" Fix sih si Nathan kena pelet." Serobot Peter ketika Reykano masih bercerita dengan menggebu-gebu tentang liburan sensasionalnya ke Bali.
" Lo juga mikir gitu Piet? Sama." Arjuna menimpali.
Wajah Reykano yang semula berseri-seri itu berubah masam kala Arjuna dan Peter melakukan tos di depan wajahnya.
" Kesambet apa Nathaniel sampe mau ama orang gajelas kaya si Rey." Ujar Langit pula sembari mencomot cikinya Felix.
" Iri bilang boss!" Tandas Reykano dengan wajah mengejek. Tapi di detik berikutnya wajahnya kembali muram. " Tapi gimana anjingg, bonyok gue ga setuju. Ah elah gini amat idup."
Keempat temannya saling lirik saat Reykano bersandar lemas di kursi yang di dudukinya.
" You mau nyerah gitu aja?" Felix menaikkan alisnya. Reykano yang di tanyai sedemikian rupa langsung terlonjak bangkit.
" Nyerah?! Enak aja!" Omelnya kepada Felix.
" Jadi gimana rasanya jadi pihak yang di tusuk setelah selama ini selalu menusuk, Bapak Rey?" Peter tiba-tiba menjadikan sendok panjang bekas eskrimnya sebagai microphone lalu menyodorkannya tepat di bawah hidup Reykano membuat si pemuda Chindo kaget, reflek menepis mic jadi-jadian itu.
" Peter asu! Kaget sat!" Makinya. Yang lain menyeringai geli melihat kelakuan dua temannya itu.
Peter masih belum menyerah. Ia masih menyodorkan mic jadi-jadiannya itu, kali ini lebih normal. " Bagaimana tanggapannya bapak Rey?" Ulangnya.
Kali ini Reykano tercenung sesaat. Wajahnya menatap teman-temannya serius.
" Iya juga. Sekarang jujur sama gua. Selain Felix siapa lagi yang pernah di tusbol lanang? Trus rasanya gimana? Please kasih gua review njir." Teman-temannya sesaat melotot karna tiba-tiba di tanyai balik sedemikian rupa. Namun tak lama kemudian, manusia yang paling tak di sangka-sangkapun angkat tangan membuat teman-temannya tersentak kaget.
" Lang?? Demi lo pernah di tusbol?! Sama siapa anjir?!" Peter yang pertama kali bersuara, menatap horor temannya yang berwajah kalem itu. " Konspirasi ini mah konspirasi. Kalo Ekal ada disini di jamin jantungan." Ujarnya lagi heboh.
" Lang? Are seriouse? With, who?" Felix tak kalah kagetnya.
Langit sebagai sumber kehebohan tersenyum masam. " Kalian mungkin ga akan kenal orangnya." Jawab Langit setelahnya.
Reykano yang sedari tadi melongo itupun mengatupkan mulutnya dan mulai memperbaiki posisi duduknya, ikut menatap Langit serius. " Kasih tau aja, mana tau kami kenal." Ujarnya ikut kepo.
" Kenal Hafiz? Hafiz Leandro anak Ilkom. Lo mungkin kenal Rey-"
" Hafiz?! Hafiz itu? Yang gondrong?!" Semua orang kini balik terkejut mendengar khodam Felix yang memotong ucapan Langit. Bahkan pemuda Aussie itu sudah berdiri dari duduknya.
Walau terkejut, Langit tetap mengiyakan. " Iya. Yang gondrong. Lo kenal Lix?"
Felix merah padam mukanya.
" Oi oi. Lo kenapa??" Reykano yang melihat perubahan wajah Felix ikut berdiri. Ia melirik kiri kanan, dimana beberapa orang pelanggan kafe kepunyaan Haikal itu kini ikut melirik mereka karna suara gaduh dari meja mereka mulai mengganggu.
" Tapi Hafiz pacar gue." Suara berat Felix yang melunak membuat Reykano buru-buru menoleh.
" Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parent | Jaemren
FanfictionWelcome to : 22th My Jaemren Fanfic " Young Parent" Start : 14 februari 2023