35 #kebenaran

1.3K 69 17
                                    

HAPPY READING 😊
.
.
.
_

_______

"Aga anak kandung saya."

Hening selama beberapa detik hingga salah satu di antara beberapa manusia itu mengeluarkan suara.

"Hah?" beo Dion.

Sedangkan Deon, Liam dan Ares masih mencerna perkataan Tian.

"Tujuan, gue selalu fitnah Reza karena gue benci sama Lo! Apalagi keluarga ini!"

"Cuma, karena alasan itu gue yang kena imbasnya?"

"Lo ga tau apa-apa! Kebahagiaan gue hancur karena dia selingkuh sama mommy Lo!"

Bahu Ares bergetar, jika memang mommy nya yang salah, ah ralat mommy Reza, kenapa harus Reza yang menanggung kesalahannya.

"Terus apa salah gue!? Yang selingkuh Daddy Lo kenapa gue yang ga tau apa-apa harus menanggung dosa mommy gue?"

Aga terkekeh pelan, "kenapa? Karena gue pengen keluarga ini juga merasakan apa yang gue rasakan!"

Deon hendak melangkah mendekati Aga. "Ag-"

Perkataan Deon terpotong serta langkahnya yang terhenti karena melihat tangan Ares yang semakin mendekati leher Aga.

"Kamu, salah paham Aga saya tidak selingkuh." ucap Tian membela dirinya.

"Gak selingkuh? Terus kenapa baru aja Bunda di makam kan, Lo kenalin gue ke selingkuhan Lo? Dan nyuruh gue manggil pelakor itu 'mommy'? Sedangkan gue harus ubah panggilan gue ke Lo jadi 'daddy'?"

"Apa kesalahpahaman ini semakin besar?" gumam Tian.

"Jelasin! Kalo bukan selingkuh apa namanya!?" teriak Aga.

Tian kembali duduk di sofa. "Duduk, akan saya jelaskan semuanya. Reza juga saya mohon turunkan pisau itu," ucap Tian tenang.

Sangat tenang sampai Ares sendiri tidak yakin untuk melepaskan pisau nya.

Sedangkan Liam dan Dion langsung duduk. Deon masih berdiri seraya menatap Aga tidak percaya.

Jika memang apa yang di katakan Aga itu benar ia benar-benar merasa kecewa dengan Aga.

Belum ada rasa bersalah muncul di hati Deon karena belum benar-benar terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah.

"Lo, mau gue lepasin jalang ini? Pffftt, jangan harap! Bisa jadi ini jebakan Lo kan!?"

"Tidak, saya hanya ingin menjelaskan kesalahpahaman yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu."

Ares ingin tau seluk beluk sebenarnya tapi ia juga waspada seandainya ini adalah jebakan Tian.

"Baiklah, saya jelaskan sekarang saja sepertinya kamu tidak akan menurut." Tian memejamkan matanya mengingat kejadian beberapa tahun silam.

"Jadi......."

Beberapa tahun yg lalu...

Tian mengecup dahi Rena." Sayang, aku pergi ke perayaan perusahaan dulu yaa," ucap Tian lembut.

"Iyaa, awas aja kamu kepincut cewek lain!" Rena mencubit pinggang Tian.

Tian meringis pelan tak lama ia tersenyum lebar pada Rena.

"Mana mungkin ah! Aku kan cuma sayang sama kamu."

"Bener ya! Awas aja pulang-pulang kamu udah hamilin anak orang! Istri sendiri aja belum punya anak! Cih."

Sang Bintang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang