S2. 12

23.1K 1.1K 167
                                    

Nara menggeliatkan tubuh dan perlahan membuka matanya, diam sejenak memikirkan apa yang baru saja dirinya lakukan semalam. Namun tak lama Nara melebarkan matanya dan langsung terduduk, seketika selimut yang menutupi tubuh Nara tersimbak dan memperlihatkan tubuh Nara yang hanya memakai bra dan celana dalam, seketika Nara langsung membungkus tubuhnya dengan selimut lagi.

"Omegat!! Apa yang barusan gue lakuin?" Ucap Nara mengingat kejadian semalam.

Nara mengingat bagaimana dia mabuk semalam menghabiskan satu botol wiski itu, setelah itu Alvaro datang dan dia merayu Alvaro hingga berujung melakukan hal menggelikan. Seketika Nara memasang muka menyesal dan kembali terbaring diranjang dengan pikiran kenapa dia melakukan hal bodoh itu.

"Goblok banget gue." Ucap Nara masih memikirkan kejadian kemarin. "Gue udah begituan sama bajingan itu, anjing."

"Aaaaaarkkk!!" Teriak Nara keras lalu menangis hingga pintu kamar terbuka datanglah Alvaro yang hanya memakai kaos serta celana pendek.

"Hei kamu kenapa?" Tanya Alvaro yang duduk disamping Nara.

"Jangan deketin gue!! Lo apain gue semalam hah?!" Tangis Nara menjauhkan diri dari Alvaro dengan cara menendang Alvaro dan membungkus tubuhnya dengan rapat-rapat.

Alvaro diam lalu tersenyum. "Aku gak apa-apain kamu, tapi kamu yang apa-apain aku, kamu lupa?"

Seketika Nara terdiam dengan sesegukan, memang benar yang Nara ingat Alvaro tidak ngapain-ngapain tapi dirinya yang ngapain-ngapain Alvaro. Bisa dilihat leher Alvaro penuh jejak darinya, apakah dirinya seganas itu? Nara kembali menangis.

"Lo kenapa diam aja?! Bisa aja kan lo hentiin gue!!"

"Kenapa harus dihentikan?..." Tanya Alvaro menyeringai. "Kamu juga nikmatinkan?"

"Diem lo anjing!! Gue benci sama lo gue benci!!" Nara menendangi Alvaro sambil menangis.

Alvaro menangkap kaki Nara dan mengukung Nara dengan tubuhnya membuat Nara semakin menangis. Alvaro memegangi kedua tangan Nara membuat selimut yang menutupi tubuh Nara terbuka karena pergerakan Nara sendiri.

"Lepasin gue!! Lo mau apain gue lagi hah?! Lepasin gue!!" Nara menangis mencoba melepaskan diri dari Alvaro.

"Hei hei tenang... Aku gak apa-apain kamu." Ucap Alvaro membuat Nara yang tadinya memberontak kini terdiam.

"Lo bohong jancok!!" Bentak Nara masih belum percaya dan kembali memberontak.

Alvaro kewalahan dengan sikap pemberontak Nara. "Aku gak bohong, Nar!..."

Nara kembali diam menangis menatap Alvaro yang memasang wajah serius.

"Aku gak ngapain-ngapain kamu oke... Kamu tenang dulu." Ucap Alvaro pelan untuk menenangkan Nara. Alvaro mengusap air mata Nara tak tega mengerjai Nara lagi, tapi lucu juga melihat Nara ketakutan seperti ini.

"Terus ngapain gue cuma pake daleman?!"

Alvaro berdecak memasang wajah sedih. "Waktu itu kita udah telanjang dan kita hampir gitu, tapi kamu malah ketiduran dan aku juga yang pakein daleman kamu." Memang benar perkataan Alvaro, semalam penuh dengan hawa panas dan hampir melakukannya fapi karena Nara yang terpengaruh alkohol membuat Nara tertidur meninggalkan Alvaro yang frustasi, tapi Alvaro juga gak bisa melakukan itu jika Nara tertidur.

Nara menangis membuah Alvaro heran. "Bararti lo udah liat tubuh gue!!"

Alvaro terkekeh. "Iya, aku udah lihat semuanya, sangat indah."

"Brengsek!! Gue bunuh lo anjing!!!" Emosi Nara hendak akan memukul Alvaro tapi tangannya ditahan Alvaro. Alvaro anjing dia sudah melihat semua tubuhnya.

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang