" Eh Pa? Kak Rey nya mana?"
Nathan menoleh sekilas sebelum kembali menatap ke arah microwave yang kini sedang memanaskan makanan yang tadi pagi ia masak.
" Udah pulang." Jawab Nathan. Raka menghampiri sang ayah, ikut duduk di kursi meja makan.
" Padahal mau Raka ajakin makan siang. Kenapa coba langsung pulang?"
" Katanya ada urusan Rak." Bohong Nathan, padahal yang sebenarnya terjadi adalah, Reykano pamit pulang setelah bengong selama setengah jam atas ajakan nikahnya yang tentu saja tak di jawab oleh si pemuda turunan itu. Orang gila mana yang mau di ajak nikah mendadak padahal belum punya hubungan apa-apa? Dan ini bukan kasus yang pertama untuk pemuda satu anak itu. Kerapkali mereka yang ngeyel mendekatinya harus di pukul mundur dengan ancaman, kalau suka sama saya, ayo nikah dan jadi ibu buat anak tunggal saya.
Dan sejauh ini belum ada yang cukup gila untuk menerima tantangan itu.
" Tapi pa. Baru kali ini Raka liat kak Rey. Temen baru apa gimana?" Tanya sang anak menyadarkan Nathan dari lamunannya.
Nathan menoleh lalu tersenyum membuat Raka mengernyit bingung. Kenapa respon sang papa seperti itu.
" Dia yang ngasih papa yoghurt strawberry." Jawab Nathan yang membuat Raka tersentak.
" Yang hampir ketabrak?!" Hebohnya. Nathan mengangguk.
" Astaga! Kapan akrabnya?" Tanya Raka penasaran. Sang ayah tak langsung menjawab karna harus mengeluarkan makanan yang tadi ia panaskan dari dalam microwave. Menaruhnya di meja di antara makanan makanan lain yang sedari tadi sudah ia siapkan.
" Nggak akrab sama sekali." Jawab Nathan setelah kembali duduk di kursinya. Raka kembali mengernyit.
" Nggak akrab tapi sampe di temenin ke sekolahan Raka? Bahkan ampe mampir ke rumah?"
Nathan hanya tertawa menanggapi keheranan sang anak.
" Yuk makan. Papa udah laper."
*
*
*" Iya sabar! Siapa sih yang ngebel ga ngotak?!" Haikal tak berhenti mendumal dan berusaha untuk segera sampai di pintu agar pusat kehebohan itu bisa di hentikan.
" Awas aja kalo sampe si Peter atau si Arjuna. Gue jotos empedunya ampe bentuk love." Ancam Haikal sembari membuka pintu apartemennya tanpa mengecek siapa yang menjadi biang kerok terusiknya ketentraman siang harinya.
Ceklek!
" Rey?! Anjing si bocah nggak ngotak parah!" Haikal hampir memiting si pemuda Huang, tapi demi di lihatnya wajah muram sang sahabat, Haikal mengurungkan niatnya.
" Oi cil. Ngapa lo?" Tanyanya.
" Suru masuk dulu kek bangsat." Lirih Reykano yang di tanggapi dengan masam oleh Haikal. Pemuda itu menyingkir untuk memberikan jalan agar Reykano bisa masuk ke apartemennya lalu setelah menutup pintu, Haikal buru-buru membuntuti Reykano hingga si pemuda Chindo menghempaskan tubuh mungilnya di sofa ruang utama kediamannya.
" Ngapa lo?" Tanya Haikal setelah ikut duduk bersama sang sahabat.
Reykano mengangkat wajahnya lalu menatap Haikal dengan tatapan lesu.
" Kal?"
" Iya apa anjing! Daritadi gue tanya juga!" Sentak Haikal emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parent | Jaemren
FanfictionWelcome to : 22th My Jaemren Fanfic " Young Parent" Start : 14 februari 2023