23

3K 394 40
                                    


Nathan tersenyum sembari berlutut di depan Reykano yang masih mengomel. " Iya, nanti di bayar kalo udah nikah." Jawabnya sembari membuka kembali kancing-kancing kemeja Reykano yang asal kancing.


" Kapan?" Tanya Reykano sembari mendongak menatap wajah serius Nathan.


" Kalo keluargamu udah kasih restu." Jawabnya sambil tersenyum membuat Reykano seketika tersadar jika ia bisa berada disini di karnakan pertengkarannya dengan sang ayah ibu. Pertengkaran yang membawa berkah.


Setelah selesai mengancingkan kemeja Reykano, Nathan berpindah untuk duduk di sebelah si pemuda Chindo yang masih mengikuti pergerakannya dengan matanya.


" Selagi kita yakinin mama papamu buat kasih restu, kita bisa lebih saling mengenal satu sama lain." Ujar Nathan lagi membuat Reykano menoleh.


" Maksudnya pacaran dulu?" Tanya Reykano bingung.


Nathan tersenyum tipis sebelum menjawab. " Saling mengenal ga harus pacarankan?"


Reykano merengut. " Kalo hubungan tanpa status gitu takutnya kamu bisa kabur kapan aja."



Nathan menggeleng cepat menanggapi Reykano yang tiba-tiba gundah. " Nggak juga. Misalkan abis pulang darisini orangtuamu langsung setuju, aku bakalan langsung ngelamar kamu."


Reykano melongo. " Cepet banget?"


" Ngapain lama-lama? Ku anggap sekarang kamu udah siap buat nikah sama aku. Kamu beneran udah siap kan, Rey?" Nathan menatap Reykano serius sembari meraih tangan si pemuda Huang.


Yang di tatap pun sejenak salah tingkah, sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia beranikan membalas tatapan mata Nathaniel yang senantiasa menunggu jawabannya. " Ya kalo itu mah siap siap aja. Tapi kan kamunya pengen kita saling mengenal dulu sebelum nikah?"



" Kita bisa saling mengenal satu sama lain selagi nyiapin acara pernikahan. Dan selama masa masa itu, aku harap kamu bisa lebih terbuka ke aku."



Reykano meringis. " Iyaa. Mukanya jan nyeremin gitu coba."


Nathan mengangkat bahunya. " Itu kan penting. Aku harus tau dulu luar dan dalam orang yang bakalan ku nikahi, orang yang akan terus bersamaku sampai mati nanti. Aku cuma pengen nikah sekali dalam hidupku Rey. Jadi ku harap kamu benar-benar serius."


Reykano mendelik. " Kurang serius apalagi coba?"


Nathan balas menatapnya, raut serius si pengacara muda membuat Reykano ciut. Pemuda itu berdehem pelan.


" Seminggu terakhir ini aku udah mikirin ini semua Nath. Aku beneran serius, kamu harus percaya."


Nathan menatapnya sejenak sembari mengangguk tipis. " Aku percaya." Jawabnya membuat Reykano mendesah lega.



" Kita harus mulai darimana dulu?" Tanyanya sembari memeluk lengan Nathan dan kepalanya bersandar di pundak sang calon suami.



" Papa!"

Belum sempat Nathan menjawab, panggilan dari seseorang menginterupsi percakapan keduanya. Reykano buru-buru mengangkat kepalanya kembali dan ikut menoleh bersamaan dengan Nathan, menatap dua sosok pemuda yang melangkah bergegas mendekati keduanya.


Setelah dekat, kedua pemuda yang ternyata Raka dan Justin itu menjatuhkan dirinya di sebelah Nathan, terlihat lelah dengan nafas sedikit tersengal.


Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang