20

3K 484 34
                                    

Yang baca ribuan, yang vote ratusan. Duh seneng banget berarti banyak yang baca ulang ampe berkali-kali:)

.
.
.
.
.

" Kak Rey tidur pa?" Tanya Raka setelah Nathan duduk di kursi di sebelahnya.

Nathan mengangguk. " Iya Rak." Jawabnya lalu menatap meja di depannya. " Ini semua buat papa?" Tanya Nathan sembari menunjuk seisi meja.

" Iya buat papa semua." Ujar Raka sembari tersenyum.


Nathan menghela nafas pelan namun tetap mengambil piring yang sudah berisi nasi.


" Kalo di papa ga abis. Kamu yang abisin." Ujar Nathan sembari mengisi piringnya dengan ikan goreng kerapu.


Raka melongo. " Raka udah makan loh pa?"


" Bantu papa Rak. Yakali ini semua papa makan sendiri? Kebanyakan. Siapa sih yang nyiapin? Emang tadi di aula makanannya juga sebanyak ini?"



Raka menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Semua ini ulah Justin yang meminta pihak katering untuk menyediakan semua makanan yang ada di meja prasmanan untuk ayah Raka yang tak bisa ikut makan siang bersama.


" Iya pa. Emang sebanyak ini." Jawab Raka akhirnya.


" Bantu papa Rak. Kan udah 3jam semenjak makan terakhir. Pasti masih muat."


" Iya pa iya." Raka mengalah.


Nathan mulai makan di temani Raka yang akhirnya milih nyemilin kerang saos Padang.


" Rak?"


Raka menoleh. " Iya kenapa pa?"


Nathan terlihat ragu sejenak. Namun setelah menguatkan tekad ia melanjutkan ucapannya.



" Kalo papa nikah sama Reykano gimana?" Tanyanya hati-hati. Tapi tetep saja Raka terkejut hingga hampir keselek cangkang kerang.


" Kenapa papa nanya gitu?" Tanyanya cepat lalu setelahnya terbatuk kecil.


" Jawab aja Raka."



Meskipun tak mengerti arah pembicaraan sang ayah, Raka menjawab. " Kan udah Raka bilang pa. Raka bakalan dukung papa."


Nathan mengangguk. Lalu setelahnya melanjutkan makannya yang sempat tertunda.


" Udah? Gitu aja?" Raka menatap papanya dengan tatapan bingung.


Nathan menaruh sendoknya lalu meminum jus jeruk yang ada di depannya sebelum menatap sang anak yang menunggu penjelasannya.


" Kamu tau kan papa pengen kasih kamu adik? Papa juga pengen punya istri sekaligus ibu yang baik buat kamu. Itu keinginan terbesar papa."


Raka mengangguk, ia tau itu.


" Tapi Rak. Kayaknya papa nggak bisa terus bersikeras mempertahankan keinginan papa itu." Nathan menjeda sesaat untuk melihat respon Raka, tapi sang anak masih terfokus menatapnya membuat Nathan memilih untuk melanjutkan perkataannya.


" Papa nggak bisa bohong kalau sebenarnya papa mulai tertarik sama Reykano. Itu terjadi semenjak kami ketemu di stasiun tv waktu itu. Papa terus-terusan kepikiran dia."


" Jadi papa suka sama kak Rey?" Akhirnya Raka bersuara, menyimpulkan. Nathan mengangguk samar.


" Bisa di bilang begitu."


Young Parent | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang