengan susumu." Bisiknya tepat di telinga Jennie yang membuat Jennie menganga tidak percaya, Jennie menyunggingkan sudut bibirnya, dia menarik rambut belakang Lalisa dan membuat Lisa menatap wajahnya.

"Ucapanmu benar-benar terdengar seperti seorang maniak seks, Lalisa, kau tidak tahu malu." Ungkapnya pada Lisa dengan wajah menggodanya.

'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang