ALVARO : Love Is Sunset

S2.37

Nara meremas jemarinya merasa cemas karena Alvaro membawanya ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan, entah seperti apa pemeriksaan kandungan Nara takut kalau harus disuntik. Nara tersentak kaget saat tangannya tiba-tiba digenggam Alvaro dan melihat Alvaro yang tersenyum.

"Gak papa, ini hanya cek kandungan Nara hanya buat mengetahui berapa bulan kandunganmu ini, gak ada jarum suntik atau lainnya. Hanya di USG saja." Ucap Alvaro.

Nara mendesah. "Ini gara-gara lo."

"Tentu saja, siapa lagi kalo bukan aku. Karna itu darah dagingku." Ucap Alvaro mengangguk.

"Pasien atas Nama Nara harap masuk kedalam ruangan." Ucap Suster yang memanggil nama Nara.

Alvaro berdiri lalu melihat Nara yang merasa takut dan Alvaro meyakinkan Nara, Nara mendesah lalu berdiri dan masuk kedalam ruangan untuk melakukan USG dengan Alvaro yang menemaninya. Dokter perempuan yang berhijab itu menyuruh Nara untuk berbaring di ranjang dan Nara menurut dengan Alvaro yang disampingnya.

"Kita mulai ya USGnya, Mbak Nara yang rileks aja jangan takut." Ucap dokter itu dan Nara mengangguk.

Nara diam kaget melihat dokter ini membuka bajunya hingga memperlihatkan perutnya dan sedikit menurunkan celana sampai sebatas pinggul, lalu Nara mendesah untung tenang saat dokter itu mengoleksan sesuai seperti Gel diperut bawahnya dan mulai menempelkan benda entah itu pada lalu mengusapnya sambil melihat sebuah layar.

"Lihat Mbak Mas, ini bayi kalian." Ucap dokter sambil menunjukkan janin yang belum sempurna dilayar USG.

Nara dan Alvaro melihat itu, Nara tersenyum melihat itu entah kenapa dia senang melihat bayi yang belum sempurna, sedangkan Alvaro yang melihat itu ikut tersenyum senang bisa melihat janin yang ada didalam perut Nara dan itu adalah anak kandungnya.

"Mau mendengar detak jantungnya?" Tawar dokter itu melihat Nara senang sambil melihat hasil USG.

Nara mengangguk.

"Baiklah, tunggu sebentar." Dokter itu melakukan sesuatu lagi hingga menyalakan sesuatu.

Nara menutup mulutnya menangis senang bisa mendengar suara detak jantung dari bayi yang ia kandung, Nara tidak tau kenapa dirinya bisa sesenang ini mendengar suara detak jantung bayi yang ada didalam perutnya ini, didalam perutnya ada sebuah nyawa yang membuat Nara luluh. Sedangkan Alvaro tersenyum lebar mendengar itu, itu suara detak jantung anaknya.

"Apa dia cewek atau cowok?" Tanya Nara pada dokter membuat dokter terkekeh begitu juga Alvaro.

Dokter itu membersihkan Gel yang ada diperut Nara lalu Nara bangun dan duduk, Nara membenarkan bajunya tidak mengerti kenapa dokter ini tertawa saat dirinya bertanya seperti itu.

"Belum bisa Mbak, jenis kelamin bisa dilihat antara 18-20 minggu dan saat ini usia kandungan Mbak Nara sudah berjalan 10 minggu." Ucap dokter ini membuat Nara mengangguk.

"Mari kita selesaikan ini dan saya akan beri resep obat untuk vitamin kandungan Mbak Nara." Ucap dokter itu berjalan lalu duduk dimejanya kerjanya membuat Alvaro dan Nara ikut duduk dikursi yang sudah disediakan mengeluarkan beberapa kertas dan foto USG yang sudah dicetak.

"Tapi kenapa Saya tidak muntah-muntah seperti orang hamil pada umumnya dok?" Tanya Nara heran kenapa dia tidak mual seperti orang hamil pada umumnya.

"Itu tandanya bayinya gak mau bikin Mbak Nara kesulitan. Gak semua kehamilan harus mengalami mual, salah satunya mbak Nara, jadi itu wajar dan Mbak Nara gak perlu takut." Ucap dokter itu tersenyum.

Nara mengangguk paham lalu mengusap perutnya, Alvaro yang melihat itu tersenyum lalu mengusap kepala Nara.

Usai diberi resep vitamin oleh dokter, Alvaro menyuruh Nara menunggu ditempat duduk dan dirinya ke apotik rumah sakit untuk membeli vitamin yang sudah diberi tahu, setelah itu Alvaro kembali dengan kantong kresek yang ada ditangannya. Alvaro berhenti melihat Nara dari jauh yang yang tersenyum sambil mengusap-usap perutnya, Alvaro senang Nara bisa menerima bayi itu dan melihat senyuman Nara saat mendengar suara detak jantung bayinya tadi, Alvaro terkekeh lalu menghampiri Nara.