S2.42

18.1K 603 7
                                    

Derrttt!!

Derttt!!

Derttt!!

Alvaro berdecak dengan suara ponsel Nara yang terus bergetar disaku jakutnya, Alvaro melihat Nara istrinya yang sedang memilih pakaian bayi untuk mempersiapkan lahiran yang dijalankan 3 bulan lagi. Meksipun masih lama Nara tetap memaksa untuk membeli keperluan agar saat akan melahirkan tidak perlu sudah berkeliling karena perutnya bertambah besar. Melihat Nara yang masih sibuk memilih keperluan, Alvaro mengambil ponsel Nara disaku jaketnya ternyata ada telepon namun ini nomor yang tidak disimpan Nara.

Alvaro memastikan Nara sibuk memilih keperluan bayi, Alvaro mulai sedikit menjauh hingga berdiri didepan perlengkapan tempat tidur bayi, Alvaro mengerutkan dahinya melihat nomor ini asing Alvaro langsung mengangkat telepon yang terus berdering itu.

"Kamu pikir kamu bisa pergi gitu aja setelah kamu menikah, sayang?..." Suara cowok didalam telepon terdengar berat dengan kekehan membuat Alvaro mengerutkan dahinya tapi tetap diam.

"Ingat Nara sayang, aku gak akan lepasin kamu meskipun kamu udah nikah." Lanjutnya membuat Alvaro mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya kuat sambil melihat Nara dari kejauhan.

"Anda pikir anda siapa bisa merebut istri saya?" Ucap Alvaro dengan suara penuh kemarahan tapi tetap nada tenang.

Suara dadi seberang tidak terdengar selama 6 detik lalu suara kekehan terdengar.

"Ahh rupanya kamu suaminya..." Kekehnya. "Kamu pasti ingin tau siapa aku kan... Tapi yang harus kamu ingat, aku akan rebut Nara dari genggamanmu."

Alvaro mengeratkan giginya kali ini siapa lagi yang menjadi tikus didalam hubungannya, Alvaro terkekeh. "Saya gak perduli anda siapa, tapi... Jika Anda sampai menyentuh istri saya sedikit saja maka jangan harap anda bisa menghirup udara lagi."

"Al." Panggil Nara membuat Alvaro langsung menoleh melihat Nara dan mematikan sambungan teleponnya, Alvaro tersenyum mengusap pipi Nara.

"Kenapa sayang?" Tanya Alvaro lembut dan tetap terlihat tenang seolah tidak terjadi apa-apa padahal hatinya sedang bergemuruh karena telepon dari orang yang akan mengganggu hubungannya.

"Aku cariin kamu ternyata kamu disini dan kenapa kamu pegang hpku? Apa ada telepon tadi?" Tanya Nara melihat Alvaro memegang ponselnya.

Alvaro mengangguk lalu memasukkan ponsel Nara ke kantong jaketnya lagi dan merangkul pundak Nara mengajak Nara kembali ketempat perlengkapan pakaian bayi. "Iya, salah sambungan. Aku pikir siapa. Kamu udah pilih keperluan buat Alvaro kecil?"

Nara mengangguk. "Udah tinggal dibungkus aja."

"Baguslah, kamu duduk aja disini aku akan bayar barang-barangnya." Ucap Alvaro menuntun Nara duduk dikursi yang disediakan untuk Ibu hamil dengan hati-hati dan Nara hanya mengangguk menurut, lalu Alvaro pergi menujuh kasir untuk membayar keperluan bayi yang dipilih Nara meninggalkan Nara yang duduk dikursi.

Nara diam melihat Alvaro dari jauh yang membayar keperluan bayi. "Salah sambungan? Kayaknya gue gak pernah kasih nomer gue sama orang lain deh." Nara mengangkat bahunya acuh mungkin Alvaro benar.

Nara diam menunggu Alvaro sambil mengusap perutnya yang besar lalu Nara melihat ada bola merah menggelinding kearah dirinya hingga bola itu menabrak kakinya, Nara melihat gadis kecil yang berusia sekitar 4 tahun berlari lucu kearahnya hendak akan mengambil bola, Nara tersenyum mengambil bola itu dengan susah payah karena perut besarnya namun Nara berhasil mengambil bola itu dan menunggu gadis kecil itu sampai ke sini.

"Ini bolamu." Ucap Nara tersenyum memberikan bola merah itu pada gadis kecil itu.

"Telima kasih, Tante." Ucap gadis kecil itu tersenyum namun Nara mengangkat sebelah alisnya mendengar panggilan gadis kecil ini yang memanggilnya Tante, Nara terkekeh meskipun kesal dipanggil Tante oleh anak kecil tapi melihat wajah gadis kecil yang comel ini membuat Nara gemas.

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang