2

4.9K 580 16
                                    

Raka ( Rakwon)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka ( Rakwon)

*
*
*



" Sore, Pa!"



Nathan tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk di salim oleh seseorang yang baru saja masuk ke dalam mobilnya itu.



" Sore, Rak. Ayo pulang." Ujar Nathan. Seseorang itu mengangguk dan Nathan membawa mobilnya kembali ke jalanan.


" Ehhh?! Sejak kapan papa suka yoghurt strawberry?!" Raka tiba-tiba syok melihat isi console box mobil sang papa.


Nathan menoleh, lalu melirik sedikit ke arah pusat keheranan sang anak.


" Tadi ada yang ngasih." Jawabnya dengan menipiskan bibirnya.


" Siapa? Dia gatau kalo papa alergi yoghurt stroberi ya?" Tanya Raka lagi.

Nathan mengangguk.


" Kayaknya dia yang pernah papa tolongin waktu hampir ketabrak di parkiran."


" Ohh?? Yang bikin papa hampir gelud sama staff kampus itu ya?"

Nathan mengangguk mengiyakan. Ia kini mengingat dengan jelas bagaimana seorang pemuda mungil yang tiba-tiba hampir terserempet mobil tepat di depan matanya. Secara reflek Nathan menarik si pemuda hingga terhindar dari hal buruk yang mungkin akan menimpanya. Namun si pengendara yang merupakan staff kampus itu malah keluar dari mobilnya sambil marah-marah. Si pemuda yang terlihat syok berat dengan wajah pucat pasi itu hanya diam ketika si staff memarahinya membuat Nathan mau tak mau harus ikut campur.

" Kenapa papa ga bilang aja kalo papa ga bisa minum ini?" Tanya Raka lagi.


" Ga mungkin juga papa bilang gitu Rak. Lagian anaknya langsung kabur abis ngasih ini."


Raka mengangguk mengerti.


" Gimana sekolahnya?" Tanya Nathan setelah keduanya terlarut dalam keheningan.


" Gitu-gitu aja sih, Pa."


" Selagi ga ada jadwal les, gimana kalo hari ini kita makan di resto aja Rak?"


Raka, sang anak menoleh.


" Boleh. Lagian papa pasti capek abis revisian, masa nyampe rumah mesti masak segala." Ujar Raka yang membuat Nathan tergelak.


" Papa nggak capek. Tapi kamu yang capek. Karna bentar lagi ujian pasti kamu rada stress. Makanya sesekali kita butuh suasana baru."

Raka terdiam sesaat sebelum menanggapi.

" Lumayan sih pa. Apalagi Rak masih bingung. Apa beneran gapapa kalo Rak ga masuk jurusan hukum juga sama kayak papa?"


" Lah? Kenapa bingung segala coba? Apapun jurusan yang Rak ambil kan papa dukung-dukung aja. Lagian psikologi itu keren Rak." Ujar Nathan sembari sesekali melirik anaknya yang masih tampak lesu itu.

Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang