S2. 09

20.9K 918 52
                                    

"lololoh Syl, itu bukannya Nara?" Tanya Fany pada Arsyil yang melihat Nara, tapi Nara tidak sendirian melainkan bersama cowok yang merangkul pinggang Nara sedang memilih gaun dibutik.

Arsyil melihat kearah yang ditunjukkan Fany dimana keberadaan Nara dan mereka saat ini berada di pusat pembelanjaan Mall terbesar. Arsyil mengerutkan dahinya melihat cowok yang bersama Nara tak asing baginya begitu pula Fani yang merasa tak asing dengan cowok itu.

"Kayak gue kenal tuh cowok." Ucap Arsyil diangguki Fany.

"Iya, gue rasa juga gitu."

"Mereka ngapain milih gaun disana? Kan butik itu khusus untuk acara pernikahan." Ucap Arsyil.

Fany menatap Arsyil lalu memukul lengan Arsyil. "Lo gimana sih, ya Nara kan emang mau nikah, lo lupa ya?... Gimana sih lo."

"Yaudah kita samperin aja yuk? Cowoknya kayak kenal gue."

"Iya. Gue juga."

Mereka pun berjalan menemui Nara, mereka bukan menduganya tapi mereka yakin kalau cowok yang bersama Nara itu cowok yang mereka kenal.

"Nar." Sapa Fany pada Nara membuat mereka berdua menatap Fany dan Arsyil.

"Dafa!!" Pekik mereka berdua terkejut ternyata benar dugaannya kalo cowok yang bersama Nara itu adalah Dafa.

Sedangkan Nara mendesah sudah menduga kalau mereka pasti akan terkejut melihag kehadiran Dafa, Nara tau seperti apa dua sahabatnya itu. Nara menatap Dafa yang juga ikut menatapnya lalu Nara memejamkan matanya, sepertinya sudah saatnya Nara memberitahu mereka soal hubungannya dengan Dafa.

"Lo jalan sama Dafa, bukannya Dafa pindah di USA ya?" Tanya Arsyil menunjuk Dafa yang tersenyum sambil melambaikan tangannya pada mereka.

"Apa yang lo sembunyiin dari kita?!" Tanya Fany menunjuk Nara.

Nara menggaruk pelipisnya yang tak gatal harus bicara dari mana. "Ehhh, Dafa... calon tunangan gue."

"APA!!" Pekik mereka berdua dengan melongo.

"Iya, Dafa calon tunangan gue." Nara berdecak kesal dengan mereka berdua yang tidak bisa woles.

Fany dan Arsyil saling tatap lalu berganti mereka berdua menatap Dafa yang meringis. Bukan main mereka terkejut, Nara tidak pernah menyebutkan atau menunjukkan foto calon tunangan Nara pada mereka, tapi hanya menyebutkan panggilan calon tunangan Nara itu dengan Nama Age.

"Ternyata Age itu Dafa?" Arsyil masih terkejut kalau Dafa lah calon tunangan Nara.

"Iya, itu gue. Sorry buat kalian kaget." Ucap Dafa tersenyum tak enak sambil menggaruk pelipisnya.

"Bukan kaget lagi, tapi terlalu kaget kalo kalian tunangan." Ucapan Fany melihat mereka.

"Cek! Udahlah, yang penting kan lo pada udah tau siapa tunangan gue." Ucap Nara merangkul lengan Dafa.

"Gila." Fany menggelengkan kepalanya tak menyangka.









***





"Lo yakin mau tunangan sama gue?" Tanya Dafa pada Nara yang melamun menatap luar jendela mobil.

"Lo emang gak mau sama gue?" Tanya balik Nara menatap Dafa.

Dafa mendesah. "Bukan gak mau, tapi lo sendiri masih belum bisa gantiin posisi Alvaro dihati lo. Gue gak mau kalo kita nikah nanti dengan kondisi dipaksakan, nikah itu gak boleh buat mainan, Nar. Apa lagi kita dijodohin loh."

"Iya Ge, gue tau banget. Tapi please lah, kasih gue waktu buat terima lo." Ucap Nara mendesah, Nara tidak suka kalau hatinya masih mencintai Alvaro walaupun dirinya membenci Alvaro. Kenapa dirinya tidak bisa melupakan Alvaro sekali pun, dan itu semakin membuat Nara sangat membenci Alvaro.

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang