VOTE
&
KOMENNYA ~*****
"Honey, Bisa kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan." Ujar Jennie di telepon pada Lalisa yang akhirnya teleponnya berhasil tersambung, karena sudah beberapa kali dia mencoba menghubungi Lalisa panggilannya tak kunjung dijawab.
"Ada apa, Jennie?" Lalisa menjawab dengan suara yang terdengar tidak antusias.
Jennie menyeringitkan kedua alisnya, ia merasakan ada yang tidak biasanya pada Lalisa setelah mereka tidak saling bertukar pesan selama dua hari lamanya karena keduanya sama-sama sedang di hadapi sebuah masalah.
"Jennie? Ada apa?" Tanya Lalisa lagi yang membuat Jennie mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.
"Kedua orang tuaku sudah mengetahui tentang kita berdua, Lalisa. Karena seseorang ada yang mengirim sebuah foto kita berdua."
"Lalu?" Sambung Lalisa bertanya yang membuat Jennie semakin mengerutkan dahinya.
"Huh? Lalu? Apa maksud dengan kata lalu? Ya kedua orang tuaku sudah mengetahui semuanya, itu tandanya kita sudah tidak bisa lagi melakukan perselingkuhan ini, Lalisa. Kita harus bicara, aku ingin segera menikah denganmu." Jennie menekan kalimatnya, untuk beberapa menit lamanya tidak ada jawaban dari mulut Lalisa.
Sampai akhirnya Jennie memanggil namanya lagi.
"Lalisa?"
"Tunggu sebentar." Jawab Lalisa yang akhirnya terdengar.
Telepon itu hening, tidak ada ucapan apapun sementara di sebrang sana, Lalisa melirik ke arah Chaeyoung yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan wajah yang sangat pucat dan kedua mata yang sedang terpejam, Lalisa mengelus dahi Chaeyoung dengan lembut lalu mengecupnya sekilas diiringi dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya, dan ia segera keluar dari ruangan Chaeyoung.
Sedangkan Jennie masih menunggu Lalisa di sebrang sana.
"Jennie.." suara tersebut membuat Jennie lagi-lagi mengerjapkan kedua matanya berkali-kali.
"Ne? Bagaimana? Apa kau bisa bertemu denganku?" Tanya Jennie yang membuat Lalisa menghembuskan napasnya samar.
"Arrasseo, kita akan bertemu di unit apartemen seperti biasa." Tanpa menunggu jawaban dari mulut Jennie, Lalisa segera mematikan teleponnya yang membuat Jennie lagi-lagi merasa heran dan dia menatap layar ponselnya sendiri.
"Ada apa denganmu, Lalisa?" Gumamnya pada diri sendiri, setelah itu dia bergegas menuju tempat yang sudah keduanya janjikan.
***
Apartemen Hannam The Hill.
"Hey, I miss you so much!" Jennie yang lebih dulu tiba, akhirnya melihat Lalisa yang baru saja tiba, Jennie tersenyum lebar, ia segera menghamburkan diri memeluk Lalisa dengan erat, sedangkan Lalisa hanya terdiam, bahkan dia tidak membalas pelukan tersebut yang membuat Jennie akhirnya melepaskan pelukannya kembali dan kedua matanya menyorot menatap Lalisa penuh dengan pertanyaan.
"Apa yang terjadi, Lalisa? Are you okay?" Sambung Jennie bertanya, Lalisa menarik napasnya panjang dan berjalan menuju sofa ruang tamu, setelah itu dia mendaratkan bokongnya di atas sofa yang membuat Jennie hanya mengikutinya, saat ini mereka duduk bersebelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)
Romance"Bagaimana caraku untuk bahagia?" -Kim Jennie & Lalisa Manoban