S2. 14

19.6K 1K 52
                                    

Brak!!

Nara membuka pintu kamar Akbar dengan keras membuat Akbar terkejut dengan dobrakan pintu. Nara yang baru saja diantar pulang oleh Dafa setelah membatunya kabur dari Alvaro langsung menuju kamar Akbar. Nara marah dengan apa yang Akbar lakukan.

"Nara?! Kamu balik?!" Kaget Akbar melihat kepulangan Nara, Akbar langsung mendekati Nara dan hendak memeluk Nara tapi Nara mendorong Akbar.

"Lo kenapa tega sama gue?!... Kasih tau cowok brengsek itu dimana gue?!" Bentak Nara marah.

"Nar—"

"Kenapa sih lo tega sama gue?! Gue ini Adek lo Bang!!.."

Akbar diam.

"Gue hampir mati gara-gara dia dan sekarang lo yang tega kacauin hidup gue!! Salah gue apa sih sama lo sampek lo setega itu sama gue?!... Kenapa Bang?!... Lo udah tau masa lalu gue kayak apa, tapi kenapa lo tega kasih tau keberadaan gue sama cowok sialan itu?! Orang yang gue sangat percayai tega hianatain gue!!" Comoh Nara menangis emosi sambil menunjuk dada Akbar.

"Nara maafin Abang—"

"Jangan harap gue bisa maafin lo Bang!! Apapun alasan lo gak akan bisa rubah keadaan dan gue benci sama lo!!" Nara langsung pergi meninggalkan Akbar dengan Akbar yang membiarkan Nara pergi untuk Nara menenangkan diri.

Akbar mengepalkan tangannya dan mengusap wajahnya merasa sangat bersalah dengan semuanya hingga Nara mulai membenci dirinya. Kenapa semuanya jadi kacau begini, bukan ini yang Akbar harapkan.

Nara yang keluar dari kamar dan menuju kamarnya sambil menangis, Nara terhenti karena suara Mira yang memanggilnya membuat Nara noleh kebelakang dan melihat Mira yang menangis dengan kedatangan Nara. Nara segera bergegas menuju Mira dan berpelukan.

"Syukurlah kamu pulang, Mama sangat cemas sama kamu sayang sampek gak bisa tidur nyenyak. Mama selalu mikirin kamu." Ucap Mira menangis bahagian melihat Nara kembali kerumah.

"Kenapa Bang Akbar tega sama Nara, Ma?! Kenapa Ma?! Salah Nara apa sama Bang Akbar?!" Tangis Nara dipelukan Mira.

Mira diam dan hanya bisa menangis tanpa mengatakan apapun, Mira mengusap punggung putrinya tidak tau harus mengatakan apa soal hal ini, tapi Mira sangat senang melihat putrinya pulang dengan selamat.

"Nggak papa sayang, yang penting kamu pulang dengan selamat, Mama sudah sangat senang." Mira melepaskan pelukannya dan mengusap pipi Nara. Mira melihat bekas banyak cupang dileher Nara dan mengusapnya.

"Apa... Apa dia melakukannya sama putri Mama?... Dia nyakitin kamu?" Mira menangis melihat bekas cupang itu.

Nara menggelengkan kepalanya. "Dia nggak nyakitin Nara, Ma."

"Syukurlah." Mira senang mendengar Alvaro tidak menyakiti Nara dan Mira kembali memeluk Nara lagi.

"Mama sangat kangen sama kamu, nak."









***






Aldi dan Sindy mendatangi rumah Adrian untuk meminta maaf dengan apa yang dilakukan Alvaro pada Nara dan menggagalkan acara pertunangan Nara. Meski Sindy senang dengan acara pertunangan Nara yang batal, tapi Sindy tetap merasa bersalah dengan apa yang dilakukan Alvaro.

"Mira Adrian, kami datang kesini untuk meminta maaf dengan apa yang Alvaro lakukan, kami sangat menyesal dengan kejadian ini."

"Iya, maafin anak kami. Ini semua salah kami yang lalai menjaga Alvaro, maafkan kami." Sindy menangis menggenggam tangan Mira, tetap sedih dengan sikap Alvaro yang keterlaluan.

Mira tersenyum mengusap bahu Sindy. "Gak papa, Sin. Yang penting Nara baik-baik aja. Kita udah maafin anak kamu, tapi dengan kejadian ini, aku mohon untuk lebih memperhatikan anak kalian, jangan sampai kejadian ini keulang lagi."

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang