"Jangan pernah mengejar seseorang yang belum tentu akan milikmu karena yang dikejar akan lari namun yang didoakan akan datang sendiri."
-Ustadzah Ummu Ali Muhammad-Jika di luaran sana pasangan suami istri saling bermesraan dengan omongan yang berfaedah, lain halnya dengan Imam dan Gladysa.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, belum ada tanda-tanda kedua manusia itu ingin tidur. Padahal, besok sudah mulai masuk sekolah lagi tapi karena mereka hari ini memutuskan untuk menginap di rumah kedua orang tuanya Imam, mereka berdua sedikit lebih memundurkan jam tidurnya. Toh, nanti kalo kesiangan juga paling dibangunin.
Imam hanya pasrah ketika dijadikan objek untuk di oleskan masker. Gladysa sudah terlebih dahulu memakai masker wajahnya, lalu tiba-tiba Imam diminta agar memakai masker itu juga.
"Nanti abis ini kita foto, ya!"
"Hm..."
Gladysa mendengus. "Tuh, kan! Giliran ak---"
"Iya, Sayang...."
Mau senyum tapi harus tahan. Perempuan itu lagi maskeran, takut retak.
"Tadi aku liat cicak. Si jantan kayak lagi ngejar betina gitu, tapi pas aku ganggu mereka, si betinanya kabur. Aku ketawa tapi si cicak jantan malah diem sambil ngeliatin aku. Mana tatapannya sinis banget."
Gladysa tertawa seraya menaruh mangkuknya sisa masker. Perempuan itu lalu melempar Imam dengan batal.
"Rese! Giliran lagi maskeran bikin senyum mulu, biasanya aja bikin bad mood terus."
Imam tak menjawab. Pria itu membuka ponsel lalu beralih ke kamera. Gladysa yang paham mendekati suaminya lalu mereka berpose tanpa ada senyum di wajah.
Sama-sama kaku emang.
"Kirim ke aku!"
"Iya. Tapi jangan di post, ya!"
Gladysa mengangguk. Sejak dulu dirinya memang tak pernah terekspos di sosmed, beruntung kedua sahabatnya pun seperti itu. Jadi ketika mereka foto bersama, perempuan itu tak perlu khawatir jika fotonya akan tersebar, karena sahabatnya pun tak ada niatan untuk dipamerkan.
Imam tiduran diikuti dengan Gladysa.
"Cukup aku aja yang bilang cantik setelah Papi, laki-laki yang di luaran sana gak boleh."
×××
"Tuh, kan!! Kita kesiangan! Kamu, sih! Aku, kan, udah bilang gak usah nonton film, jadinya gini, kan!" Cerocos Gladysa setelah sampai di depan gerbang yang sudah tertutup.
Dengan santainya Imam hanya bersenandung kecil seolah tak terjadi apa-apa.
"Yuk, masuk!"
Gladysa menatap Imam dengan tatapan kesal. "Masuk lewat mana?!!"
"Kantong Doraemon!"
Sahutan itu berhasil membuat Gladysa menggebuk Imam menggunakan tote bag.
Imam tertawa kecil lalu membunyikan klakson dan seketika pintu gerbang itu terbuka sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam untuk Gladysa✓
SpiritualGladysa Makmuma Al-Fath. Seorang perempuan yang selalu mengusik ketenangan seorang Imam El. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Galydsa sangat membenci Imam, beda dengan kaum Hawa lainnya yang selalu memuji Imam bagaimana pun keadaannya. Yang satu kal...