15

2.7K 442 17
                                    



" Tunggu ya. Papa bikinin bubur dulu baru minum obat." Ujar Nathan setelah menyelimuti Raka. Raka yang mukanya pucat itu hanya mengangguk samar dan kembali menutup matanya berusaha untuk kembali tidur.


Nathan menghela nafas berat lalu setelahnya pemuda itu beranjak keluar dari kamar sang anak yang sedang sakit itu.



Sembari melangkah ke dapur Nathan mengeluarkan ponselnya lalu mendial salah satu kontak dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya. Di dering ketiga telpon itu di angkat.




" Yoi?"



" Jen? Ngantor?"


" Senin Nath senin. Masih nanya?"


" Hm. Oke sorry." Ujarnya lesu. Pemuda itu baru saja sampai di dapur, lalu melihat-lihat sekitarnya.



" Kenapa emang?"



" Raka sakit. Tapi hari ini ada sidang." Ujar Nathan sembari mengambil panci.



" Ohh si tunggal sakit?? Mm. Coba telpon Hafiz deh. Dia kan pengangguran. Mana tau bisa jagain Raka. Lo tau kan gue ama yang lain ngga bisa ninggalin kerjaan? Apalagi sekarang senin."



Nathan mengangguk samar, tangannya bergerak mencuci beras. " Yaudah oke kalo gitu. Makasi Jen.



Setelah mengeringkan tangannya di hoddie yang ia pakai, Nathan segera mengakhiri teleponnya lalu bergegas mencari kontak Hafiz dan langsung mendialnya.



Tak butuh waktu lama Hafiz segera mengangkat telponnya.



" Yo whats up brow?"


" Fiz? Sibuk?" Tanya Nathan sembari menaruh panci berisi beras di atas kompor gas lalu menyalakan apinya.


" Kaga. Lagi jalan-jalan nih. Napah?"



" Bisa tolong jagain Raka nggak? Raka lagi sakit Fiz." Tanya Nathan dengan wajah penuh harap.



" Bro? Gue lagi di Paris..."


Nathan mengernyit. " Paris? Baru juga kemarin ini main futsal??"



Tak ada jawaban, tapi telponnya berubah ke mode videocall. Dan Nathan buru-buru mengangkatnya.



" Gue ga boong anjir." Seru Hafiz di seberang sana. Nathan menghela nafas ketika melihat latar belakang si pemuda gondrong.


 Nathan menghela nafas ketika melihat latar belakang si pemuda gondrong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" Yaudah iya. Sorry Fiz karna udah ganggu jalan-jalannya."



" Santai. Lo mau gue bawain oleh-oleh nggak?!" Tanya Hafiz masih berseru.



Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang