21

4.2K 509 81
                                    



" Dingin?"


Reykano menggeleng. " Enggak. Biasa aja. Kamunya gimana? Ga capek apa?" Tanya balik Reykano.



" Lucu ya kamu pake aku kamuan. Biasanya selalu ngomong lo gue, trus ngegas." Ujar Nathan sembari tersenyum simpul.



" Ya masa lo guean sama calon suami." Ujar Reykano membuat senyum simpul Nathan menjadi senyum lebar.



Nathan tak lagi menjawab karna tak bisa berhenti tersenyum. Pemuda itu melanjutkan langkahnya di antara lembutnya pasir pantai yang sesekali tersapu ombak itu dengan Reykano di punggungnya.



" Kalo capek bilang ya. Takut encok kamu tu." Ujar Reykano memecahkan kesunyian.



" Nggak bakalan encok." Jawab Nathan masih dengan senyuman yang terpatri di bibirnya.



" Kan takutnya." Balas Reykano.



" Mau kemana ini?" Tanya Reykano kala Nathan kembali tak menjawab.



" Jalan-jalan aja. Nyusurin pantai sampe saya capek." Jawab Nathan sembari memperbaiki posisi Reykano di punggungnya.



" Oke kalo gitu." Jawab Reykano sembari tertawa pelan. Pemuda itu mendongak menatap langit yang tak begitu gelap karna bulan purnama penuh bersinar dengan terangnya.



" Masih nyeri kakinya?" Tanya Nathan mengalihkan perhatian Reykano. Pemuda itu mengangguk.



" Dikit. Gatel juga. Tapi gamasalah." Jawab Reykano.



" Syukurlah."



" Kamu tau cara ngobatin kena bulu babi gitu darimana?" Tanya Reykano. Nathan bergumam.



" Dulu waktu kecil saya juga pernah--"



" Bentar-bentar. Aku baru sadar kamu masih saya-sayaan. Jangan kaku gitu napa." Protes Reykano. Nathan kembali tersenyum tipis.


" Maaf."


" Coba bilang aku."


" Aku."


" Lagi."


" Aku."


" Bilang, aku sayang Reykano." Dengan riang Reykano mencoba mendikte. Namun tak seperti tadi, Nathan tak langsung menjawab.


Sekian detik menunggu, Nathan masih tak bersuara membuat Reykano memukul pundaknya lumayan kencang.


" Kok diem?"


Nathan yang sedari tersenyum itu seketika meringis.


" Sakit Rey." Ujarnya.


" Ya makanya buruan bilang." Desak Reykano.


" Kamu bocah lima tahunkah? Atau remaja puber baru pacaran?" Balas Nathan. Reykano merengut.


" Kan aku lagi bantu kamu buat ngomong santai sama aku Nath." Rengut Reykano.


Nathan kembali tak menjawab malah menurunkan Reykano membuat si pemuda tersentak kaget karna harus kembali berpijak dengan kakinya sendiri. Reykano buru-buru menatap sekitarnya yang cukup lengang.



" Ngapain disini?" Tanya Reykano waswas. Sepertinya keduanya sudah berada terlalu jauh dari pantai sebelumnya.



" Udah capek." Ujar Nathan santai lalu pemuda itu mendudukkan dirinya di atas pasir pantai.


Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang