7 #Bersenang-senang

2.1K 131 0
                                    

Happy reading

"Akhhhhh, Bambang!, Gendongggg," teriak Ares merentangkan tangannya kepada Dion.

"Gak mau, jalan sendiri lah, Lo kan punya kaki Asep," ucap Dion

"Males, bambanggg."

"Manggil yang sopan, Asep"

"Iya-iya, bang Bambang"

"Yaudah, gak di gendong"

"Ish, iya-iya bang dionnn"

"Nah gitu dong"

Dion menggendong Ares ala *back carry

*Gendong belakang

Ares menduselkan kepala nya di leher jenjang Dion, mencari kenyamanan di sana.

Dion mengantar Ares menuju kamar nya, lalu membaringkan Ares.

"Loh kok, ke sini?" tanya Ares

"Udah siang, tidur," ucap Dion

"Ih, kan gue masih pengen main!"

"Kalo sekarang tidur, ntar sore jalan-jalan"

Mendengar kata jalan-jalan, Ares langsung memejamkan matanya.

Dion mengambil selimut nya, yang ternyata ada di bawah kolong kasur king size nya.

Menyelimuti Ares sebatas dada, Dion mengelus surai rambut Ares lembut, dan mengecup kening Ares.

"Gue janji, gak bakal ninggalin Lo lagi," ucap Dion, mengecup pipi Ares sebelum pergi, dari kamarnya.

Setelah memastikan Dion benar-benar keluar, Ares membuka satu matanya.

"Yes, Dion dah mulai sayang sama Reza, misi gue bentar lagi berhasil," ucap Ares pelan









Brak

"DION!"

Dion terlonjak kaget, ia terkejut mendengar teriakan Tian, dan dobrakan pintu.

Plak

Sebuah tamparan keras, melayang di pipi mulus Dion, jantung nya berdetak kencang, matanya membulat tidak percaya.

"SAYA TIDAK PERNAH MENGAJARKANMU, MEMBOLOS SEKOLAH!, INI PASTI GARA-GARA ANAK SIALAN ITU KAN!?," teriak Tian

"DAD, DADDY APA-APAAN SIH?!, KENAPA DADDY SALAHIN REZA TERUS!?, REZA GAK SALAH DAD, AKU YANG SALAH KARENA BOLOS! BUKAN REZA?!"

"LIHAT!, SEKARANG KAMU SUDAH BERANI BERTERIAK KEPADA DADDY MU, INI PASTI AJARAN ANAK SIALAN ITU KAN?!"

"REZA BUKAN ANAK SIALAN, REZA ANAK DADDY?!"

"DIA BUKAN ANAK SAYA?!"

pertengkaran di ruang tamu, terus berlanjut hingga sampai ke telinga Aga.

*Aga gak sekolah, kelasnya libur

Aga menyaksikan pertengkaran itu di balik tembok ruang tamu, beruntung Ares tidak mendengar nya, karena kamar Dion, kedap suara.

Aga mengepalkan tangannya, ia marah karena Dion membela Ares.

'kenapa?, Kenapa?, Kenapa?, Kenapa jadi gini?, Harusnya bang Dion gak peduli sama Reza, tapi kenapa jadi gini?, Sejak kapan bang Dion peduli sama Reza?' batin Aga

Aga meninggalkan keributan itu menuju kamarnya, menutup pintu kamarnya dan menguncinya.

Aga melangkah menuju laci kecil yang berada di samping kasurnya.

Sang Bintang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang