BAGIAN 19
SEBELUM FAJAR
© NAYLTAE
2023.
.
.
HINGGA nyaris tengah malam, hampir semua orang berpencar ke seluruh hutan untuk menemukan Sehan. Berbekal obor di tangan, mereka mencari hingga ke sudut paling gelap hutan meski akhirnya tak menemukan apa-apa. Pencarian berjam-jam dengan hasil nihil itu membuat Arjuna mengintruksikan teman-temannya untuk beristirahat, sedangkan dirinya kembali pergi ke hutan.
Arjuna mengakui dirinya amat penakut meski selalu terlihat berani di depan teman-temannya. Dia takut kala harus berjalan di tengah hutan gelap sambil ditemani oleh suara jangkrik dan serangga-serangga lainnya. Suasana yang cukup mencekam hingga membuat kakinya gemetar.
"Sehan!" suaranya terus memanggil. "Sehan! Kalo denger, jawab gue!"
Tak ada jawaban. Kalau begini caranya, Arjuna sangsi bisa kembali ke gubuk sebelum pagi.
Senternya mulai berkedip-kedip dan meredup membuatnya kini tak hanya khawatir pada Sehan, melainkan juga dirinya sendiri. "Please, jangan mati sekarang. Sehan belum ketemu."
Namun hanya berselang lima detik setelah dia menyelesaikan kalimatnya, senter pada genggamannya hilang cahaya, seketika itu juga Arjuna menghentikan laju langkahnya. Sekarang, total gelap yang bisa dia lihat dari sekitar. Pun langit pada tengah malam terlihat pekat dan mendung. Di titik ini, Arjuna bimbang antara pulang atau lanjut mencari Sehan.
"Sehan!" Kali ini suara Arjuna takut-takut. "Sehan!"
Arjuna garuk-garuk kepala, frustasi setengah mati.
"SeㅡHAAAAN!"
Kakinya terperosok masuk ke dalam lubang. Arjuna tak sempat menggenggam pegangan sebab tubuhnya sudah lebih dulu mendarat di tanah. Tempat apalagi ini, Arjuna tak mengerti. Yang jelas, dia tak memiliki harapan untuk dapat keluar dari sini di suasana segelap ini. Maka alih-alih berontak dan minta tolong, dia hanya mendudukkan dirinya dengan hela napas pasrah berkali-kali.
"Gue dari tadi diem aja karena tahu lo enggak bakal bisa nolong gue. Sekarang malah ikutan masuk."
"Astaga!"
Arjuna tak melihat wajahnya, namun seratus persen dia yakin suara yang mengalun tepat di sebelah telinganya itu adalah milik Sehan. Tangannya kemudian meraba-raba, menemukan tubuh manusia di sana. "Sehan, 'kan?"
"Siapa lagi," jawabnya dingin.
"Kok lo bisa di sini?"
"Lo sendiri kenapa bisa di sini?"
"Gue jatoh."
"Nah, itu tahu jawabannya."
Arjuna mengunci bibir. Kesimpulannya, dia dan Sehan akan sama-sama berada di sini hingga pagi datang. Mereka baru bisa melihat sekitar dan menemukan cara untuk keluar setelah hari terang. Malam ini, mereka akan menghabiskan waktu dengan tidur di atas tanah, di sekitar semak-semak tajam, dan mungkin bersama binatang-binatang melata atau serangga nakal.
"Enggak mau coba naik?"
"Lo coba aja sendiri."
Arjuna patuh. Sambil meraba-raba sekitar yang gelap, dia berusaha menemukan tembok dari lubang terjal tempatnya berada. Di saat yang sama saat menyentuh akar atau ranting, Arjuna baru menyadari bahwa kulitnya mulai terasa perih. Agaknya saat terperosok ranting atau akar itu melukai tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Fajar
FanfictionCakrawala dan Arunika adalah sebelum fajar yang menanti fajar. Di pulau tak berpenghuni itu, mereka belajar bagaimana ego dikesampingkan demi menyelamatkan nyawa. Di pulau tak berpenghuni itu, mereka merasakan setiap rintangan seolah benang yang men...