S2.40

16.2K 674 15
                                    

Nara mengintip dapur untuk memastikan tidak ada orang didapur, seketika senyuman Nara melebar melihat dapur kosong dan ini adalah tengah malam, Nara selalu lapar saat malam tapi tidak diperbolehkan Mira makan dimalam hari karena bisa jadi gendut. Itu adalah mitos jika makan tengah malam itu jadi gendut, itu adalah tergantung jumlah kalori yang kita konsumsi bisa membuat gendut.

Setalah dipastikan tidak ada orang Nara berjalan mengendap-endap menujuh kulkas dan membukanya, Nara tersenyum dengan menjilat bibirnya melihat ada salat buah dan sosis bakar yang masih tersisa tiga tusuk, dengan lapar Nara mengambil salat buah itu dan sosis bakarnya dan duduk dimeja makan dan memakan makanannya. Nara mengambil satu tusuk sosis bakar lalu menggigitnya lebar-lebar dan Nara memakannya dengan nikmat.

"Enak.." Ucap Nara berbinar melihat bumbu sosis bakar ini sangat enak dan Nara kembali menggigit sosis itu dengan gigitan besar hingga mulutnya penuh.

"Lo ngapain."

"Anjing babi!!" Kaget Nara saat tiba-tiba mendengar suara, Nara melihat dibawah samping meja makan ternyata Akbar yang menatapnya dengan mata ngantuk membuat Nara mendesah lega ternyata bukan hantu, untung saja tidak tersedak.

"Isshh lo ngapain disitu!! Bikin gue jantungan aja anjing!" Sentak Nara kesal pada Akbar entah sejak kapan Akbar duduk dilantai dan bersandar pada kursi.

Akbar berdiri lalu duduk dikursi dan mengambil salat yang diambil Nara tadi lalu memakannya membuat Nara melotot langsung mengambil salatnya yang dimakan Akbar. "Ini punya gue anjing!"

"Anjing bau lo, lo mabuk ya?!" Ucap Nara menutup hidungnya karena aroma Akbar didominasi dengan Alkohol.

"Gue gak mabuk goblok." Ucap Akbar mendesah lalu menidurkan kepalanya dimeja membuat Nara melihat Akbar heran.

"Kalo lo gak mabuk kenapa bau badan lo bau alkohol?! Goblok ya lo?" Ucap Nara kesal sambil menggigit sosisnya lagi.

"Oh, gue cuma minum sedikit." Ucap Akbar lalu tangannya meraba meja dan mengambil satu tusuk sosis dan memakannya tanpa mengangkat kepalanya, Nara melihat Akbar tak percaya dan membiarkan Akbar mengambil sosisnya.

Nara menggigit sosisnya sambil menggelengkan kepalanya dengan Akbar yang tidak tau kenapa mabuk begini. Nara terus melihat Akbar yang makan sosis dengan kepala yang masih ditidurkan dimeja, Nara heran kenapa Akbar mabuk begini dan ada masalah apa sampai Akbar mabuk begini.

"Lo tau..." Akbar menjeda dengan mulut yang penuh sosis.

"Apaan?" Nara melihat Akbar.

Akbar mengangkat kepalanya dan melihat Nara dengan senyuman, membuat Nara melihat Akbar heran. "Karin hamil."

Nara yang mendengar itu melebarkan matanya kaget dengan ucapan Akbar kalau Karin hamil. "Jadi lo mabuk karena Mbak Karin hamil anak orang?!"

"Bukan cok! Itu anak gue goblok!" Sentak Akbar kesal pada Nara, Nara diam mengangguk paham.

"Lah terus kenapa lo malah mabuk?" Tanya Nara.

"Gue abis ngerayain kehamilan Karin, makanya gue mabuk." Ucap Akbar meletakkan tusukan sosis itu karena sosisnya habis, lalu Akbar kembali menidurkan kepalanya dimeja.

Nara melihat Akbar aneh. "Terus kenapa lo pulangnya ke sini gak ke apart aja sama Mbak Karin?"

"Gue gak mau Karin lihat gue mabuk kaya gini." Ucap Akbar membuat Nara heran.

"Gue aduin Mama lo." Ucap Nara mengambil sosis bakarnya yang tersisa lalu berlari menujuh kamar Adrian dan Mira membuat Akbar yang melihat itu langsung berlari menyusul Nara.

"Mama Bang Akbar hamilin Mbak Karin lagi!!" Teriak Nara yang masih berlari menujuh kamar orang tuanya sambil menggigit sosisnya.

"Mama Papa!!"

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang