13 #Aneh

1.4K 103 2
                                    

Happy reading

"Akhir-akhir ini, gelagatnya aneh banget!" heboh Vano

"Santai woy, emang adek Lo kenapa sih?"

"Udah gue bilang, gelagatnya tuh aneh banget!"

Ares menjitak kepala Vano. "Ya jelasin yang bener pe'a!"

"Ya gak usah mukul juga kali! Kalo otak gue hilang gimana?"

"Otak Lo gak bakal hilang, kan Lo gak punya otak"

"Weh, apanih?! Ngajak ribut?"

Belum sempat Ares menjawab, meja mereka sudah di hampiri oleh waiters

"Maaf kak, jika ingin ribut mohon keluar, karena menganggu pelanggan yang lain," ucap waiters tersebut sopan.

"Oh iya, maaf-maaf, kita gak ribut kok, tadi cuma bercanda aja, bener kan." Vano tersenyum ramah sambil menginjak pelan kaki Ares dari bawah meja berulang kali.

Ares yang paham, hanya mengiyakan nya.

"Fyuh, untung aja, gak jadi keluar," ucap Vano lega.

"Emang kenapa sih kalo keluar?"

"Soalnya ini cafe yang pas banget di kantong gue."

"Sok-sokan miskin Lo, tinggal nya aja di mansion," cibir Ares.

"Itu namanya irit, bukan sok-sokan miskin," ucap Vano menjelaskan.

"Oke, lanjut ke pembicaraan kita lagi, tadi adek Lo kenapa?" ucap Ares langsung ke inti, daripada ia berlama-lama di sini yang hanya membuang waktu saja.

"Lah nanya lagi, kan dah gue bilang-"

Belum sempa Vano menyelesaikan kata-katanya, pembicaraan nya sudah di potong oleh Ares.

"Ya maksudnya, yang aneh tuh apa?!"

"Gelagatnya."

"Kalo gak penting gue pergi!" ucap Ares lalu beranjak dari bangku nya.

"Eh, eh jangan dong! Canda bang, udah sini duduk lagi"

Dengan terpaksa Ares kembali duduk, lagipula sepertinya, hal ingin di bicarakan Vano adalah sesuatu yang serius.

"Dia tuh jadi lebih pendiem gitu loh, padahal sebelumnya tuh anak kagak anteng, gue juga sering pergoki dia begadang kerjain PR, padahal kan dia itu anaknya kalo ngerjain PR biasanya gak malam," ucap Vano panjang x lebar x tinggi.

"Ya terus permasalahan nya?"

"Nih anak kagak konek-konek dah," ucap Vano lelah

"Ya Lo jelasin yang bener dong!"

"Ya gue takut kalo tuh anak di bully."

"Wih, perhatian nih sama adek nya." Ares menaik turunkan alisnya menggoda Vano.

"Ya iyalah, sebagai kakak yang baik, kalo adek gue kenapa-napa, ntar uang jajan gue di potong."

"Yee, ternyata ada mau nya," cibir Ares.

Setelah Vano menjelaskan berbagai keanehan adek nya, Vano meminta bahwa Ares mengawasi adek Vano yang bernama Rasya Danilo Brawijaya.

Sedikit info tentang Rasya, Rasya adalah anak kedua / bungsu dari keluarga Brawijaya, yang menempati keluarga tersukses no 4 dari top 5 keluarga tersukses.

Rasya tak sepenuhnya mempublikasikan dirinya, ia hanya di kenal dengan nama Danil di sosial media nya.

Ia juga tak pernah menampakkan wajahnya, setiap kali wartawan datang, pasti dirinya menutupi wajahnya dengan masker.

Sang Bintang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang