14 #sabar

1.3K 96 0
                                    

Happy reading

"Daddy tau dari mana soal Reza?!" panik Vano

"Tentu saja, sesama top 5 keluarga tersukses, dalam rapat, kami mengetahui anggota keluarga yang bahkan belum di publish ke publik," jelas Vian

'top 5 keluarga tersukses?' batin Ares

Mendengar nama top 5 keluarga tersukses, Ares jadi mengingat percakapan bersama Rio beberapa hari sebelum ia pindah ke tubuh Reza.

"Daddy mau ke mana?" tanya Ares

"Mau rapat sayang." Rio mengelus rambut Ares.

"Kok rapat mulu sih?! Ares kan takut kalo di rumah sendiri."

"Kan ada Reo, Ares gak sendiri kok."

"Ish Reo mah ngebosenin, dia tuh lagi bucin-bucin dad sama cewek," ucap Ares cemberut.

"Hahaha, anak-anak Daddy dah pada gede ya."

"Ares kan juga udah gede!"

"Iya-iya Ares udah gede," ucap Rio tersenyum lembut pada Ares.

"Emang Daddy mau rapat ke mana sih?"

"Ouh, Daddy mau rapat top 5 keluarga tersukses, sayang," ucap Rio

"Top 5 keluarga tersukses?"

Lamunan Ares buyar begitu saja, ketika Vano bertanya pada Ares.

"Hah? Gimana? Gimana?" beo Ares.

"Makanya dengerin! Jangan bengong!"

"Yaudah sih, tinggal jelasin aja," ucap Ares bingung.

Vano menghela nafas lelah, sedangkan Vian tertawa kecil melihat tingkah laku Ares.

"Jadi Lo tuh nyamar jadi guru olahraga di sekolah Rasya," ucap Vano menjelaskan.

"Loh, kok guru olahraga sih?"

"Lo mau guru MTK?"

"Eh, jangan dong, ntar kalo gue salah jawaban, atau rumus kan malu broo."

"Yaudah jadi guru olahraga aja, lagian Lo cocok jadi guru olahraga."

"Yaudah deh iya pasrah gue," ucap Ares.

"Nah gitu dong."

"Tapiiii............"

"Apa lagi?!"

Jari jempol Ares, mengelus samping jari telunjuknya.

Memeragakan, bahwa Ares meminta cuan.

"Ehem, ehem, gak gratis lohh," ucap Ares.

Sedangkan Vian lagi-lagi tertawa dengan tingkah laku Ares.

"Reza tenang aja, ada gaji nya kok," ucap Vian.

"Beneran om?!" tanya Ares dengan binar di matanya.

"Iya, gajinya 2.500.000 per bulan," ucap Vian tersenyum pada Ares.

"Oke deal," ucap Ares tersenyum sumringah.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

"Orang ganteng pulang nih! Mana sambutan nya!?" teriak Ares.

"Udah berisik, kepedean lagi Lo!" sembur Danu.

"Orang waras mah diem aja."

"Dih, kagak kebalik tuh?"

"Dah lah, mana bang Dion?"

Sang Bintang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang