10

3.3K 552 53
                                    



" Sekali lagi makasi ya kak, udah nolongin."



Reykano mengangguk.



" Iya. Sorry juga tadi karna udah ngaku-ngaku sebagai ibu kamu."



Raka tersenyum di kulum.



" Gapapa kak. Lagian tadi ada yang bisikin ' Mama kamu cantik-cantik galak ya?' gitu."



Reykano menoleh cepat, rautnya langsung berubah.



" Heh? Cantik??"



Raka mengangguk ragu.



" Iya katanya gitu. Tapi... Beneran cantik. Hampir aja aku nggak ngenalin."



Reykano mendengus. Karna style rambutnya yang baru, seringkali ia mendengar kata-kata cantik dari orang-orang.



" Kok kamu ngenalin saya? Bapak kamu aja udah lupa ama saya." Tanya Reykano. Raka menoleh lalu kembali tersenyum.



" Gatau. Nebak aja, ternyata beneran Kak Rey. Tapi wajar sih papa nggak ngenalin, kak Rey berubah banget." Jawab Raka kalem.



" Berubah banget apanya? Satu-satunya yang berubah cuma rambut kok." Balas Reykano sembari menoel poninya yang agak menutupi mata. Raka yang tengah menyetir itu tertawa.



" Pokoknya jadi keliatan beda banget gitu."



Reykano akhirnya mengalah.




" Kak Rey kemana aja? Kok nggak pernah keliatan?" Tanya Raka.



" Nyariin yaa??" Goda Reykano yang di balas senyuman oleh yang lebih muda.



" Iya."



Reykano kaget.



" Jujur banget kamu."



" Ya abisnya nggak pernah liat kak Rey lagi. Trus sekarang tiba-tiba muncul gitu aja."



Reykano mengangguk. Memang benar ia baru menjejakkan kaki beberapa bulan ini di tanah air setelah studi fashionnya di Paris. Tapi ia tak hendak memamerkannya kepada si anak mas crush yang selama 3tahun ini mengganggu fikirannya( bukannya nggak mau move on, cuma sering kepikiran aja)



" Sibuk ya?" Tebak Raka. Reykano mengangguk.



" Ya gitu deh pokoknya. Kamu sekarang gimana? Kuliah dimana?"



" Di kampus papa yang dulu kak. Jurusan psikologi." Jawab Raka. Reykano mengangguk.



" Papa kamu gimana?"



" Oh papa kerja di firma hukum, jadi pengacara gitu."



Reykano kembali mengangguk.



" Jadi penasaran, selama ini yang ngebiayain hidup kalian siapa sih? Masa Nathan kerja sambil kuliah?" Berkat Raka yang mulai cerewet, akhirnya Reykano tak segan lagi untuk bertanya-tanya.



" Warisan papa banyak kak. Bahkan orangtua papa dulunya punya perusahaan. Tapi sahamnya di jual semua sama papa. Rumahnya juga. Papa milih tinggal di apartemen kecil." Jelas Raka. Reykano mengangguk. Pantesan bisa ngidupin bahkan nyekolahin anak. Duitnya banyak toh.



" Udah nikah papamu?" Reykano lebih berani lagi.



Raka menggeleng. Wajahnya tiba-tiba muram.



Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang