S2. 30

16.1K 768 59
                                    

KALO ADA TYPO KOMEN YA, SOALNYA GAK AUTHOR PERIKSA LAGI, KELAMAAN SOALNYA.

***

Nara menonton televisi sambil berbaring dikasurnya lalu pintu kamar terbuka ternyata yang masuk adalah Papanya Adrian, Nara bangung untuk duduk dan Adrian duduk disamping Nara. Nara mengikat rambutnya lalu melihat Papanya.

"Kalo mau mau masuk ketuk dulu pintunya." Ucap Nara.

Adrian terkekeh. "Papa lupa."

"Kenapa Pa emangnya?" Tanya Nara.

Adrian berdehem sejenak sebelum berbicara. "Gini, ada temen Papa nanti berkunjung kesini nanti malam. Kamu nanti siap-siap ya, mereka pengen tau kamu soalnya."

"Hah? Temen Papa siapa?" Tanya Nara tak mengerti.

"Itu temen Papa yang dulu waktu kamu belum lahir masin ada didalam perut Mama kamu, kamu gak akan tau." Ucap Adrian terkekeh membuat Nara kesal lalu memberi pukulan-pukulan kecil dilengan Adrian.

"Papa nih suka banget kerjain Nara." Kesal Nara.

Adrian terkekeh. "Udah nanti kamu siap-siap aja, nanti kita makan malam bareng sama tamu."

Nara mengangguk. "Okay."

"Kalo gitu Papa ke Mama kamu dulu ya." Ucap Adrian berdiri lalu pergi setelah mendapatkan anggukan dari Nara.

Saat Nara tidur lagi namun tak jadi karena pintu kamarnya terbuka lagi membuat Nara berdecak kali ini apa lagi Papanya itu, namun Nara melihat bukan Papanya tapi maid yang ternyata masuk membuat Nara mendesah.

"Bibik kalo mau masuk itu ketuk pintu dulu!!" Ucap Nara heran membuat maid setengah baya itu terkikik.

"Maaf Non, bibik lupa. Bentar." Ucap pembantu kembali keluar dari kamar Nara dan menutup pintunya lagi, lalu mengetuk pintu dan membuka pintunya lagi membuat Nara heran dengan Bik Sanah ini.

"Non Non, bibik punya sesuatu yang bagus, Non pasti suka." Ucap Bik Sanah sambil memasang wajah bahagia.

Nara menatap Bik Sanah. "Sesuatu apa sih Bik?"

"Udah Non ikut aja, ayo cepetan." Ucap Bik Sanah sambil menarik tangan Nara untuk turun membuat Nara berdecak malas dan turun dari kasur memakai sendalnya mengikuti kemana Bik Sanah yang menariknya pergi.

"Kemana sih Bik?" Tanya Nara lagi.

"Udah Non nanti juga seneng kok."

Hingga Bik Sanah membawah Nara halaman kebelakang rumah tepatnya di gazebo, Nara didudukkan Bik Sanah dikursi membuat Nara mendesah malas, sebenarnya sesuatu apa yang dimaksud Bik Sanah itu sampai membawanya di gazebo.

"Tunggu sini, Bibik ambilkan sesuatunya dulu." Ucap Bik Sanah lalu pergi ke suatu tempat, Nara mendesah lalu menyandarkan punggungnya disandaran kursi. Nara mendangah melihat atap yang terbuat dari bambu itu sambil menunggu Bik Sanah.

"Ini Non."

Dengan malas Nara melihat apa yang Bibik bawa membuat Nara melebarkan matanya dan membuka mulutnya ketika melihat kucing berbulu abu-abu dan mememiliki kalung, kucing ini kucing yang Alvaro beli untuknya waktu itu.

"Tolol!! Lo kok bisa ada disini sih!!" Pekik Nara dengan senyuman lebar langsung mengambil kucing itu dari Bik Sanah dan memeluknya, hingga Nara mencium berkali-kali wajah kucing itu karena sangat merindukan kucing itu.

"Gue kangen sama lo Tolol, gue kira lo gak bakal balik sama gue." Ucap Nara memeluk kucing itu dengan kerinduan, sedangkan Kucing itu mengeong sambil memainkan wajah Nara dengan kaki kecilnya seolah juga merindukan Nara.

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang