23 #Di bully?

1.1K 72 4
                                    

Happy reading 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
____________________

Danu membelai rambut Ares, menyelipkan sejumput rambut Ares di telinganya.

Danu, menaikan selimut sebatas dada, lalu mengecup dahi Ares singkat.

Sedangkan di alam bawah sadar ada dua remaja yang sedang termenung satu sama lain.

"Maaf....."

"Maaf? Buat apa? Dah terlambat Reza," ucap Ares pasrah.

Tatapannya terlihat kosong, menatap hamparan rumput di depan.

Sama seperti Reza, tak ada harapan di matanya.

"Maaf, udah nyeret Lo ke masalah gue."

"Udah terlanjur Rez, gue jadi gak yakin bisa balik ke tubuh gue."

"Lo pasti bisa Ares! Alasan Lo ada di sini karena Lo sanggup!"

"......"

Tak ada jawaban, Ares termenung memikirkan nasibnya.

Kenapa harus dia? Kenapa harus dia yang menggantikan Reza?

Banyaknya manusia di bumi, kenapa harus dia yang terpilih?

Sebuah dekapan hangat, mendekap tubuh Ares.

Hangat.

Reza memeluk Ares dari samping.

"Lo bisa Ares, jangan jadi gue yang nyerah, kalo Lo gak bisa, Lo gak akan ada di tubuh gue, sebanyak apapun manusia di bumi, Lo yang di pilih karena cuma Lo yang bisa."

"Hanya Lo..............gak ada yang lain."

Mata Ares, memanas mendengar ucapan Reza.

Seketika hatinya menghangat, ia merasa lega, dekapan Reza dan kata-katanya membuat Ares nyaman.

Mungkin, lebih nyaman daripada pelukan Dion?

Reza adalah seseorang paling hangat yang Ares kenal.

"Nah, sekarang waktunya Lo bangkit lagi! Mungkin Lo bosen denger ini, tapi ada gue yang selalu ada di setiap jalan dan perjuangan Lo, Lo gak sendiri ada gue dan keluarga Lo yang nunggu Lo kembali."

Lagi, kata-kata Reza membuat Ares seketika menghangat.

Ares berbalik ke arah Reza, yang Ares lihat senyuman Reza hangat dan nyaman.

Kenapa semua orang menyia-nyiakan Reza? Padahal senyumnya sangat nyaman dan hangat.

Ares membalas senyum Reza, dengan senyum manisnya.

Mereka saling berpelukan seperti Teletubbies.

*Aww, gemess (⁠♡⁠ω⁠♡⁠ ⁠)⁠ ⁠~⁠♪

Sang Bintang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang