S2.41

16.8K 646 21
                                    

Jantung Nara berdetak kencang melihat dirinya melalui cermin besar, tubuhnya yang dibalut gaun pengantin yang sangat mewah dan riasan yang menunjukkan Nara seperti peri dalam negri dongeng. Nara memegang perutnya yang sedikit membuncit, Nara mengatur nafasnya menenangkan dirinya dari pernikahan ini, Nara terus berpikiran apa sanggup dengan pernikahan ini. Nara sudah bertekad untuk melupakan masa lalu dan membangun sebuah masa depan demi bayi kecilnya.

"Anak Mama sangat cantik sekali." Ucap Mira tersenyum melihat putrinya akan menikah sebentar lagi dan Mira sedikit sedih setelah menikah maka Nara akan ikut dengan suaminya Alvaro dan tidak lagi tinggal disatu rumah dengannya.

Nara berbalik tersenyum pada Mira. "Makasih untuk semua kasih sayang Mama sama Nara."

Mira tersenyum mengusap lengan Nara. "Mama akan terus menyayangi putri Mama ini... Udah siap untuk berjalan dialtar pernikahan?"

Nara mengangguk lalu Mira menyodorkan sikunya dan Nara dengan kekehan merangkul lengan Mira lalu berjalan keluar dari kamar hotel untuk menujuh gedung hotel. Acara pernikahan pun dimulai dengan mengucapkan janji suci didepan semua orang dan status resmi Suami-Istri.

Sahabat Alvaro dan Nara juga turut senang melihat pasangan yang memiliki konflik rumit akhirnya menikah secara bahagia menerima satu sama lain tanpa tekanan, mereka melihat Alvaro yanh sudah menikah terlebih dahulu membuat mereka juga bahagia melihat pasangan tolol ini kembali akur. Akbar sendiri juga sudah menikah satu bulan lalu walau itu secara mendadak tapi tak ada masalah apapun dam tidak ada yang mempemasalahkannya.

Tamu yang berdatangan cukup banyak karena mengundang lebih dari seribu undangan dan tempat ini cukup luas dengan dengan oramg yang sebanyak ini karena ada dua rungan. Pernikahan yang dilaksanakan secara mewah ini dihotel bintang lima milik Keluarga Widjaya sendiri membuat para undangan konglomerat ini sangat nyaman dengan fasilitas pernikahan ini.

"Kamu cantik seperti biasa." Bisik Alvaro ditelinga Nara setelah menerima tamu yang datang.

Nata melihat Alvaro mendesah karena Alvaro tak henti-hentinya mengatakan kalau dirinya cantik. "Kamu stop bilang itu terus ke aku, bosen anjing!"

"Apa, aku bilang apa adanya kalo kamu emang cantik, istriku sangat cantik." Ucap Alvaro terkekeh.

"Stupid!" Ucap Nara memutar bola matanya malas.

Alvaro terkekeh. "Setelah ini kita pergi honeymoon kemana? Pilihlah dengan baik agar aku bisa menghabiskan waktuku buat kamu kelelahan dikasur."

"Isshh hentikan!!" Geram Nara tersipu mendengar itu. "Gak ada itu selama aku hamil, aku gampang capek."

"Tenang aja, meskipun kamu capek kamu tetap bisa rasain kenikmatan." Goda Alvaro membuat Nara mendelik.

"Berhenti bicara kotor disaat seperti ini bodoh!" Kesal Nara mencubit perut Alvaro membuat Alvaro terkekeh gemas.

"Aku pengen banget cium bibir kamu, ayo kita ke kamar sebentar." Ucap Alvaro tersenyum menggoda Nara, Nara memutar bola matanya dengan sikap Alvaro yang mesum ini langsung saja Nara mencubit bibir Alvaro membuat Alvaro membuang nafasnya kecewa.

"Gak ada, masih ada banyak tamu yang datang, kamu gila ya?! Kali ini stop punya pikiran mesum oke!" Ucap Nara memperingati Alvaro.

Alvaro menggenggam tangan Nara yang menahan bibirnya itu lalu melepaskan tangan Nara dari bibirnya, Alvaro berdecak kesal. "Kita bisa serahkan ini sama Mama dan Papa, kita bisa berduaan sebentar."

"Lo gila ya— isshh... Gini ya Alvaro, ini masih acara pernikahan kita dan belum selesai, tahan dulu pikiran mesum kamu sebentar aja. Masa kamu minta aneh-aneh sekarang ini?! Kalo tamu cariin kita, terus kita gimana?!... Gak mungkinkan kita serahin ini sama Mama dan Papa!" Kesal Nara dengan Alvaro ini yang tidak bisa menahan nafsunya sebantar saja.

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang