HAPPY READING
Ares memencet bel rumah Nio, kenapa Nio? Karena mansion
Nio lebih dekat dari pada mansion Bian dan Vano.Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita paruh baya yang masih awet muda, tersenyum kepada Ares.
"Temen Axel ya? Sini masuk," ucap wanita itu
Wanita itu mempersilahkan Ares masuk, Ares memasuki nya.
"AXELL!, ADA TEMEN KAMU NIH?!"
"GAK USAH TERIAK MAA!, AXEL DENGER KOKK"
"YAUDAH SINI TURUN, TEMEN KAU NUNGGU NIH, KASIAN, CEPETT!"
"IYAA MAA, SABAR NAPA"
Ares cengo, ternyata Nio bisa teriak seperti itu, Ares di buat lebih terkejut saat melihat Nio turun dengan menggunakan celana pendek, dan kaos lengan pendek.
Sebenarnya bukan gaya pakaiannya yang mengejutkan. Namun, uh, lihatlah, rambutnya berantakan, kaos yang kusut, dan iler yang masih menempel di sudut bibirnya.
Sungguh mengejutkan, Nio juga terkejut, ia kira Bian, atau Vano, ternyata adalah Ares.
Nio berlari ke kamarnya, bersiap-siap dengan benar lalu turun, sedangkan Ares sedang duduk dan mengobrol dengan mama nya.
"Ma, pamit dulu ya, mau jogging pagi sama yang lain," ucap Nio
"Iya hati-hati, oh ya, Reza sering-sering ya ke sini, temenin tante Amanda ngobrol yuk, tante Amanda sering sendiri tau," ucap mama Manda
"Kok malah curhat sih ma"
"Ya abis, Reza seru sih kalo di ajak ngobrol, kalo sama kamu mah ga seruu"
"Hahaha, iya gapapa kok tante Amanda, ntar Reza sering main deh ke sini, biar tante gak kesepian," ucap Ares.
Setelah itu, Nio dan Ares menyalami tangan mama Amanda lalu keluar dari mansion, setelah keluar Nio menggaruk tengkuknya.
"Oh ya, kenalin itu mama gue, namanya Amanda Claudia Bernard Lo bisa panggil tante nda atau tante manda," ucap Nio memperkenalkan mamanya.
Ares hanya mengangguk, lalu bertanya
"Gue mau nanya, kok tadi Lo di panggil Axel?, Bukan Nio?" tanya Ares
"Ohh, itu karena nama panjang gue, Antonio Axel Bernard kalo di keluarga gue, gue di panggil Axel, Bian sama Vano juga udah tau," ucap Nio menjelaskan
"Wkwk, gue bener-bener baru kenal kalian ya"
Nio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ah, lagi-lagi canggung, ini pertama kalinya Ares berbicara panjang lebar dengan Nio.
"Ada pertanyaan lagi?" tanya Nio
"Um, itu......." jawab Ares ragu
"Oh, gue tau, pasti karena kejadian tadi ya?, Wkwk gue bukan kulkas berjalan kali, gue kalo di sekolah cuma males ngomong aja," jawab Nio santai
Akhirnya, tidak lagi canggung, Ares dan Nio mengobrol di sepanjang jalan, sampai mereka berada di depan mansion Vano.
Pintu yang terbuka, membuat Ares dan Nio terlonjak kaget, sedangkan Vano hanya menampilkan cengiran khas nya.
______________________________________
Bian, menempelkan botol Aqua dingin di pipi Ares, membuat sang empu terkejut.
"Hahaha, komuk Lo lucu banget, wkwk," ucap Bian
"Apa sih?!, Gak lucu tau," ucap Ares tak terima
"Coba aja kalo pipi Lo gembul, pasti lucu, tuing-tuing"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Bintang (End)
Teen FictionAres Aryana Faarana, adalah seorang dari keluarga yang berada, ia lahir tidak seperti orang lainnya mommy nya meninggal ketika melahirkan nya. Namun, itu tidak membuat keluarga nya membencinya justru sebaliknya, karena ia adalah bungsu, dan peningga...