1.6K 34 17
                                    

Requested by ashterrible

Meskipun Rowoon adalah kapten basket di klub basket di kampusnya, ini bukanlah kisah klasik tipikal dimana ia menjadi mahasiswa populer yang memiliki banyak fans wanita yang mengejarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun Rowoon adalah kapten basket di klub basket di kampusnya, ini bukanlah kisah klasik tipikal dimana ia menjadi mahasiswa populer yang memiliki banyak fans wanita yang mengejarnya.

Lagi pula masih banyak yang lebih tampan darinya, jadi orang-orang lebih teralihkan pada anggota yang lain. Apalagi tubuh Rowoon kelewat tinggi untuk ukuran seorang mahasiswa. Mereka yang hendak mendekatinya sudah insecure duluan.

Tapi ada satu mahasiswa yang tidak gentar untuk mendekati Rowoon. Namanya Yunho. Tidak, tidak tepat demikian juga sih karena Rowoon yang mendekatinya duluan dan Yunho biasa-biasa saja. Lagi pula Rowoon itu badannya saja yang tinggi. Tapi orangnya jinak.

Tinggi badan tidak menjadi tolok ukur keganasan seseorang. Kalau memang pada dasarnya baik ya baik saja.

Rowoon dan Yunho bisa saling mengenal meski Rowoon semester lima dan Yunho adalah mahasiswa baru, karena keduanya berada di klub yang sama. Tinggi badan Yunho yang juga di atas rata-rata mendukungnya untuk memiliki kecocokan berada di klub ini. Ditambah dirinya yang memiliki jiwa kompetitif, memudahkannya untuk sering mendapatkan kemenangan.

“Tangkap!”

“Hup!”

“Nice catch!”

Tidak, tidak, mereka bukan sedang saling mengoper bola kok. Itu adalah Rowoon yang melempar sekaleng minuman isotonik pada Yunho dan ditangkapnya dengan tepat. Keduanya baru selesai latihan untuk hari ini.

“Sial. Kau ini ya, kebiasaan. Melempar minuman secara tiba-tiba.” Yunho membuka penutup kalengnya dan meminumnya kehausan. Dengan kepala mendongak dan jakun naik turun, keringat menetes melewati jakun itu. Rowoon menelan ludah memperhatikan itu. Damn, he’s too sexy for a cute guy that looks like a puppy! Lama-lama bisa makin gila dia jika begini.

Yunho mengelap mulutnya dan menunjukkan suara kesegaran seperti desahan keras. Membuyarkan lamunan Rowoon. “Terima kasih hyung. Besok giliran aku yang traktir ya?”

“E-eh? Tidak, tidak perlu repot-repot. Aku tulus kok memberikannya. Seperti biasa.”

Yunho mencebikkan bibir. “Masa kau saja yang boleh traktir? Aku juga kan ingin! Kasihan uangku terlalu banyak, tidak tahu harus dibuang ke mana.”

“Sombongnya!”

“Hyung!” Yunho mengeluhkan rambutnya yang diacak-acak Rowoon. Mana rambutnya basah oleh keringat. Coba kalau masih lembut dan kering, tanpa disisir pun akan dengan mudah segera kembali rapi seperti semula.

Rowoon hanya tertawa puas melihat wajah cemberut Yunho yang menggemaskan. Secepat itu berubah dari panas ke gemas.

Rowoon kembali meneguk minumannya sambil memperhatikan Yunho yang sudah menghabiskannya duluan dan meremas kaleng itu hingga penyok dan melemparnya ke tempat sampah dua meter dari tempatnya. Masuk!

Buxom Episode • All × YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang