🌌

194 11 7
                                    

Requested by Noodle_z1p

.

Di dalam kelas, Tuan Lee membagikan hasil ujian pada murid-muridnya. 

Dia tersenyum melihat nama Yunho di Top list, murid yang selalu berprestasi dan rajin belajar.

“Congratulations, Yunho! Great job as always,” ujar Tuan Lee, memuji.

Namun ketika tiba saatnya untuk memberikan hasil ujian pada Jongho, ekspresi Tuan Lee berubah sedikit.

“Jongho, kamu harus lebih fokus pada pelajaran. Supaya bisa dapat nilai bagus seperti Yunho,” katanya dengan nada yang sedikit berbeda. Jongho, yang sudah duduk di bagian belakang kelas dengan sikap acuh tak acuh, mendengus kesal.

“Kenapa harus selalu dibandingkan dengan Yunho?” gerutunya.

Saat itu, Yunho memperhatikan Jongho dengan simpati, ingin membantunya tapi juga tidak ingin membuat Jongho merasa lebih rendah.

Suatu hari setelah pelajaran selesai, ketika Yunho sedang sibuk membantu teman sekelasnya dengan tugas matematika, Jongho dengan cepat menyelinap ke meja Yunho. Dengan segera, dia meraih buku catatan Yunho dan menyembunyikannya di balik buku-buku lain di rak.

Yunho, yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi, mencari-cari bukunya dengan panik ketika dia tidak bisa menemukannya.

“Mana bukuku? Aku yakin aku membawanya ke sini,” gumam Yunho, semakin bingung.

Jongho, yang sudah berdiri di sampingnya dengan senyum licik, menawarkan bantuan palsunya. “Mungkin kamu lupa membawanya dari kelas sebelumnya. Aku akan membantumu mencarinya.”

Sementara Yunho mencari bukunya dengan cemas, Jongho menyaksikan dengan senyum penuh kemenangan, merasa puas dengan perbuatannya.

Keesokan harinya, ketika Yunho tiba di sekolah dan membuka loker untuk mengambil buku-bukunya, dia terkejut melihat seekor tikus kecil yang berlari keluar dari dalam loker. Dia langsung menyadari bahwa ini adalah ulah Jongho saat melihat Jongho menertawakannya.

“Darn it, Jongho!” gumam Yunho, merasa kesal karena ulah Jongho yang tak terduga ini.

Dia segera membersihkan loker dan mencoba menemukan cara untuk menghentikan ulah Jongho tanpa membuatnya semakin marah. Tapi Jongho terus menunjukkan perilaku nakalnya, menciptakan tantangan baru bagi Yunho setiap hari.

Keesokan paginya, saat Yunho tiba di kelas, dia dengan cemas menarik kursinya dan duduk. Tiba-tiba, dia merasakan sesuatu yang lengket di celana dan terlihat ada lem yang dioleskan di bagian permukaan kursinya.

Yunho menghela napas frustrasi. “Ini sudah kelewatan, Jongho!” ulah Jongho semakin menyulitkan.

Dia membersihkan lem dari kursinya dengan hati-hati, mencoba untuk tidak menunjukkan emosinya di depan Jongho yang menyaksikan segalanya dengan senyum puas. Meskipun merasa terganggu dengan ulah Jongho, Yunho berusaha untuk tetap tenang dan mencari cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini tanpa konfrontasi yang berlebihan.

Setelah beberapa kali insiden yang membuatnya kesal, Yunho akhirnya memutuskan untuk menghadapi Jongho. Dia menepuk bahu Jongho dengan tegas, membuat Jongho menoleh dengan tatapan heran.

“Kita perlu bicara,” ucap Yunho dengan suara serius.

Jongho merasa terkejut melihat ekspresi serius Yunho. “Ada apa?” tanyanya dengan nada sinis.

Yunho menatap Jongho dengan tegas. “Aku tahu kamu sedang mencoba menjahiliku, tapi itu sudah cukup. Ini tidak lucu. Kita bisa bersaing tanpa harus saling mengganggu.”

Buxom Episode • All × YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang