17

2.5K 420 15
                                    




" Udah semua Rak? Ga ada yang ketinggalan?" Tanya Nathan yang di angguki Raka.



" Udah pa."



" Yaudah ayo." Ujar Nathan mendahului Raka menuju ke pintu.



" Bentar pa. Lampu kamar Raka belum di matiin." Ujarnya sembari berlari menuju kamarnya. Nathan menggeleng pelan sebelum kembali melanjutkan langkahnya ke arah pintu.



Belum sempat Nathan membuka pintu apartemennya, bel rumahnya berbunyi membuat Nathan mengerutkan keningnya.



" Siapa pa?" Tanya Raka yang sudah berada di belakangnya. Nathan menoleh.


" Papa juga gatau Rak." Jawab Nathan lalu setelahnya pemuda dewasa itu membuka pintu apartemennya.



" Siapa pa?" Raka kembali bertanya sembari mendekat.




" Rey??" Nathan menatap heran pemuda bersurai blonde yang masih mengenakan piyama yang berdiri tepat di depan pintu unitnya.



" Kak Rey?" Raka ikut terheran. Apalagi setelah melihat mata Reykano yang memerah.



" Nathan.." Panggilnyanya dengan suara serak.


" Rey? Kenap-"



Raka terkejut melihat Reykano yang tiba-tiba memeluk sang ayah. Begitupun dengan Nathan yang baru saja di peluk. Tak kalah terkejutnya dari sang anak.



" Kenapa?" Tanya Nathan. Tak tega melepaskan pelukannya setelah mendengar isakan pelan Reykano di pundaknya.



Reykano tak menjawab, malah mengeratkan pelukannya di tubuh Nathan membuat si pemuda menaruh tas jinjingnya ke lantai.


Raka menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Tak tau harus bereaksi apa saat melihat Reykano menangis di pelukan sang ayah.



" Kamu kenapa Rey?" Lagi-lagi Nathan bertanya.



" Nath. Gini dulu bentar." Pinta Reykano.



" Oke."



Tak lama kemudian Reykano benar-benar melepaskan pelukannya. Ia membiarkan wajahnya yang basah lalu menatap Nathan yang kini menatapnya sedikit cemas.



" Kalian mau kemana?" Tanyanya setelah sadar jika kedua anak beranak itu terlihat akan pergi dengan membawa tas.



" Ada acara kantor. Kamu sendiri kenapa? Kenapa pagi-pagi gini dateng trus nangis?" Tanya Nathan.


Reykano mengusap airmatanya. " Nath. Gue abis minta ijin sama orangtua gue buat nikah sama lo. Tapi mereka ngga ngijinin." Dan lagi, airmata Reykano kembali pecah.


Nathan dan Raka tersentak kaget.



" Ap-apa?" Nathan takut salah dengar.



" Gue minta ijin buat nikah sama lo. Tapi nggak di bolehin." Ujarnya lagi masih dengan tangisan yang sama.



Nathan melihat kanan kirinya lalu setelahnya menarik Reykano untuk masuk ke dalam apartemennya. Raka mengekor saat keduanya duduk di ruang utama apartemen.



" Gue udah siap jadi ibunya Raka, Nath. Makanya gue minta ijin sama mereka buat nikah sama lo. Tapi malah nggak di ijinin." Reykano kembali berucap membuat anak beranak itu saling lirik.



Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang