BAGIAN 12
SEBELUM FAJAR
© NAYLTAE
2023.
.
.
MEREKA seperti kembali ke asrama. Semua orang berbincang leluasa dan bercanda seolah lupa jika tengah terdampar di pulau sepi tak berpenghuni. Mengelilingi kayu bakar yang telah padam, ada Rangga, Julian, Tama, dan dua perempuan dari tim Arunika (kecuali Amel). Anggota dari tim Arunika dan Cakrawala masih belum terlalu akrab kecuali Amel, Rangga, dan Arjuna. Kesempatan itu digunakan mereka untuk berkenalan lebih dalam. Bahkan, Julian kedapatan beradu rayu dengan Nadhifa.
"Enggak usah buaya, Jul. Muak gue dengernya," komentar Rangga setelah Julian selesai dengan rayuannya kepada Nadhifa.
"Kenapa, sih? Kalo mau ikutan silakan, kali."
Rangga menatap Julian dengan sorot siap menendang.
"Kenapa? Oh, iya. Lo kan terlalu kaku. Siapa yang bakal baper denger rayuan lo."
Sialan. Rangga mengumpat dalam hati sebab kalimat Julian tak bisa disalahkan, namun bukan berarti Rangga tak punya kemampuan untuk itu. Selama ini, dia berusaha menjaga perasaannya untuk tak jatuh kepada perempuan manapun kecuali Amel. Entah, meski sudah tahu Amel sudah bersama Arjuna, dia terus merasa bersalah jika mulai tertarik dengan perempuan lain.
"Oh, iya, Rangga. Gue denger-denger, lo sempet pernah suka sama Amel, ya, sebelum Arjuna nembak Amel duluan?"
Rangga menegakkan tubuhnya panik, menoleh ke belakang memastikan baik Amel maupun Arjuna tak mendengar pertanyaan itu. Saat melihat ke arah teman-temannya, dia kikuk mendapat tatapan penuh penghakiman. Seolah mereka memaksanya memberi validasi atau klarifikasi atas pertanyaan tersebut.
"Pantes di hari pertama kita ketemu dia, lo mencurigakan banget," ujar Julian. Tentu saja, anak itu yang paling semangat dalam topik apapun asalkan bertema gosip.
"Emang dia ngapain?" Shafa bertanya.
"Baru ketemu langsung meluk Amel!"
Rangga langsung menutup mulut Julian karena pria itu bicara dengan volume tinggi. "Please, mulut lo, Julian."
"Itu beneran?" Para wanita makin menuntut penjelasan.
"Aw! Julian gila!"
Si kanibal Julian yang sudah menggigit tangan Rangga hanya tersenyum jenaka saat sang korban melotot padanya. Sungguh, kalau boleh jujur, Julian lebih suka bercanda dengan teman-temannya di tempat ini. Di asrama seolah ada pengikat tak kasat mata yang membatasi interaksi mereka sehingga mereka tak dekat satu sama lain dan cenderung membuat kelompok di dalam kelompok. Julian sendiri, salah satunya.
"Kalo ditutup-tutupin gini udah fix, sih. Rangga beneran pernah suka sama Amel." Shafa menatap Rangga penuh selidik, "Atau malah masih suka?"
"Iya, kalian udah dapet jawabannya. Stop bahas ini. Nanti mereka denger, kan, enggak enak."
"Kalo ada kesempatan buat jadian sama Amel, gimana? Lo mau?"
Rangga terdiam sejenak, berpikir, kemudian menjawab, "Enggak. Arjuna lebih cocok sama Amel."
Saat Rangga mengatakan hal itu, tentu ada alasan di baliknya. Amel tak ada di tempat ini. Gadis itu pamit menyusul Arjuna yang masih terlelap dan meninggalkan sesi santai yang menyenangkan pagi ini. Arjuna dan Amel saling menyokong dan menguatkan satu sama lain.
Beralih dari rombongan bahagia di depan sana, Hadyan dengan alibi menengok Sehan dan Arjuna mendekat kepada Iqbal yang sejak kemarin hanya diam tak bicara. Bahkan sejak selesai sarapan pria itu belum berpindah dari kursi panjang di teras gubuk. Yang Hadyan tahu, Iqbal tak jauh berbeda dengan Julian. Pria itu ceria dan banyak bicara. Entah apa yang membuatnya mendadak jadi murung dan pendiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Fajar
FanficCakrawala dan Arunika adalah sebelum fajar yang menanti fajar. Di pulau tak berpenghuni itu, mereka belajar bagaimana ego dikesampingkan demi menyelamatkan nyawa. Di pulau tak berpenghuni itu, mereka merasakan setiap rintangan seolah benang yang men...