" Kamu ga mood apa gimana?" Tanya Nathan saat Reykano menutup pintu mobilnya dengan wajah masam. Reykano meliriknya sekilas lalu lanjut jalan tanpa menghiraukan pertanyaan Nathan.
" Mau kemana?? Gedungnya di sebelah sini." Nathan segera meraih tangan Reykano saat si pemuda malah pergi ke arah lain tanpa bertanya.
Reykano bersungut-sungut, tapi pemuda itu seketika bungkam tatkala Nathan tak kunjung melepaskan genggamannya, malah terus berjalan dengan menentang tas olahraga di tangan satunya. Untungnya ia tak jadi membawa pizzanya, karna Nathan bilang temannya banyak dan satu box pizza tidak akan cukup.
' Duh anjing gue di genggam Nathan malah deg-degan Woi!' Serunya dalam hati. Reykano buru-buru membalas genggaman tangan Nathan sebelum pemuda itu melepaskan genggamannya.
Nathan menoleh ketika merasakan genggaman tangan Reykano di jemarinya mengetat. Pemuda itu reflek hendak menarik tangannya, tapi tak bisa karna Reykano menggenggam tangannya begitu erat.
" Jangan lepas." Ujar Reykano membuat Nathan menghela nafas pelan. Tak menggubris, dan tak lagi berusaha melepaskan genggaman tangannya.
Keduanya memasuki gedung sport center itu sembari bergenggaman tangan dan Nathan mengajaknya berbelok menuju ke arena futsal.
Di kejauhan Reykano bisa melihat kerumunan beberapa orang pemuda yang satu persatu mulai menatap keduanya dengan tatapan terkejut. Dan tak lama setelahnya seorang pemuda lain menyeruak dan bergegas menyusul langkah mereka.
" Koh Rey?" Panggil si pemuda padahal belum sepenuhnya saling berhadapan.
Reykano yang sedari tadi juga kaget melihat kehadiran pemuda itu buru-buru menghampiri si pemuda hingga tanpa sadar ia melepaskan genggaman Nathan dari tangannya.
" Chello? Kok kamu disini?"
" Lah? Seharusnya aku yang nanya gitu? Kokoh ngapain disini? Trus bareng Mas Nathan lagi." Chello menatap Nathan yang menghampiri keduanya.
" Kamu kenal Reykano, Chel?" Tanya Nathan.
" Koh Rey sepupuku mas. Mas Nathan sendiri, kok kenal Koh Rey?"
Beberapa pemuda ikut menghampiri ketiganya.
" Siapa Nath?" Tanya seorang pemuda tampan bereyesmile. Nathan menoleh.
" Temen, Jen." Jawabnya.
" Bentar bentar. Kek kenal... Eh. Lo temennya Langit bukan?" Seorang pemuda tampan lain berbibir tebal ikut berbicara. Reykano menatapnya sekilas lalu mengangguk.
" Yaudah kenalan dulu kalian. Dia Reykano, temenku." Ujar Nathan saat yang lain ikut bertanya-tanya. Yang lain langsung mengajak Reykano bersalaman sembari menyebut nama masing-masing.
" Yakin temenan? Datengnya gandengan gitu? Jendral aja ampe syok liatnya." Ujar Eric saat Reykano masih sibuk meladeni teman-teman Nathan. Yang lain menoleh ke Eric lalu mengangguk setuju. Bagi mereka suatu keajaiban melihat Nathan yang terkenal sebagai si anti romantic bawa-bawa anak orang pake segala gandengan.
" Iya cuma temen." Jawab Nathan cepat. Tak begitu peduli dengan kebingungan teman-temannya karna hatinya sendiri juga terasa nggak karuan setelah merasakan lembutnya jemari Reykano di genggaman tangannya. Sepanjang perjalanan tadi Nathan sibuk bertanya-tanya di dalam hatinya kenapa tangan Reykano begitu kecil dan terasa pas di genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parent | Jaemren
FanfictionWelcome to : 22th My Jaemren Fanfic " Young Parent" Start : 14 februari 2023