S2. 16

20.1K 896 43
                                    

Nara membuka mulutnya sambil memejamkan matanya merasakan hisapan-hisapan lembut dilehernya serta remasan lembut pada dadanya. Pikiran Nara blank dengan sentuhan Nara. Nara hanya bisa merasakan kenikmatan itu sambil meremas rambut Alvaro.

Bugh!!

Tiba-tiba seseorang menarik Alvaro  menyingkir dari tubuh Nara dan langsung memukul rahang Alvaro dengan keras hingga membuat Alvaro tersungkur, sedangkan Nara mendesah lega akhirnya ini berhenti juga.

"Lo gak papa kan Nar???" Panik Akbar menarik Nara bangun dan memegang kedua pipi Nara. Nara menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk Nara.

"Bangsat lo anjing!! Lo lecehin adek gue bangsat!!!" Pekik Akbar mendekati Alvaro dan mencengkram baju Alvaro.

Alvaro terkekeh dengan sudut bibir yang berdarah akibat pukulan Akbar. "Gue hampir berhasil buat Nara jadi milik gue, tapi lo gagalin."

"Brengsek!!" Pekik Akbar lalu memukul kembali Alvaro bertubi-tubi sampai membuat wajah Alvaro babak belur.

"GUE BUNUH LO ANJING!!!"

Akbar hilang kendali dan terus memukuli Alvaro secara membabi-buta, hingga Alvaro menahan pukulan Akbar dengan lengannya lalu dengan cepat membalikkan posisi dengan Alvaro yang menduduki perut Akbar dan memukul wajah Akbar hingga bernasib sama seperti Alvaro.

"BERHENTI!!! STOP!!!" Nara berteriak menangis melihat pertengkaran Akbar dan Alvaro.

"Lo sendiri yang kasih keberadaan Nara sama gue!! Itu salah lo sendiri, tapi gue berterima kasih sama lo, berkat lo gue bisa ketemu sana Nara lagi!!!" Kekeh Alvaro mencengkram kerah baju Akbar yang sudah babak belur.

"Sekarang lo gak akan bisa jauhin gue sama Nara, karena Nara milik gue bangsat!!" Alvaro hendak akan memukul Akbar lagi, tapi tangannya ditahan oleh Nara dan Nara menarik Alvaro dari atas tubuh Akbar yang sudah lemas.

"CUKUP!!! CUKUP!!!" Teriak Nara. "LO PERGI DARI RUMAH GUE DAN JANGAN PERNAH LO KEMBALI DISINI!!" Nara mendorong dada Alvaro.

Alvaro terkekeh seperti orang gila lalu mencengkram dagu Nara. "Ingat perkataanku sayang, kamu milikku dan aku akan bunuh cowok itu jika masih berurusan dengan kamu, aku gak main-main sayang."

"Lo gila tau nggak!! Pergi lo dari sini!!!"

Alvaro terkekeh. "Aku gila karna kamu, sayang. Kita akan lebih sering bertemu bukan!! Besok temui aku, aku akan mengirimkan lokasinya. Datanglah, kalo kamu gak datang cowok sialanmu celaka, mengerti?"

"Dasar brengsek!!" Umpat Akbar dengan suara terbata-bata.

Nara mengepalkan tangannya. "Pergi dari sini!!"

"Aku pergi dulu." Alvaro tersenyum sambil memberi ciuman didahi Nara. "Sampai bertemu besok, sayang." Setelah itu Alvaro langsung pergi melewati jalan yang ia lewati saat masuk kedalam rumah ini.

"Arrrkkkhhhhh!!!!" Teriak Nara menangis kenapa hidupnya jadi sangat menyedihkan seperti ini.

"KENAPA!!!! KENAPA GUE YANG MENDERITA!!! KENAPA??!!" Nara berteriak frustasi dan menangis kencang dengan kondisi hidupnya.

"Nar...."

Suara Akbar yang lirih membuat Nara  meredakan suara tangisannya dan menatap Akbar.

"SEMUA GARA-GARA LO!! GARA-GARA LO HIDUP GUE KACAU LAGI!! ARRRKKHHHH!! CEPAT BAWA PERGI DIA DARI HADAPANKU!!!" Terik Nara menatap Akbar dengan kemarahan.

Beberapa penjaga yang masuk lalu membawa Akbar keluar dari kamar Nara. Nara terduduk lemas dan menangis, Nara menarik rambutnya benci pada dirinya sendiri kenapa hidupnya seperti ini. Bukan ini yang Nara inginkan dalam hidupnya, kakak yang paling percayai tega menghancurkan hidupnya. Kenapa Akbar setega itu dan kenapa Alvaro kembali mengacaukan hidupnya.

ALVARO : Love Is SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang