S2.36

14.6K 582 14
                                    

"Tolol!" Pekik Nara melihat Tolol digendongan Alvaro, Nara berlari mendekati Alvaro akan mengambil Tolol yang berhari-hari hilang kini ketemu, namun saat mengambil Tolol Alvaro mengelak membuat Nara melihat Alvaro.

"Kenapa lo, bawa sini Tolol." Ucap Nara akan mengambil Tolol namun Alvaro tidak membiarkannya.

"Alpa, kasih Tolol sama Gue!" Nara mulai menyentak.

Alvaro tersenyum memberikan map coklat pada Nara. "Kalo kamu pengen Tolol kembali sama kamu, kamu harus tanda tangan surat ini setelah itu kucingnya aku kasih sama kamu."

Nara diam mendengar itu dan kaget dengan bahasa Alvaro yang berubah-ubah, Nara mengambil map itu lalu mengambil sebuah kertas dan membacanya, mata Nara membelak setelah membaca itu dan melihat Alvaro dengan marah.

"Persetujuan suran nikah?! Lo gila!!..." Pekik Nara tak percaya lalu melihat sekitar merasa orang-orang yang ada ditaman ini melihatnya membuat Nara mengepalkan tangannya lalu melihat Alvaro tajam. "Sekarang gue tau lo mau bantu gue cari tolol, ternyata lo ada maksud tertentu... Jadi lo belum lepasin gue?!"

Alvaro diam lalu tersenyum. "Aku gak pernah bilang lepasin kamu, aku hanya memberimu kebebasan bukan berarti aku lepasin kamu."

Nara memukul dada Alvaro dengan kemarahan. "Jadi lo nipu gue!!"

"Aku gak nipu kamu Nara. Ini sudah rencanaku untuk mengikat kamu, membiarkan kamu bebas sebentar dan saat ini ada yang mencoba mengganggu rencanaku dan aku harus bergerak lebih cepat bukan. Bayi yang ada didalam perutmu juga gak bisa buat kamu mengelak, aku tau Om sama Tante gak tau soal kamu halim anak aku, tapi aku yang akan memberi tahu mereka dan menikahimu."

Nara menangis mengepalkan tangannya. "Lo jebak gue!!"

"Aku gak jebak kamu, tapi ini memang kenyataannya. Kamu gak akan bisa lepas dari aku." Ucap Alvaro mengusap pipi Nara. "Jadi kalo kamu mau kucing ini kembali, kamu harus mendatangi surat ini."

Nara diam melihat Alvaro dengan kemarahan atas semua ini, Nara pikir Alvaro tidak akan melakukan ini lagi dan mau membantunya mencari Tolol, tapi Alvaro memiliki maksud terselubung untuk memanfaatkan ini.  Nara tidak mau kehilangan Tolol karena Tolol bisa membuatnya tersenyum, tapi Tolol ada ditangan Alvaro yang memanfaatkan keadaan ini.

"Gimana? Kamu mau tanda tangan? Kalo kamu coba untuk merobeknya aku memiliki syrat itu lagi." Tanya Alvaro tersenyum.

Nara memejamkan matanya. "Iya oke!, Gue akan tanda tangan sekarang lo puas?!"

Alvaro tersenyum lalu mengusap kepala Nara dan Nara menepisnya. "Itu baru milikku. Aku akan kasih Tolol setelah kamu tanda tangan dan aku datang pada mereka buat meminta persetujuan dengan caraku."

Alvaro memberikan bulpen pada Nara dan Nara mdngambil bulpen itu dengan Kasar lalu menandatangani surat itu dan memberinya pada Alvaro, Alvaro tersenyum melihat surat itu sudah ditandatangani oleh Nara.

"Tinggal satu langkah lagi kamu sudah jadi milikku selamanya dan satu hal, kalo kamu berani dekat dengan cowok yang bernama Samudra itu, kamu gak akan pernah lihat dia lagi."  Lanjutnya dengan tersenyum mengancam.

Nara membelak mengeraskan rahangnya. "Lo gila!!" Nara tidak percaya Alvaro semakin parah, Alvaro lebih kejam dari sebelumnya, Alvaro berubah seperti psikopat dengan segala ancamannya membuat Nara tidak bisa berkutik.

"Aku gila itu karna kamu, kamu yang buat aku seperti ini, kamu terus buat aku semakin cinta sama kamu dan gak akan biarin kamu pergi." Ucap Alvaro mengusap bibir Nara dan Nara mengelak.

"Lo licik!" Ucap Nara lalu pergi meninggalkan Alvaro yang masih menggendong Tolol dan Alvaro tidak menyusul membiarkan Nara untuk memberinya waktu. Alvaro tersenyum sebagian rencana sudah berhasil, hanya tinggal beberapa langkah lagi maka Nara akan menjadi miliknya sepenuhnya.







ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang