28.

4.7K 496 15
                                    

VOTE
&
KOMENNYA ~

*****

Memorial Sloan-Kattering Cancer Center, New York, Amerika Serikat.

"Daddy, apakah mommy akan baik-baik saja?"

Ini sudah berjalan satu tahun lamanya, Lalisa memutuskan untuk membawa Chaeyoung ke negara Amerika Serikat, lebih tepatnya di kota New York untuk menjalankan pengobatan penyakit kanker yang di deritanya setelah ia tersadar dari masa kritis nya yang terjadi selama delapan bulan lamanya,

Ya. Sudah satu tahun yang lalu Chaeyoung di kabarkan terkena penyakit kanker itu lagi dan dia harus melewati masa kritis nya selama delapan bulan lamanya, untuk karena itu pengobatannya baru bisa di laksanakan empat bulan yang lalu saat dirinya sudah sadarkan diri.

Park Chaeyoung harus berjuang untuk melawan kanker ovarium nya yang sudah menginjak stadium tiga.

Dan saat ini, Park Chaeyoung tengah menjalani masa kemoterapi untuk yang kedua kalinya setelah menjalankan operasi yang telah dilakukan pada waktu empat bulan yang lalu, kemoterapi itu juga bertujuan untuk memastikan agar sel-sel kanker benar-benar mati di dalam tubuh Chaeyoung.

Namun, saat ini, Lalisa beserta Alice sangat khawatir karena dokter baru saja memberi kabar jika keadaan Chaeyoung menurun ketika tengah menjalani kemoterapi nya yang membuat kondisi Chaeyoung sangat melemah dan berdampak pada kemoterapi yang tidak dapat di lanjutkan, bahkan ia kembali tidak sadarkan diri.

"Mommy akan segera baik-baik saja, mommy hanya sedang tertidur sekarang." Bisik Lalisa di depan ruangan yang bertuliskan UGD karena Chaeyoung sedang mendapat penanganan.

Anak kecil itu melengkungkan bibirnya kebawah. "Mommy..." Rengeknya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Sst, kau anak pintar, jangan menangis, okay? Mommy will be okay." Ucap Lalisa dengan napas yang terdengar berat, kedua kelopak matanya sudah di penuhi dengan air mata yang membendung, wanita jangkung itu memangku Alice di atas kedua pahanya lalu mengelus Alice dengan lembut.

Untuk beberapa lamanya mereka menunggu, akhirnya dokter berserta perawat keluar dari ruangan tersebut yang membuat Lalisa menurunkan Alice dan segera beranjak dari kursi tunggunya dan menduduki Alice di atas kursi. "Alice tunggu disini, daddy akan bicara pada dokter, okay?" Ucap Lalisa pada sang putri, ia tidak ingin putrinya juga mendengar hal-hal yang tidak seharusnya dia dengar.

Setelah itu, Alice mengangguk patuh, Lalisapun beranjak menghampiri dokter tersebut.

"Mrs. Lalisa Manoban?"

"Ya, itu saya. Bagaimana keadaan istri saya, dok?" Lalisa bertanya penuh dengan kecemasan.

Sang dokter menghelakan napasnya, raut wajahnya memerah namun tampak sendu.

"Ada beberapa organ tubuh pada istri anda yang menolak saat kami memasukan obat kedalam tubuh, Mrs. Manoban, untuk karena itu Mrs. Manoban sempat mengalami kejang yang berujung tidak sadarkan diri tetapi saat ini, beliau sudah kembali sadar, jika anda ingin masuk untuk menemuinya, silahkan. Tetapi jangan terlalu banyak untuk mengajaknya berbicara, karena kondisinya masih sangat lemah." Ujar dokter memberitahu yang membuat Lalisa menghelakan napasnya lega, mendengar istrinya sudah baik-baik saja wajah cemasnya seketika sedikit berubah.

'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang