31. Gara-Gara Di Hotel

13.8K 874 12
                                    

         Jujur saja, Grey ingin sekali bermesraan dengan Shazia layaknya suami istri. Ditambah Grey pun memiliki kebutuhan yang perlu di lepaskan apalagi ia merasa penat oleh pekerjaan.

Grey mengecup pipi Shazia yang tengah rebahan memainkan ponsel, membuat Shazia menoleh.

"Kalau seandainya—" Grey menjeda ucapannya agak ragu. Shazia pasti sama lelahnya setelah fans meeting tadi.

"Kenapa?" Shazia menyimpan ponselnya begitu saja.

"Hotelnya bagus," Grey mengalihkan topik asal.

Shazia mengerjap pelan lalu mengamati hotel yang sedang mereka kunjungi karena alasan pekerjaan itu.

"Kita di hotel ya, kak Grey?" Shazia menatap lagi Grey.

"Hm," Grey mendekat, mengendus leher Shazia yang wanginya manis.

Shazia berjengit geli saat lehernya di kecup lalu di jilat sekilas. "Geli," rengeknya pelan nan manja khas Shazia.

Grey menjauhkan wajahnya agar bisa menatap Shazia yang kini balas menatapnya dengan tersipu lucu.

"Kita itu ya, kak Grey?" tanya Shazia pelan dan tidak jelas.

"Apanya yang itu?"

Shazia memilin kaos lengan Grey dengan menundukan tatapan. "Kayak waktu itu, tapi takut sakit," wajahnya Shazia benamkan di dada Grey malu.

Grey menelan ludah, dia sedang mau dan Shazia membahas malam itu. Jelas saja Grey semakin ingin.

"Jadi, boleh?" bisik Grey seraya memeluk Shazia erat.

Shazia menggigit bibirnya tanpa mau menjawab ya atau tidak tapi bukan berarti dia menolak.

"Semoga ga sakit ya?" bisik Grey sebagai keputusan final. Grey ingin bermesraan dengan istrinya malam ini.

Lelah memang tapi jika itu soal bermesraan rasanya jadi semangat lagi. Grey juga tidak akan lama, dia tidak akan menyiksa Shazia dengan lelah.

Shazia menatap Grey yang kini bergerak mengukungnya. Menatapnya lekat tak biasa.

"Jangan liatin kayak gitu!" Shazia menutup mata Grey dengan sebelah telapak tangannya.

Grey menyingkirkan tangan Shazia dengan lembut, mengecupnya ringan beberapa kali.

***

Grey sudah rapih dengan pakaian yang disiapkan Geisa sebelumnya lalu melirik Shazia yang masih pulas di atas kasur yang berantakan itu.

"Kasihan," gumam Grey lalu kembali sibuk menyiapkan semua barangnya agar tidak ketinggalan.

Mengandalkan Shazia untuk saat ini belum bisa. Si cnatik, manis, mungil, lucu, polos itu kadang seperti nenek-nenek yang banyak lupa.

Setelah selesai barulah Grey mendekati ranjang, merangkak naik lalu mengusap sisi wajah Shazia.

"Bangun yuk," Grey mengguncang pelan bahu Shazia.

Shazia menggeliat, membenamkan wajahnya di bantal dengan merengek pelan.

"Fan meeting katanya suka karena banyak yang kasih hadiah," Grey mengusap kepala belakang Shazia pelan.

Shazia memiringkan wajahnya agar bisa bersuara. "Iya, tapi ngantuk, capek banget badannya," keluh Shazia agak merengek.

Grey membenarkan selimut yang melorot itu, dia jadi jelalatan kalau tidak dibenarkan.

Boy Band With Aktris (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang