13

2.6K 444 21
                                    



" Pulang jam berapa?" Tanya Nathan ke sang anak yang sibuk menalikan sepatunya.


Raka mendongak. " Malem banget pokoknya pa. Jangan tungguin Raka."

" Mubes ya? Atau acara apa? Seharian banget kegiatannya." Tanya Nathan. Ya, Raka memang pulang sebentar untuk ganti baju(dan di paksa makan dulu sama Nathan) sebelum kembali lagi ke kampusnya.


" iya pa. Mubes."


Setelah memastikan isi tasnya, Nathan beranjak berdiri lalu menghampiri sang anak.


" Kalau nanti kamu terlalu capek buat pulang, telpon papa. Biar papa jemput."


Raka meraih almamaternya lalu tersenyum. " Gausah pa. Kalo nanti Raka ga pulang, berarti nginep di kosan temen yang deket kampus."

" Yaudah kalo gitu."

Raka mengangguk. " Jangan lupa pemanasannya yang lama pa. Biar ga keram."

Nathan tertawa pelan.

" Iya iya. Ayo. Bareng ke basement." Ajak Nathan sembari mengalungkan tas olahraganya.

" Tapi Rak parkirin mobil di depan pa."

" Yaudah kalo gitu bareng keluar aj-- O iya. Papa hampir lupa."

Raka mengernyit saat sang ayah yang hendak membuka pintu itu berbalik menatapnya.

" Lupa? Papa lupa apa?"


" Sebenernya pengumumannya udah lama, tapi papa lupa terus bilangnya sama kamu. Kantor ngadain acara family gathering seminggu lagi. Acaranya sabtu minggu kok. Kamu bisa ikut kan?"

" Ohh. Bisa kok pa. Kalo ada acarapun, pasti Rak batalin biar bisa nemenin papa."

" Kamu ada acara di hari itu?" Tanya Nathan cemas. Raka tersenyum, sejujurnya ia sudah tau dari Justin dan bertekad apapun yang terjadi akan mengosongkan harinya untuk menemani sang ayah.


" Ada makrab. Tapi itu bukan acara yang harus banget di ikutin. Mending pergi sama papa. Sekalian liburan. Udah lama kan pa kita ga liburan?"


Nathan tersenyum getir. " Iya. Udah dua tahun." Ujar Nathan lalu setelahnya pemuda itu membuka pintu apartemennya bertepatan dengan seseorang yang hendak memencet bel apartemennya.


" Reykano?"


Raka yang mendengar nama Reykano itu buru-buru melongok di balik bahu sang ayah.


" Eh kak Rey?" Sapanya sembari maju ke depan karna sang ayah sedikit bergeser.

Persis di depan keduanya Reykano menatap keduanya kebingungan.

" Kalian mau pergi ya?"


Nathan dan Raka saling pandang untuk sesaat lalu mengangguk.


" Iya sih kak. Aku mubes. Papa mau main futsal." Jelas Raka. Mendengar itu Reykano langsung terlihat loyo.


" Yahh.."


" Ada apa? Tumben kesini?" Nathan kini gantian bertanya.


" Lo masih belum baca chat gue? Gue udah kasih tau bakalan kesini loh Nath." Tanya Reykano yang membuat Nathan mengernyit. Karna belum lama ini ia chattingan dengan Jendral, menanyakan apakah sang teman sudah berangkat atau belum dan sama sekali tak ada chat masuk dari Reykano.


Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang