Grey masih diam di posisinya yang terlentang dengan menatap langit-langit kamar. Pikirannya mulai melayang.
Grey akui, dia hanya pria normal yang memiliki kebutuhan. Selama bertahun-tahun setelah mengenal gairah dia hanya bisa mengalihkan, menahan tanpa tertarik jajan. Mungkin juga karena sibuk mengurus diri dan ibunya yang sakit.
Dan saat ini, dia sudah memiliki istri walau dengan jalan yang tak biasa menurutnya. Tapi, Grey menganggap keputusannya ini serius walau belum ada cinta di antara mereka.
Dia sebenarnya masih bisa menolak dan memilih keluar dari grup jika fans kecewa, tapi tidak segampang itu. Dia masih terikat kontrak dan juga dia masih butuh pekerjaan. Ibunya belum sembuh total.
Grey terlihat semakin larut dalam pikirannya, bahkan kini mulai membayangkannya.
Jika dia meminta itu pada Shazia, apa akan berjalan lancar sesuai harapan? Mengingat Shazia agak polos entah bodoh.
"Aku masukin ya? Tahan sebentar," bisik Grey dengan mulai menekan miliknya dengan hati-hati.
"Udah GA MAU! Ahh SAKIT!" Shazia mendorong Grey hingga mundur sedikit. "Nyatuin kelamin ga cocok buat aku, kak Grey.." kedua matanya berair hingga jatuh.
Grey memejamkan mata, mencoba sabar karena pengalaman pertama memang agak sulit bukan?
Shazia menurunkan gaun tidurnya yang naik hingga perut itu. Dia malu jika terus di buka.
Grey pun memasukan lagi miliknya yang keras ke dalam celana tidur dengan sangat terpaksa, dia juga tidak mungkin terus memaksa.
"Savanah selain galak ternyata kuat ya nyatuin kelamin, sakit ih.." ngeri Shazia terisak pelan.
"Pertamanya aja, kesana engga." Grey memeluk Shazia.
"Oh gitu,"
"Hm, mau coba lagi? Tahan sebentar aja," tawar Grey.
"Ga mau!"
Grey menghela nafas pasrah. Oke, sabar. Pasti akan indah pada waktunya.
BUGH!
"Ahk!" Grey menjerit antara kaget dan sakit saat merasakan kaki Shazia menghantam belalainya yang mulai menggeliat karena bayangan bercinta dengan Shazia sebelumnya.
Grey meringkuk, meringis merasakan sakit di kemaluannya. Shazia benar-benar istri durhaka! Meninggalkan suaminya tidur di malam pertama dan juga menyakiti aset suaminya di malam pertama.
"Shh.. Ahh.. Shazia!" geram Grey kesal.
Shazia mengunyah dalam mimpinya sesaat, tidak terusik sama sekali, dia begitu pulas.
***
Shazia membuka mata, dia melirik Grey yang duduk memunggunginya di kasur. Hanya diam tak bergerak.
"Em, kak Grey?" beonya serak khas bangun tidur.
Grey menoleh dengan mata lelah agak menghitam seperti mata panda. "Apa?" sewotnya.
Shazia menganga kecil lalu menutup mulutnya. "Kak Grey muka terutama matanya kenapa?" tanyanya lalu duduk mendekati Grey.
"Mandi sana," usir Grey tanpa merespon pertanyaan dari seseorang yang menjadi alasan kenapa dia kurang tidur.
"Sakit?" Shazia mengintip wajah Grey yang berpaling itu.
"Hm, kaki lo nakal!" semprotnya jengkel.