Happy reading
"Reza, bangun ayo sarapan," ucap Dion.
Saat ini Dion berada dalam kamar Ares, Dion sudah memakai seragam nya. Namun, Ares masih memakai pakaian tidurnya.
"Eungg, 5 menit lagi," ucap Ares yang berkutat dengan selimut nya.
"Ooh, gak mau sekolah? Yaudah Abang berangkat sendiri aja."
Mendengar kata 'sekolah' Ares seketika terduduk di kasurnya, lalu langsung berlari menuju kamar mandi.
"TUNGGU GUE SELESAI MANDI!" teriak Ares di kamar mandi.
Dion yang sudah terbiasa, mendudukkan dirinya di kasur Ares, lalu bangkit menuju meja makan.
Ares keluar dengan pakaian yang urakan, bawah kemeja yang tidak di masukkan, rambut nya acak-acakan, serta dasi yang ia pakai secara sembarangan.
Melihat penampilan Ares, Dion hanya menghela nafas nya saja.
Tian yang tak suka dengan penampilan Ares, mengernyitkan dahinya.
"Apa-apaan penampilan mu ini! Sangat tidak pantas untuk level anak saya!" ucap Tian
"Tau tuh, padahal kan bang Dion ketos masa punya adek urakan sih!" caci Deon.
Tuh kan, bener dugaan Ares baru juga ia kembali ke mansion udah di sambut dengan cacian dan makian.
Tentu saja kali ini, Dion tak tinggal diam, ia menarik tangan Ares keluar dari mansion menuju parkiran.
"Dion, mau kemana kamu? Makanan mu belum habis!" ucap Tian sedikit berteriak.
"Bang Dion pasti mau sekolah, Aga juga berangkat sekolah juga deh," ucap Aga.
Tentu saja itu hanya akal-akalan Aga, ia ingin secepatnya memfitnah Ares di sekolah.
"Yuk bang berangkat," ucap Aga mengajak Deon.
"Duh, Aga kayaknya hari ini Abang gak bisa nganter kamu deh, soalnya Abang ada urusan, minta antar sama Liam aja ya?" ucap Deon beralasan.
Mendengar Deon menyebut nama Liam, dengan segera Liam mencari alasan.
"Gak bisa! Sebelum berangkat gue ada urusan," ucap Liam, lalu langsung pergi keluar dari mansion.
Sedangkan Aga sudah bersiap menurunkan air mata nya.
"Yasudah, kamu bareng Daddy saja," ucap Tian.
"T-tapi. Aga mau sama Abang," ucap Aga.
"Sudah, ayo cepat langsung berangkat karena Daddy juga ada urusan," ucap Tian menyudahi makan nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|Setelah sampai di gerbang, Dion menyuruh Ares ke kantin karena tadi Ares belum sempat makan.
Sedangkan Dion harus pergi, karena selama ini Dion sudah lama tak sekolah, banyak tugas yang harus ia kerjakan jadi ia tidak bisa menemani Ares.
Ares yang memang lapar hanya menurut saja, lalu berjalan menuju kantin.
'ternyata sebelum bel masuk, lumayan banyak ya orang nya' batin Ares.
Ares mencari bangku, lalu memesan bakso tapi beberapa orang menghampiri nya.
Siapa lagi kalo bukan Bian, Vano dan Nio, mereka secara histeris kecuali Vano berlari menghampiri Ares.
"REZAAA, Lo kemana aja sih?" Bian langsung menerjang tubuh Ares di belakang.
"Ish, Lo kebiasaan bikin orang kaget!"
"Ya kan gue kangen sama Lo, jawab dulu pertanyaan gue Lo kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Bintang (End)
Teen FictionAres Aryana Faarana, adalah seorang dari keluarga yang berada, ia lahir tidak seperti orang lainnya mommy nya meninggal ketika melahirkan nya. Namun, itu tidak membuat keluarga nya membencinya justru sebaliknya, karena ia adalah bungsu, dan peningga...