26

3.4K 305 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.



Nathan sedang sibuk mengetikkan sesuatu di laptopnya ketika suara sandi pintu terdengar lalu setelahnya ia mendongak kala pintu apartemennya terbuka. Meja makan tempat dimana ia tengah bekerja itu memang tak bersekat dengan ruang utama apartemen itu sehingga ia bisa langsung melihat siapa yang baru saja datang.




Seorang pemuda bertopi terlihat berdiri di ambang pintu, mengangkat tangan kanannya ke pipi membentuk cheese dengan gaya sembari melemparkan senyum jenaka kala mata keduanya bersitatap. Pemuda itu, Reykano tanpa mengurangi senyumannya buru-buru menanggalkan sepatunya di lorong pintu apartemen sebelum bergegas menghampiri Nathan yang sedang berhadapan dengan laptop dan beberapa map di atas meja makan.



Sesampainya di depan Nathaniel, Reykano mengulurkan tangannya tanpa suara membuat Nathan mengernyit heran, tapi tatapan mata Reykano yang menuntut dengan senyuman yang masih tak luntur itu membuat Nathan ragu-ragu untuk balas mengulurkan tangannya. Setelah tangan keduanya bertemu, Reykano tak ragu untuk segera mencium tangannya. Reykano kembali bertingkah bak seorang anak yang baru saja kembali dari sekolahnya.




" Kamu lagi kerja? Pantes bales chatnya lama." Ujar Reykano tanpa memperdulikan keheranan Nathan atas aksinya barusan.




" Iya. Ku fikir kenapa minta password pintu, ternyata mau kesini." Ujar Nathan yang mencoba mengacuhkan kelakuan bocah barusan, ia memutar tubuhnya agar sepenuhnya menghadap ke si pemuda Huang. " Kamu baru pulang kerja?" Tanya Nathan lagi setelah melihat make up yang belum terhapus di wajah Reykano.



Reykano mengangguk lalu setelahnya menanggalkan topinya hingga surai blondenya kini tertampang jelas. Pemuda Chindo itu mengacak rambutnya yang terlalu lama terperangkap topi itu sedikit sebelum tersenyum lebar menatap Nathan yang tak lepas menatapnya.




" Iya nih. Baru aja pulang." Ujarnya sembari menaruh topinya di atas map kerja Nathan. " Ini hari terakhir. Udah dua minggu kita ga ketemu semenjak dari Bali. Jadi aku bela-belain kesini karna udah kangen banget sama kamu."



Nathan memperhatikan semua yang Reykano ucapkan sembari tersenyum. Setelah Reykano selesai berbicara, tanpa mengucapkan sepatah katapun, Nathan menarik tangannya pelan lalu setelahnya memeluk pinggangnya dengan erat.



Reykano tersenyum sumringah kala Nathan mendusal di dadanya dengan kedua lengan kekar yang merengkuh pinggangnya erat." Cie yang kangen juga." Godanya.


" Hm."


" Ututu bayi gede."



" Mm."



" Kamu ternyata manja juga ya." Ujar Reykano kala Nathan tak kunjung melepas pelukannya. Kali ini tak ada jawaban.



Reykano memperhatikan si surai legam. " Kenapa?" Tanyanya. Tapi lagi-lagi Nathan tak merespon.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang