Happy reading
"Bang Dionnnn, Abang kemana aja?" ucap Liam yang sudah melepaskan pelukannya terhadap Dion.
"Kalian saling kenal?" tanya Gian.
"Oh iya, kenalin bang, ini Liam adek kedua bang," ucap Dion.
"Hah? Adek? Lo punya adek selain Reza?"
Tentu saja Gian tau tentang Reza, pasalnya Dion selalu menceritakan tentang Reza, sebagai adek nya.
Dion hanya mengangguk, mendapati pertanyaan seperti itu, jujur dia juga bingung memperkenalkan Liam pada Gian, tapi jika ia berbohong ia takut akan berakhir buruk.
Setelah mengobrol beberapa saat dengan Dion, motor Liam yang sudah selesai di servis sudah di perbolehkan untuk pulang.
Namun, karena hari sudah malam, lagipula langit sudah gelap, Dion mengajak Liam untuk makan malam bersama di kosan nya.
Kebetulan Ares mengabari bahwa ia memasak untuk Dion, tentu saja hanya nasi goreng.
"Liam, ini udah malem ikut Abang ya? Kita makan malam bersama," ajak Dion pada Liam.
Tentu saja Liam menerima nya tanpa berpikir panjang, ia sudah terlampau rindu dengan Dion hingga melupakan bahwa bisa-bisa ia di hukum jika ia pulang telat.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|Ares sedang duduk di kursi meja makan, ia menunggu Dion pulang sambil memainkan hp nya.
Ia juga mendapat kabar bahwa sebentar lagi Dion akan pulang.
Mendengar suara deru motor seseorang, Ares yakin bahwa itu Dion, sebelumnya Dion memakai motor yang sudah tak di pakai oleh Danu.
Namun, ada yang berbeda kali ini, Ares merasa ada suara deru motor, selain motor Dion.
Ares menyingkirkan pikiran negatifnya, ia berusaha berpikir positif, mungkin saja Dion membawa teman nya.
Ares meletakkan hp nya di meja ruang tamu, lalu berjalan menuju pintu depan, berniat menyambut kedatangan Dion, dengan membukakan pintunya.
Ceklek
Pintu yang terbuka, menyebabkan angin dari luar masuk ke dalam, menerpa wajah Ares yang terkejut serta menerbangkan beberapa untaian rambutnya.
Ares memang terkejut, bagaimana tidak terkejut, ia melihat Dion membawa Liam, jujur ia sangat-sangat terkejut, tapi berkat wajah Reza, ia berhasil menutupi keterkejutannya.
"Nanti Abang jelasin," ucap Dion yang paham.
Mendapati jawaban seperti itu Ares hanya mengangguk, mempersilahkan Dion dan Liam masuk.
Suara di meja makan hening, hanya ada suara sendok yang berdenting menyentuh piring.
Makan malam saat itu sangat canggung.
Sedangkan Ares mencoba berpikir positif, pikirnya Liam sudah berpihak padanya, dengan berbagai pikiran nya yang positif, Ares gembira dalam hatinya, sungguh ia berpikir mungkin ia bisa menarik perhatian keluarga Reza.
Dengan begitu, ia akan cepat bertemu dengan keluarganya.
Ia memang nyaman menjadi Reza, tapi tak menyangkal kenyataan bahwa ia ingin kembali pada tubuh aslinya.
Setelah selesai makan malam, niatnya Liam ingin langsung pulang saja. Namun, Dion mencegahnya.
"Bang, Liam pulang dulu ya?" pamit Liam.
"Liam, nginep di sini aja dulu, ini udah malem, perjalanan dari sini ke mansion jauh, Abang takut kamu kenapa-napa, lagian besok kan libur," ucap Dion yang berusaha menyakinkan Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Bintang (End)
Teen FictionAres Aryana Faarana, adalah seorang dari keluarga yang berada, ia lahir tidak seperti orang lainnya mommy nya meninggal ketika melahirkan nya. Namun, itu tidak membuat keluarga nya membencinya justru sebaliknya, karena ia adalah bungsu, dan peningga...